Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Kamis, 19 Mei 2011

Pelatihan ICT dan Thinkquest Guru Penjasorkes SMP DKI Jakarta



Kreativitas merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut untuk senantiasa terus kreatif mengembangkan cara mengajar agar Proses Belajar Mengajar (PBM) berlangsung menarik dan menyenangkan. Teknologi merupakan salah satu media yang paling tepat untuk mengembangkan kreatifitas tersebut.
Untuk itu, maka belum lama ini MGMP Pendidikan Jamani Olahraga dan Kesehatan SMP Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Penerbit Erlangga menyelenggarakan kegiatan Pelatihan ICT bagi guru-guru Penjasorkes SMP DKI Jakarta di Gedung Erlangga, Jl. H. Baping Pasar Rebo Ciracas Jakarta Timur, dengan peserta yang hadir lebih kurang 200 orang.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta DR. H. Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd., Ketua MKKS SMP DKI Jakarta, H. Akhyudin, S.Pd dan beberapa Kepala sekolah berlatar belakang Olahraga serta Nara Sumber dari Tim ICT Erlangga dan Tim ThinkQuest Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam sambutannya H. Taufik Yudi Mulyanto mengucapkan terimakasih atas dukungan dan partisipasi kepada Penerbit ERLANGGA, yang telah membantu dalam mempercepat peningkatan mutu pendidikan di Indonesia Khususnya di Provinsi DKI Jakarta, melalui kegiatan pelatihan yang dapat menambah wawasan pengetahuan pendidik dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sangat pesat, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto menyebabkan guru Penjasorkes dituntut harus mampu mengembangkan pembelajaran yang muktahir melalui media ICT dalam rangka menyempurnakan pembelajaran olahraga di sekolah. Guru Penjas memiliki peranan yang strategis dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah, terutama sumbangsihnya terhadap pembentukan karakter melalui pembelajaran Jasmani (gerak) dan nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga seperti sportifitas, kerjasama, kerja keras, solideritas, tanggung jawab, keberanian, percaya diri dan persatuan.
H. Taufik Yudi Mulyanto juga menaruh harapan dan perasaan bangga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak dan ibu guru Penjasorkes DKI Jakarta, yang begitu serius mengikuti pelatihan ini, semoga setelah selesainya pelatihan ini dapat diaplikasikan kepada peserta didik di sekolah bapak ibu sekalian.
Guru Penjasorkes menurut H. Taufik Yudi Mulanto senantiasa harus tanggap dan peka terhadap perubahan zaman, guru Penjasorkes harus mampu memanfaatkan ICT sebagai salah satu sumber belajar dan agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat.
Sedangkan Ketua MKKS SMP DKI Jakarta, H. Akhyudin dalam sambutannya mengharapkan agar guru-guru Penjasorkes di satu sekolah agar selalu kompak dan dapat mengendalikan diri baik pada peserta didik, tenaga pendidik, maupun tenaga kependidikan, serta dapat bekerja sama dengan kepala sekolah dalam rangka penegakan disiplin, keamanan dan dapat mengharumkan nama sekolah melalui prestasi non akademik.
Adapun tujuan dari pelatihan ini menurut Ketua MGMP Penjasorkes SMP Provinsi DKI Jakarta Drs. Slamet Supardiyono adalah agar guru-guru Penjasorkes mampu mengembangkan pembelajaran Penjasorkes melalui media ICT, dan memanfaatkan portal Think Quest yang telah tersedia.
Materi yang disampaikan pada kegiatan ini, tutur Sekretaris MGMP, Harsono cukup menarik dan sangat bermanfaat bagi guru Pendidikan Jamani Olahraga dan Kesehatan, apabila dikemas dengan baik. Ini akan berdampak positif terhadap iklim dan suasana belajar yang menyenangkan di sekolah. Ia berharap kegiatan pelatihan ICT/Thinkquest ini dapat bermanfaat bagi guru penjasorkes dan dapat diaplikasikan kepada peserta didik dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di DKI Jakarta.
Kasi Kurikulum Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Drs. H. Budiana, M.Pd dalam makalahnya berjudul Peran Mata Pelajaran Penjasorkes dalam pembentukan Generasi yang sehat dan kompetitif di era IT menyampaikan, guru Penjasorkes memiliki peran yang sangat penting strategis dalam pembentukan karakter peserta didik. Tujuan pembelajaran Penjasorkes di sekolah adalah agar peserta didik trampil mengelola diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar serta mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

