Sedikitnya 1.800 pelajar di DKI Jakarta kemarin memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di Hall Rama-Shinta, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Mereka yang terpilih berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera Jakarta serta calon peserta program pengembangan diri Yayasan Putera Bahagia (YPB) Jaya. Dalam kesempatan itu, mereka disuguhkan Pentas Seni Anak Jakarta bertajuk “Cerdas Ceria”. Pentas kali ini berupa drama musikal yang diangkat dari beragam lagu anak–anak. Didukung oleh Steny Agustaf, drama musikal ini mengisahkan tentang usaha untuk meningkatkan kepercayaan diri, keberanian, kreativitas, disiplin diri, dan empati dalam kepribadian anak-anak. ’’Pagelaran ini merupakan yang kali kelima dilakukan. Siswasiswi dari Kepulauan Seribu juga ikut,’’ ujar Ketua YPB Tatiek Fauzi Bowo, Senin (25/7).
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya ingin menghidupkan kembali dunia musik anak-anak Indonesia melalui pentas yang diperankan oleh alumnus program YPB Jaya tahun lalu ini. ’’Diharapkan anak-anak Indonesia dapat mengapresiasi dan kembali menikmati lagu anak-anak yang belakangan sudah semakin langka. Karena tergusur oleh maraknya tontonan yang kurang mendidik dan tidak sesuai untuk dunia anak,’’ ujar Tatiek. Pentas seni ini kata dia, juga merupakan sebuah tribute dari anak-anak Jakarta untuk anak-anak Indonesia. Pentas seni merupakan salah satu program yang sudah diadakan kali kelima oleh YPB Jaya. Diharapkan dapat menjadi medium bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera di Jakarta untuk tampil percaya diri menunjukkan talenta, kemampuan, dan kreativitas mereka dalam dunia seni, bersama artis-artis ternama ibu kota.
’’Kami percaya, bila diberi kesempatan dan medium yang tepat, anak-anak dari keluarga pra-sejahtera ini memiliki talenta dan kreativitas yang hebat,’’ ujar Tatiek. Saat ini anak usia sekolah dari keluarga pra-sejahtera di Jakarta mencapai hampir 180.000 anak. Pihaknya terus giat mengadakan berbagai program untuk mengembangkan potensi dan hasrat berprestasi mereka. ’’Dalam kesempatan ini, kami mengajak berbagai pihak, termasuk pihak korporasi, untuk dapat mendukung dan bekerja sama dalam program-program ini demi kemajuan anak-anak bangsa. Terima kasih untuk Ancol Taman Impian yang telah menjadi tuan rumah bagi anak-anak yang belum beruntung ini,’’ pungkasnya. Sementara itu, usai pentas seni, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kemarin resmi melepas sedikitnya 1.800 anak-anak dari keluarga pra-sejahtera dan 180 guru pembimbing yang telah terpilih tersebut untuk ikut dalam program pengembangan diri ’’life skills’’. Program tersebut diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui YPB Jaya di Cimacan, Jawa Barat.
Dalam program ini anak-anak tersebut dibangun rasa percaya dirinya untuk menggali potensi diri dan berprestasi serta menjadi pemimpin dan agent of change dalam lingkungannya kelak. ’’Apa kabar anak-anak Jakarta, saya minta dijawab, cerdas ceria yah,’’ ujar Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, saat menyapa para siswa kemarin. Dia mengatakan, setiap orang harus mempunyai cita-cita setinggi mungkin. Untuk mencapai itu perlu sekolah. ’’Selain sekolah perlu juga mengembangkan bakat yang ada di diri kita. Yang dilatih dan diberdayakan pada saat mengikuti perkembangan diri di Cimacan,’’ ujar Foke. ’’Kita juga perlu menjaga persatuan dan kesatuan. Lagu yang dimainkan tadi Aku Bangga Jadi Anak Indonesia, sekarang mari kita wujudkan hal itu,’’ pungkas Foke. Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya mendukung terlaksananya HAN 2011 di Dunia Fantasi. Pihaknya memberikan dukungan dan apresiasi terhadap program pengembangan diri YPB Jaya. Yayasan Putra Bahagia didirikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pada 24 April 1952. Ditujukan untuk mengadakan program peningkatan gizi dan menambah wawasan.
Sejak ada perubahan mengenai Undang-Undang Yayasan, berubah menjadi Yayasan Putera Bahagia Jaya dan mengelola program pengembangan diri anak-anak penduduk pra-sejahtera Jakarta. Beberapa kegiatan yang rutin diadakan oleh YPB Jaya adalah pengadaan program pe-ngembangan diri dan semi outbound life skills bagi anak-anak tersebut dan juga bagi para guru pembimbing yang menginginkan perubahan bermanfaat bagi siswa. Sejak 2004 tercatat telah 9.800 siswa dan 980 guru yang telah mengikuti program yang diadakan di Cimacan, Jawa Barat. Dalam program ini, selain diberikan pemeriksaan kesehatan dan peningkatan gizi, para siswa dan guru juga diberi pelatihan dan kegiatan untuk mengembangkan potensi diri, meningkatkan rasa percaya diri dan hasrat berprestasi, serta untuk dapat bertanggung jawab atas diri dan masa depannya. Selesai menjalani program ini para peserta pelatihan diharapkan dapat menjadi pribadi-pribadi tangguh dan menjadi pemimpin serta agent of change untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik.
Posting Komentar