ALTERATA Meriahkan HUT ke-33 SMAN 33




SMA Negeri 33 dengan bermodalkan gedung yang megah di bilangan Cengkareng Jakarta Barat, telah melangkah jauh sejalan dengan usianya yang sangat dewasa yaitu 33 tahun, tepat pada tanggal Mei 2011 yang lalu. Pada usia yang ke-33, SMAN 33 yang dikomandani oleh Dra. Hj. Rachmawati Malik, telah menunjukkan prestasi yang sangat diperhitungkan oleh pesaing-pesaingnya di wilayah Jakarta barat.
Bukan saja prestasi akademik yang diraih oleh SMA ini, tapi prestasi lainnya di bidang nonakademik telah ditorehkan sebagai catatan emas yang tentu saja merupakan kebanggaan dari seluruh almamaternya. Kebanggaan itu dinikmati secara kolektif oleh semua pihak di SMA ini, sehingga menimbulkan rasa kebersamaan mulai dari siswa, guru, para wakil kepala sekolah, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, serta unsur lain yang mendukung terselenggaranya pendidikan di SMA Negeri 33. Kesemuanya itu dituangkan dalam suatu acara yang kolektif pula yaitu ALTERATA.
Puncak ALTERATA (Apresiasi luar biasa terhadap kreativitas anak tiga-tiga) mendapat perhatian khusus dari Kasudin Dikmen Jakarta Barat, H. Slamet Widodo yang hadir memberikan dukungan dan motivasi kepada seluruh civitas SMAN 33. Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komite, Edi Susanto, Kasi SMA Sudin Dikmen Jakarta Barat, Yusen Hardiman, dan Ketua Dewan Pendidikan Jakarta Barat.
Hj. Rachmawati Malik menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memperbaiki dan terus meningkatkan kualitas sekolah dan siswanya. Hj. Rachmawati malik menuturkan bahwa peringatan hari ulang tahun diadakan untuk mengenang perjalanan panjang SMAN 33 sejak berdiri hingga sekarang. Tidak heran kalau sekolah ini telah menghasilkan banyak prestasi. Dalam kurun waktu 33 tahun usianya, siswa SMAN 33 sejak dulu hingga sekarang selalu menyumbangkan penghargaan bagi sekolah mereka. Prestasi tersebut dapat dicapai oleh para siswa karena sekolah selalu menanamkan rasa percaya diri dan kebersamaan yang bersifat kekeluargaan dalam keseharian di sekolah. Dengan begitu para siswa diharapkan dapat selalu termotivasi untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi. Selain itu, untuk menjalin tali persaudaraan dengan masyarakat sekolah termasuk dengan sekolah lain yang ada di sekitar sekolah.
Wakil Ketua Komite, Edi Susanto menambahkan prestasi sekolah setiap tahun mengalami peningkatan. Baik di bidang akademik maupun non-akademik. Hal ini dibuktikan dengan naiknya peringkat sekolah yang dinilai dari hasil UN. Sekolah memang selalu mendukung bakat dan potensi yang dimiliki oleh para siswa dengan menyediakan berbagai fasilitas dan program pendukung di sekolah.
Menurut Ketua Panitia, Reni selain pentas seni, dalam rangka memeiahkan hari jadinya, SMAN 33 juga menyelenggarakan berbagai aneka lomba antara lain lomba basket, futsal, marawis, MTQ, Da’i, mading, melukis kaos, debat bahasa Indonesia dan Inggris, recycle dan cerdas cermat.
Selain itu, sekolah yang beralamat ... juga menggelar aksi sosial berupa pengumpulan dana, sembako dan pakaian layak pakai yang disalurkan kepada panti asuhan Uswatun Hasanah yang berada di daerah Cengkareng Jakarta Barat.. Tidak hanya itu, para guru melalui dana infak yang dikumpulkan setiap bulannya, memberikan biaya bea siswa pada para siswa yang berprestasi namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.
Sebagai puncak kegiatan, di samping pembacaan hasil lomba digelar pula panggung kesenian yang menampilkan bakat seni siswa seperti tarian daerah, nyanyian, pembacaan puisi, pertunjukan teater, paduan suara, pidato dalam bahasa Inggris, band dan aksi seni lainnya khas anak-anak Cengkareng. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

SMA Negeri 111 Miliki Kelas Akomodasi Perhotelan



Anak-anak di Kawasan Bandengan, Jakarta Utara tak perlu jauh-jauh mencari SMA plat merah berwawasan global. Tidak jauh dari pusat bisnis Pluit, tepatnya di Jalan Bandengan Utara No. 80, Penjaringan, Jakarta Utara, berdiri kukuh sebuah SMA negeri berlantai tiga lengkap dengan sarana/prasarana pendukung. Kelengkapan ini pun didukung kualifikasi guru, karyawan dan tingkat kinerja yang teruji.
Sepintas dari fisiknya yang mentereng SMA yang mengoptimalkan 46 guru, dan 11 karyawan ini mirip sebuah pusat pelatihan. Di sini setiap hari mendenyutkan semangat berkompetisi dari 556 orang siswa. Di sini pula format belajar student-centered approach dipompa untuk menumbuhkan sikap inovatif-produktif sebagai tangga awal mewujudkan masyarakat sekolah yang doyan belajar.
Di sini pula, satu-satu SMA di DKI Jakarta yang memiliki Kelas Akomodasi Perhotelan (AP) seperti halnya sekolah kejuruan. Namun, bedanya kelas akomodasi perhotelan tergabung dalam program studi Bahasa yang diakomodir dalam muatan lokal.
Meskipun dengan sarana yang terbatas, dalam pembelajarannya tetap ditekankan materi keterampilan AP, karena di samping keterampilan AP di kelas, siswa diwajibkan mengikuti kegiatan AP di luar kelas. Gurunya pun khusus direkrut dari lembaga yang memiliki kompetensi di bidang perhotelan. Hasilnya pun cukup menggembirakan sudah banyak siswa yang bekerja di hotel ternama seperti Hotel Mercure, Seraton, Batavia, Royal, Alexis dan berbagai hotel ternama lainnya atau melanjutkan kuliah.
Tidak berlebihan, bila Dinas Pendidikan memberi perhatian khusus bagi sekolah yang kini dipimpin Dra. Hj. Cedarkuine. Mengingat, sekolah yang memiliki luas tanah 10.955 meter persegi ini masih membutuhkan ruang praktek bagi para siswa AP agar kompetensi siswa semakin bisa terasah dengan baik di sekolah.
Prestasi siswa di sinipun cukup menggembirakan. Ini bisa terlihat dari deretan piala yang tersusun rapi di dalam lemari yang berada di selasar sekolah seperti juara umum pencak silat, juara I paskibra, juara I lomba remaja ceria, juara III lomba tari kreasi pada tingkat Jakarta Utara, juara I Futsal dan juara III paskira pada lomba kreasi merah putih tingkat provinsi dan juara II kompetisi futsal se-Jabotabek. Prestasi ini bisa menjadi bukti bahwa proses pembinaan cukup berhasil.
Konsep pembinaan siswa, menurut Wakil Kurikulum, Muhamad Husin mengacu kepada kecepatan belajar (multiage), kecerdasan (intelligence), dan kemampuan/bakat/minat (talent). Muara format ini didasari oleh koridor pentingnya penguatan budi pekerti (iman-taqwa) dan semangat hidup memasuki era persaingan terbuka. Sejalan dengan pengetatan disiplin sekolah, manajemen sekolah ditata berdasarkan format layanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan (customer : siswa, orang tua siswa, masyarakat).
Secara futuristic SMAN 111 perlu mengantisipasi perubahan lingkungan global yang semakin kompleks. Perubahan ini ditandai oleh tingginya arus informasi (overload), kompleksitas masalah kehidupan (complexity of problems) dan cepatnya perkembangan teknologi (fast technology development).
Fenomena ini menurut Hj. Cedarkuine menjadi salah satu ‘impulse’ untuk mempertajam muatan program akademik siswa. Itu sebabnya, perbaikan dan penambahan sarana/prasarana terus dilakukan. Pendeknya, berbagai wahana pendukung harus berwawasan global dan tuntutan masa depan yang sustainable (berkesinambungan). Dengan begitu, tuntutan perbaikan mutu memang sejalan dengan konsep meninggikan gengsi/martabat siswa (human dignity) yang berguna bagi pengembangan hidupnya (human being). Singkatnya, produk SMAN 111 akan menghasilkan prestasi siswa yang kreatif-produktif, kritis, berakhlakul karimah dan berotak encer. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

SMPN 111, Studio Seni Anak-anak Kemanggisan




Pintar saja tidak cukup. Pintar saja belum bisa menjamin sepenuhnya seorang siswa dapat berhasil merengkuh sukses. Perlu proses penggalian potensi terpendam setiap siswa yang akan menjadi bekal bagi penumbuhan kreativitas dan kemandirian siswa. Sejatinya pendidikan bukan semata menanamkan proses pembentukan akhlakul qarimah, namun harus dibarengi dengan proses penyadaraan bagi pentingnya kemandirian yang menggenjot kreativitas setiap siswa. Bukankah setiap individu memiliki perbedaan dan bakat?
Begitu kata Drs. H. Kurniadi ketika menyaksikan pentas seni anak-anak SMPN 111. Sudah menjadi sebuah tradisi tahunan anak-anak asuh H. Kurniadi pada akhir tutup semester selalu digelar unjuk kreativitas seni. Ajang ini menjadi sebuah estalase kreativitas anak-anak Slipi yang terus dibina memiliki jiwa kemandirian berbasis pelestarian kekayaan budaya bangsa. Denyut animo seni anak-anak SMPN 111 ini memang sulit dibendung. Wajar saja bila komite sekolah/guru/karyawan dan komunitas setempat mendukung gelar seni itu.
Diakui H. Kurniadi sejak ia memimpin sekolah ini banyak perubahan yang telah dinikmati oleh komunitas sekolah. Proses peningkatan kualitas juga terus didenyutkan dalam program terpadu. Katakanlah, ini semacam pencerahan dan aktualisasi dari proses pembinaan dan penggunaan dana secara proporsional. H. Kurniadi sendiri menolak untuk dikatakan sebagai seorang inovator walaupun faktanya komunitas SMPN 111 yang letaknya di Jalan Bhakti, Palmerah, Jakarta Barat sudah bisa menikmati akses internet secara masal melalui jaringan hotspot.
Disisi lain pelaksanaan program akademik dan non akademik telah menguatkan julukan sekolah ini sebagai gudang seni anak-anak Kemanggisan. Dalam gelar seni yang bertepatan dengan acara penglepasan anak-anak kelas IX, Halberto Sidiq yang didampingi Ibnu Hajar, SPd selaku ketua panitia penyelenggara menyatakan bahwa gelar seni menjadi acara tahunan yang selalu ditunggu para siswa setelah selama setahun berlatih keras.
Berto yang juga Pengurus OSIS menyatakan apresiasi terhadap kesungguhan rekan-rekannya dalam mengharumkan nama sekolah. Kegiatan ini kata siswa berwajah ganteng ini, ibarat persemaian kepompong yang telah mengubah ulat menjadi kupu-kupu yang amat indah. Selain itu, dalam upaya menggalang dukungan bagi terwujudnya Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.
Betapa tidak dalam gelar seni yang berlangsung selama lebih dari sembilan jam mendapat apresiasi dari Wakil Kepala Dinas Pendidikan, H. Agus Suradika yang hadir memberikan motivasi kepada para siswa bersama Kasi SMP Sudin Dikdas Jakarta Barat, H. Iskandar, Kasi Kecamatan Palmerah, Awaluddin, dan Ketua Komite, Johnson Riberu.
Ini membuktikan sebuah kolaborasi guru-siswa dan komunitas 111 yang harmonis. Drs. Suyitno, Wakil Kesiswaan menyatakan proses pembinaan telah menjadi agenda tersendiri melalui sebuah perencanaan program secara sistemik dan memiliki akuntabilitas tinggi. Sangat wajar bila pihak komite terus mendukung bahkan menjadikan event ini sebagai trade mark SMP 111.
Namun yang perlu dicatat, tutur Suyitno, bila waktu shalat tiba, acara dihentikan untuk memberi kesempatan bagi siswa dan guru mengerjakan shalat berjamaah. Ini sudah menjadi tradisi dan budaya di SMPN 111.
Penyeimbangan pendidikan bakat minat siswa menjadi sebuah keharusan dalam menjawab tantangan masa depan. Lebih jauh H. Kurniadi menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan akan berhasil jika seluruh komponen pendidikan yang terkait berfungsi dan bersinergi secara optimal. Salah satu komponen yang sangat menentukan keberhasilan tersebut adalah kemampuan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan proses pembelajaran.
Hal ini berdasarkan keyakinan, bahwa mutu pendidikan pada akhirnya sangat ditentukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Walaupun dalam suatu lembaga pendidikan telah tersedia semua komponen yang mendukung peningkatan mutu pendidikan, namun tanpa guru yang memiliki kemampuan profesional yang mapan, peningkatan mutu pendidikan tidak mungkin terwujud. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Wakadis Buka O2SN SMP Jakarta Barat




Porseni di sekolah sudah bukan barang baru lagi. Serangkaian kompetisi berbagai cabang olahraga menjadi aktivitas solutif penyegar otak siswa. Namun, tidak semua aktivitas ini berdenyut dalam sebuah kesemarakan dan uniksitas dalam aura yang merefleksikan keceriaan.
Potret ini terurai dalam lomba O2SN SMP yang digelar Sudin Dikdas Jakarta Barat beberapa waktu lalu di GOR Cendrawasih, Cengkareng Jakarta Barat. Tiga buah spanduk bertuliskan “Melalui semangat O2SN dan FLS2N kita tingkatkan kreativitas dan sportivitas dalam meraih prestasi”, ‘O2SN membuka cakrawala dalam mempererat persaudaraan antar pelajar’, dan “Hanya orang yang berani gagal yang dapat mencapai sukses besar”, seakan menjadi tonikum yang membakar semangat siswa untuk bersaing meraih prestasi.
Lomba O2SN dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Agus Suradika ini dihadiri oleh Kasudin Dikdas Kota Administrasi Jakarta Barat, Hj. Delly Indirayati, Kasi Pendidikan SMP Sudin Dikdas Jakarta Barat, H. Iskandar, Ketua MKKS SMP Jakarta Barat, H. Kurniadi, para pengawas, kepala sekolah dan guru menyatu dengan para siswa SMP yang haus akan sebuah aktivitas penyegar otak.
Dalam sambutannya H. Agus Suradika meminta para siswa peserta lomba dapat menjunjung tinggi sportifitas dan dapat memberikan hasil yang terbaik. Tak lupa H. Agus Suradika berpesan bagi yang kalah jadikan ini pembelajaran yang berharga karena kekalahan merupakan kemenangan yang tertunda dan bagi yang menang janganlah berbusung dada. Jadikan ini cambuk untuk meraih sukses berikutnya.
Kepada para Guru Olah Raga sebagai Pembina langsung para atlet, H. Agus Suradika berharap untuk terus melakukan pembinaan dan mencari bibit atlet yang bisa mengharumkan nama sekolah bahkan nama bangsa di kancah internasional.
Adapun tujuan digelarnya lomba O2SN menurut Kasudin Dikdas Jakarta Barat, Hj. Delly Indirayati adalah untuk mencari bibit-bibit potensial di bidang olahraga guna mewakili Jakarta Barat dalam lomba di tingkat provinsi dan nasional bahkan internasional. Selain itu, untuk membina bakat, minat dan kreativitas para siswa.
Peserta lomba, tutur Hj. Delly Indirayati berjumlah 320 peserta yang mewakili delapan kecamatan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Adapun lomba yang dipertandingkan, ungkap Hj. Delly meliputi atletik, bola voli, bulutangkis, catur, bola basket, tenis meja, pencak silat, karate, renang, tenis lapangan dan senam.
Ini semua menurut H. Kurniadi dalam rangka evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan di sekolah selama satu tahun. Selain itu, untuk menggali potensi dan bakat siswa di bidang olahraga dan tak kalah penting ajang silaturahmi antara guru dan siswa SMP se-Kota Administrasi Jakarta Barat.
Kegiatan ini, tutur H. Kurniadi juga merupakan ajang seleksi bagi duta Jakarta Barat untuk mengikuti kejuaraan O2SN tingkat provinsi dan diharapkan para guru dan siswa SMP se-Kota Administrasi Jakarta Barat dapat lebih kompak dalam aura kebersamaan dan suasana kekeluargaan yang akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di Jakarta Barat.
Pembukaan O2SN yang dipandu Hj. Lidia dan H. Fauzi ini berlangsung meriah. Acara disetting dengan nuansa edukasi menampilkan berbagai atraksi seni olahraga yang ditampilkan oleh para siswa sehingga menambah meriah suasana seperti cheerleader dan seni beladiri silat ini akhirnya ditutup dengan doa oleh H. Wawan Setiawan. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

SDN Keagungan 01 Jalin Kebersamaan dalam Kekeluargaan




Kompak. Kata tersebut pantas disandangkan buat SDN Keagungan 01 Pagi yang berada di Jalan Kerajinan No. 44, Tamansari, Jakarta Barat. Betapa tidak dalam rangka memeriahkan Hari Kartini beberapa waktu lalu seluruh stake holders sekolah tersebut menyatu di halaman sekolah.
Kebersamaan dan kekeluargaan tampak mewarnai perhelatan tersebut. Mereka duduk bersama dalam aura keceriaan. Hal ini sempat dipantau Gema yang hadir pada acara yang dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni khas anak-anak yang memiliki potensi dan kreativitas serta dikemas dalam suasana keceriaan.
Ini semua menurut Kepala SDN Keagungan 01 Pagi, H. Miyono, S.Pd, M.M, sebagai wujud kepedulian sekolah terhadap potensi para siswa. Mereka patut diberi kesempatan dalam upaya mengasah keterampilan dan kreativitas mereka. Kita coba salurkan bakat siswa pada hal yang positif dan melatih keberanian siswa untuk tampil di atas panggung, tutur H. Miyono. Namun, tambah H. Miyono, semua ini dapat terwujud atas dukungan dari orang tua murid.
Ungkapan yang sama juga diutarakan Ketua Komite SDN Keagungan 01 Pagi. Menurutnya kesadaran orang tua siswa menjadi kunci kerberhasilan acara ini. Lihat saja mereka (orang tua siswa) saling memberi dukungan. Tidak peduli siapa yang tampil. Ini juga dalam rangka mempererat ukhkuwah Islamiah antara guru, siswa dan orang tua dalam rangka memajukan mutu sekolah. Ia juga menyadari sarana dan prasarana harus terus ditingkatkan. Menurutnya acara ini berhasil apabila setelah acara ini selesai akan ada perubahan dalam diri (guru, siswa, orang tua) menuju yang lebih baik.
Perayaan Kartini yang berlangsung meriah menurut Budi Susanto diisi dengan berbagai aneka kegiatan seperti lomba masak berpasangan antara siswa dan orang tua dengan menu dasar mie instant, lomba kreasi daur ulang dan fashion show.
Dari hasil pemantauan Gema, kebersamaan memang terpancar jelas dalam perayaan Kartini yang digelar di halaman sekolah. Para guru, siswa dan orangtua bersatu dalam aura kekeluargaan. Mereka tampak saling bersenda gurau satu sama lain. Tidak ada aroma persaingan diantara mereka.
Kebersamaan ini memacu H. Miyono, untuk melakukan perubahan. Langkah awal yang ia lakukan, yakni mengubah wajah sekolah dengan melakukan pengecatan, membuat pelabelan wahana pembelajaran dan pemasangan kalimat pemacu vitalitas belajar siswa. Upaya ini terus dipergencar dengan menambahan wahana pembelajaran.
Selanjutnya H. Miyono, mencanangkan visi, misi dan moto sekolah guna dijadikan pijakan arah pembelajaran. Pencerahan visi, misi dan moto sekolah pun bukan sekadar retorika belaka. Konsistensi ini terus digulirkan melalui program pembinaan guru secara sistematik, terukur yang mengacu kepada bagaimana meningkatkan mutu anak didik dan menjadikan sekolah sebagai wahana belajar para siswa.
Setelah itu, ia mulai mengembangkan potensi, minat dan bakat anak didik. Implementasi pengembangan bakat minat ini diperkuat dengan berbagai kegiatan menarik, solusif dan menantang seperti pramuka, marawis dan sanggar tari. Bahkan tahun ajaran baru nanti, H. Miyono berencana menambah wahana baru bagi pengembangan bakat para siswa yakni membuat parfum dan sabun cair.
Tidak berlebihan bila sekolah yang memiliki 10 orang guru dan tiga karyawan dengan membina 348 orang siswa ini terus melakukan perubahan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah melalui kebersamaan dalam aura kekeluargaan. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Gubernur Pantau UN SD




Ujian Nasional (UN) menjadi sebuah keharusan setiap pelajar untuk mengakhiri jenjang pendidikan pada setiap tataran. UN pantas dianggap sebagai gelar prestasi siswa. Tak ada yang perlu diistimewakan karena tradisi ini menjadi bagian integral dari sistem pelayanan pendidikan di tanah air. Wajar, pengawasan perlu didukung fakta akurat sebagai bukti keseriusan pemerintah terhadap peningkatan prestasi anak bangsa. Tak berlebihan bila pemantauan, dukungan dan sulut semangat berprestasi disemai di tengah-tengah pelajar yang bertarung mengasah otak meraih kelulusan yang ideal.
Gelar UN SD di hari pertama pun tak luput dari perhatian Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo yang melihat langsung mulai dari persiapan hingga memberi motivasi bagi para siswa. Gubernur didampingi Kepala Dinas Pendidikan, H. Taufik Yudi Mulyanto, Wakil Walikota Jakarta Pusat, Kakanwil Depag, Kepala Bidang TK/SD/PLB, Hj. Septi Novida dan jajaran pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta berkunjung ke SDN Bendungan Hilir 09 Pagi dan ... di wilayah Jakarta Pusat.
H. Taufik Yudi Mulyanto menjelaskan UASBN SD/MI/SDLB di ibukota diselenggarakan serentak di 3.474 sekolah terdiri dari SD sebanyak 3.030 sekolah, MI sebanyak 444 sekolah, SDLB 24 sekolah dan diikuti oleh 142.013 siswa. Terdiri dari SD sebanyak 130.143 orang siswa dengan rincian 13.284 siswa Jakarta Pusat, 19.365 siswa Jakarta Utara, 28.264 siswa Jakarta Barat, 29.091 siswa Jakarta Selatan, 39.734 siswa Jakarta Timur dan 405 siswa kepulauan Seribu.
Untuk MI sebanyak 11.724 siswa dengan rincian 279 siswa Jakarta Pusat, 1.686 siswa Jakarta Utara, 2.697 siswa Jakarta Barat, 4.066 siswa Jakarta Selatan dan 2.949 siswa Jakarta Timur. Sedangkan SDLB sebanyak 146 orang siswa yang tersebar di lima kota administrasi.
H. Taufik Yudi Mulyanto memberikan apresiasi terhadap para guru dan penyelenggara UN yang siap dan mampu mengawal ujian. Ia juga yakin para siswa akan mampu mengerjakan soal-soal mengingat sebelum UN digelar, para siswa telah mengikuti try out sebanyak lima kali dan berbagai perbekalan lainnya dari para guru.
Di SDN Bendungan Hilir 09 Pagi, H. Fauzi Bowo menyempatkan diri berdialog di lapangan SDN Bendungan Hilir 09 Pagi sebelum bel masuk dimulainya UN. Penuh keakraban Gubernur menyulut semangat anak SDN Bendungan Hilir 09 Pagi. Ia berharap mereka bisa mengerjakan soal dan memberikan pencerahan bagi prestasi anak Jakarta.
Gubernur, H. Fauzi Bowo dalam penjelasannya kepada sejumlah wartawan menyatakan keyakinannya bahwa hasil yang diperoleh para peserta UN tingkat SD tahun ini akan meningkat dari tahun sebelumnya. “Tahun ini diharapkan siswa dapat lulus 100 persen”, tutur H. Fauzi Bowo
Sebagai perbandingan, H. Fauzi Bowo mengungkapkan bahwa tahun lalu prosentase kelulusan SD mencapai 99,98 persen dari jumlah peserta sebanyak 129.244 siswa, MI, 99,30 persen dari jumlah peserta sebanyak 11.799 siswa dan SDLB, 100 persen dari jumlah peserta sebanyak 356 siswa. Dengan nilai rata-rata, untuk Bahasa Indonesia 7,44, Matematika 6,97 dan IPA 7,05.
Sementara itu Kepala Bidang TK/SD/PLB, Hj. Septi Novida mengungkapkan bahwa kriteria kelulusan UASBN adalah nilai standar minimal kelulusan yang ditetapkan oleh pihak sekolah (Kepala sekolah/Madrasah) setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah/madrasah. Nilai ini mengacu pada nilai minimal kelulusan UN dan US/M setiap mata pelajaran yang diujikan.
Lebih lanjut, Hj. Septi Novida menuturkan bahwa jumlah Rayon dan Sub rayon UN tahun ini berjumlah enam Rayon dengan Sub Rayon untuk SD sebanyak 44 dan MI sebanyak 7 Sub rayon yang tersebar di lima wilayah ◙/Yadi /Gun/ P.02/
Read More...

Kadis Lantik 29 Kepala SMP/SMA




Rotasi, promosi dan demosi merupakan bagian dari dinamika penyelenggaraan manajemen organisasi sehingga pelaksanaannya bukan merupakan hal istimewa dan ditakuti apalagi dihindari. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto saat melantikan 29 orang kepala sekolah SMP dan SMA di Aula Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta belum lama ini.
Namun, ungkap H. Taufik Yudi Mulyanto, pelantikan adalah kejadian yang harus disyukuri karena ini merupakan cermin dari hasil kerja keras serta perjalanan kinerja yang telah Saudara baktikan. Selain itu, dalam upaya revitalisasi dan reposisi dari penyelenggaraan pendidikan sekaligus untuk menciptakan situasi penyegaran serta melakukan pengisian jabatan kepala sekolah yang disebabkan pensiun.
Seorang guru yang diangkat/diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah hendaknya dapat menghayati jabatan yang diemban karena ini menggambarkan seorang yang dianggap mampu untuk memimpin lembaga pendidikan dalam penyelenggaraan proses kegiatan belajar mengajar. Pemilihan Saudara, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, telah diawali melalui pemantauan, pengamatan dan penilaian secara sistematik yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto meminta para kepala sekolah untuk dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.
Dalam menjaga kesinambungan kinerja organisasi agar tetap optimal, enam bulan pertama kinerja Saudara akan dinilai. Ini dimaksudkan untuk membuka ruang diadakannya koreksi dan tindakan internal demi pencapaian misi organisasi. Terkait dengan penilaian kinerja, secara konsisten Dinas pendidikan menerapkan kebijakan reward and punishment.
Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
Ditangan Saudara, jelas H. Taufik Yudi Mulyanto satu komunitas satuan tugas akan dikendalikan, kemana arah tujuan dan berlabuh kendalinya dapat dicapai dengan cepat, tepat dan akurat. Berpijak pada realitas posisi ini sangat strategis dalam pencapaian tujuan suatu biduk dari Dinas Pendidikan. Kedudukan DKI Jakarta yang dijadikan barometer harus didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kualitas untuk mendukung Jakarta sebagai pusat pemerintahan, ibukota Negara dan pusat kebudayaan serta pintu gerbang dari dan ke manca negara.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas meminta para kepala sekolah yang dilantik untuk segera melapor kepada Kepala Suku Dinas di wilayah tugas yang baru; menjadikan lingkungan sekolah sebagai lingkungan wawasan wiyatamandala dan merupakan konsep green school; menumbuhkan nilai-nilai spiritual, patriotisme, nasionalisme dan budaya nasional peserta didik; melakukan pembinaan kepada guru-guru terkait kehadiran dan disiplin dalam proses pembelajaran; memberikan pemahaman kepada semua warga sekolah untuk tetap dan terus bersinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan; dan mempersiapkan kegiatan penerimaan peserta didik baru agar berjalan tertib, lancar, transparan, obyektif dan akuntabel.
H. Taufik Yudi Mulanto, meminta para kepala sekolah untuk sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang termasuk terhadap tuntutan keterbukaan dalam pegelolaan anggaran sekolah. Sudah saatnya dalam penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat dengan melibatkan pihak perbankan. Hal ini untuk menumbuhkan kepercayaan para stakeholders terhadap manajemen sekolah.
Untuk itu, ia meminta agar dalam menyusun RAPBS hendaknya konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan Dinas pendidikan yaitu melalui musyawarah-mufakat, penyusunan program didasarkan pada kebutuhan bukan keinginan, melakukan subsidi silang, jika terjadi permasalahan hendaknya diselesaikan secara lokal dan yang terpenting tidak boleh mengeluarkan siswa karena tidak mampu dari sisi ekonomi.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini juga meminta agar sekolah melakukan pembinaan kehidupan keagamaan yang intensif agar para siswa tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu meminta agar para kepala sekolah untuk segera beradaptasi dan melakukan komunikasi intensif dengan warga sekolah dan komite sekolah untuk menginventaris dan menelaah bahan penyusunan pengembangan sekolah terkait dengan pemenuhan delapan standar pendidikan.
Kepada para kasudin, ia meminta segera melakukan pembinaan dan verifikasi serta menyelenggarakan serah terima kepala sekolah dari pejabat lama ke pejabat baru. Lebih lanjut, Kepala Dinas mengajak semua jajaran di lingkungan Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Di sela-sela acara usai pelantikan Kepala Bidang SMP/SMA, H. Amsani Idris mengungkapkan bahwa kepala sekolah yang hari ini dilantik harus bisa merespon segala permasalahan yang berkembang dimasyarakat. Namun, mereka harus konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan yang telah digariskan Dinas Pendidikan.
Upacara pelantikan 17 kepala sekolah (Kepala SMP 13 orang dan 4 orang Kepala SMA) yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan itu dihadiri Pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan ini akhirnya ditutup dengan doa dan ramah tamah serta foto bersama. ◙ /Yadi/Daulat/P.02/
Read More...

Rotasi dan Promosi Pejabat Eselon III di Lingkungan Dinas Pendidikan




Sebanyak 18 pejabat eselon III di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengalami rotasi dan promosi. Acara serah terima jabatan berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional oleh Kepala Dinas Pendidikan, H. Taufik Yudi Mulyanto.
Sembilan orang diantaranya dilantik Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, H. Fadjar Panjaitan di Aula lantai 22 Balaikota dan delapan orang lainnya dilantik oleh Walikota dimasing-masing wilayah kota administrasi.
Menurut H. Fadjar Panjaitan, pelantikan ini sebagai tuntutan dan kebutuhan dari perkembangan organisasi yang dinamis. Sekaligus sebagai wujud penghargaan terhadap kinerja dan prestasi aparatur yang telah diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov.) DKI Jakarta.
Dia mengingatkan kepada pejabat eselon III yang dilantik, agar menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan tetap mengutamakan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan responsif dengan melaksanakan PP No 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
“Selain itu, dalam rangka penerapan sistem anggaran berbasis kinerja Anda semua harus memanfaatkan anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga terhindar dari perbuatan korupsi dan penyalahgunaan wewenang,” tuturnya.
H. Fadjar Panjaitan juga meminta pejabat di lingkungan Pemprov. DKI harus melaksanakan proses pelelangan secara transparan, termasuk dengan menggunakan sistem online agar dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.
Mantan Walikota Jakarta Barat ini mengingatkan kepada pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan agar dapat meningkatkan kompetensi dan kinerjanya. Sebab, perhatian Pemprov DKI Jakarta pada kesejahteraan di lingkungan Dinas Pendidikan khususnya bagi guru telah ditingkatkan.

Walikota Lantik Kasudin Dikdas dan Dikmen
Sehari usai pelantikan di Balaikota, Walikota Jakarta Pusat, H. Saefullah melantik Kasudin Dikmen Jakarta Pusat, H. Zaenal Abidin yang menggantikan H. Bambang Pramestiadi yang ditempatkan menjadi Kepala Planetarium dan Observatorium.
Pelantikan Kasudin Dikdas Jakarta Barat, Hj. Delly Indirayati dan H. Slamet Widodo berlangsung di Aula Kantor Walikota Jakarta Barat oleh Walikota Jakarta Barat, H. Burhanuddin. Hj. Delly Indirayati menggantikan H. Soeparlan Kasyadi yang telah memasuki masa purnabakti sedangkan Kasudin Dikmen Jakarta Barat, H. Slamet Widodo menggantikan H. Abdul Hamid yang dipercaya menjadi Kepala Bidang PNFI.
Kasudin Dikdas Jakarta Utara, Hj. Chandrawati dilantik Walikota Jakarta Utara menggantikan Hj. Istaryatiningtias yang dipercaya menjadi Kepala Bidang Standikti Dinas Pendidikan menggantikan H. Ari Budiman. Sedangkan pelantikan Kasudin Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, H. Bowo Irianto yang menggantikan H. Abdul Suyono dilakukan di Pulau Tidung.
Walikota Jakarta Selatan, H. Syahrul Effendi bertempat di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Selatan melantik Kasudin Dikdas Jakarta Selatan, H. Amsani Idris dan Kasudin Dikmen, H. Suharyanto yang menggantikan H. Slamet Widodo yang dipercaya menjadi Kasudin Dikmen Jakarta Barat.
Di aula kantor Walikota Jakarta Timur, Walikota Jakarta Timur, H. Murdhani melantik H. Syamsudin sebagai Kasudin Dikmen menggantikan Drs. Suharyanto MPd yang menempati pos baru di Jakarta Selatan dan Drs. H. Abdul Rosyid, MSi sebagai Kasudin Dikdas Jakarta Timur menggantikan Drs. H. Zainal Abidin MPd yang dipercaya menjadi Kasudin Dikmen Jakarta Pusat.

Sertijab Pejabat Eselon III

Bertempat di Ruang Sidang Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Pendidikan, H. Taufik Yudi Mulyanto menyaksikan serah terima jabatan pejabat eselon III di lingkungan Dinas Pendidikan sekaligus penandatanganan Pacta Integritas bagi seluruh pejabat eselon III di lingkungan Dinas Pendidikan.
Dalam sambutannya H. Taufik Yudi Mulyanto menyatakan bahwa acara serah terima sengaja dilaksanakan pada tanggal 2 Mei karena bertepatan dengan Hari Pendidikan nasional sehingga dapat memberikan semangat dan berpengaruh pada tingkat kedisiplinan dan kinerja ke arah yang lebih baik serta dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
Serah terima jabatan, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki makna yang penting mengingat jabatan struktural merupakan posisi strategis manajerial berkaitan dalam upaya pencapaian tugas pokok dan fungsi Dinas pendidikan. Hendaknya kepada pejabat baru segera menyesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi jabatan yang baru masing-masing serta dapat memberdayakan segala sarana dan potensi yang tersedia serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga kualitas kerja dalam mendukung tugas pokok dan fungsi dinas pendidikan dapat ditingkatkan. Dapat mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Untuk itu, ajak H. Taufik Yudi Mulyanto, marilah kita bersama-sama menyingsingkan lengan baju untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita dengan sungguh-sungguh dan tanggungjawabnya masing-masing secara proporsional dan profesional dengan meningkatkan koordinasi agar dapat bersinergi secara keseluruhan. Tantangan dan tuntutan ke depan tidaklah lebih ringan untuk itu, harus menguasai tupoksi, harus kuasai data sesuai tupoksi, harus lebih cermat dan teliti, harus tanggap dan proaktif.
Usai menyampaikan sambutan, Kepala Dinas menyaksikan serah terima jabatan sekaligus penandatangan Pacta Integritas oleh seluruh pejabat eselon III di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Ramah Tamah Tiga Generasi Sambut Hardiknas




Usai upacara bendera yang dipimpin Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Agus Suradika di halaman Dinas Pendidikan. Peringatan Hardinas dilanjutkan di Aula Dinas Pendidikan dihadiri para pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan, anggota Dharma Wanita yang diketuai Hj. Dyah Murtisari, para pinisepuh dan siswa-siswi SMAN 39 yang tergabung dalam paskibra dan paduan suara..
Menurut H. Agus Suradika, pertemuan ini merupakan bentuk rasa syukur karena hari ini memiliki makna penting bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, utamanya para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi baik jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
Ada tiga makna penting tiap kali kita memperingati hari-hari besar Nasional, seperti halnya Hardiknas yakni pertama, berkait dengan momentum untuk merenungkan dan merefleksikan diri terhadap perjalanan yang telah dilalui. kedua, upaya didalam mengintropeksi diri dari apa yang sedang kita lakukan didalam menjalankan berbagai program pendidikan saat ini untuk menatap masa depan yang lebih baik, dalam menjamin pelayanan pendidikan tanpa memandang status sosial, ekonomi dan lainnya.
Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan. Untuk itu, H. Agus Suradika meminta bimbingan dari para pinisepuh dalam upaya membangun karakter anak didik agar tetap memiliki semangat yang tinggi dan dapat memberikan aksi dan kontribusi yang nyata.
Ini mengingat, tutur H. Agus Suradika pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya.
Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan di DKI Jakarta, ungkap H. Agus Suradika, bukan hal mudah apalagi Jakarta sebagai pusat dan barometer provinsi lain di tanah air. Sementara itu, dinamika pendidikan terus berkembang ditambah yang diurus relatif banyak. Ini mengingat 53 persen pegawai Pemprov. DKI ada di Dinas Pendidikan dan 1/6 dari jumlah penduduk di DKI Jakarta adalah pelajar.
Lebih lanjut, H. Agus Suradika menjelaskan bahwa daya serap anggaran Dinas Pendidikan berada di peringkat tiga dan harus dipertahankan dengan lebih tertib dan lebih clean lagi. Ini semua hasil seluruh stakeholders pendidikan baik di tingkat Dinas, Sudin, UPT dan Kasi Kecamatan yang terus memotivasi pelaksanaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
H. Agus Suradika juga mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan baru saja menggelar hajat besar yakni UN dan US pada semua satuan pendidikan, ia berharap tahun ini tingkat kelulusan dapat ditingkatkan baik angka prosentase kelulusan maupun nilai rata-rata mata pelajaran yang di-Unkan.
Harapan yang sama juga dituturkan H. Iskandar selaku Ketua Paguyuban mantan Pejabat, Pengawas dan Kepala Sekolah. Menurutnya pertemuan ini merupakan tonikum untuk terus bersemangat. Karena dengan acara seperti kita dapat saling bersilaturahmi dan tukar informasi serta memberikan sumbang saran kepada yang masih aktif bagi kemajuan pendidikan di DKI Jakarta.
Acara yang dipandu H. Syahdar dan dikemas secara apik dan edukatif ini diakhiri dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Wakil Kepala Dinas dan diserahkan kepada H. Joko, dan ditutup dengan pembacaan doa oleh H. Abdul Hamid dan ramah tamah serta hiburan dari paduan suara SMAN 6. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Wakil Kepala Dinas Pimpin Upacara Hardiknas





Untuk kesekian kalinya jajaran pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan Hardiknas yang digelar di Halaman Dinas Pendidikan dengan inspektur upacara, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Agus Suradika.
Upacara yang berlangsung hikmat ini diikuti oleh pejabat dan staf di lingkungan Dinas Pendidikan, para pinisepuh pendidikan, anggota Dharma Wanita dengan pemimpin upacara H. Didi Sugandi dengan pengibar bendera dan paduan suara siswa-siswi SMAN 39.
Dalam sambutannya H. Agus Suradika menyatakan bahwa kita semua telah memahami bahwa dalam dunia pendidikan itu, manusia sebagai pemeran utamanya, baik sebagai subyek sekaligus sebagai obyek. Keilmuan sebagai medianya, memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuannya, dan kemampuan untuk menjawab berbagai persoalan yang sifatnya kekinian maupun antisipasi masa depan sebagai keniscayaannya. Itulah sebabnya mengapa dunia pendidikan itu kompleks, menantang namun sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus berkembang, seiring dengan perjalanan zaman, oleh karena itu kita semua harus secara bersama-sama terus menerus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, negara dan umat manusia.
Di sisi lain, kita juga memahami dan menyadari tentang tantangan global dan internal yang sedang dihadapi, yang mengharuskan kita semua untuk lebih memperkuat jati diri, identitas dan karakter sebagai bangsa Indonesia. Demikian juga kesempatan yanag sangat terbuka untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, demokratis dan sejahtera. Oleh karena itu, dengan optimisme yang kuat, kerja keras dan cerdas serta semangat kebersamaan, Insya Allah cita-cita mulia itu bisa kita wujudkan.
Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri semata, akan tetapi secara bersamaan membangun karakter yang ingin kita bangun bukan hanya kesantunan tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan kepenasaran intelektual sebagai modal untuk membangun kreativitas dan daya inovasi.
Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya.
Itulah alasan mengapa tema hari Pendidikan nasional tahun 2011 ini adalah pendidikan karakter sebagai pilar kebangkitan bangsa dengan sub tema raih prestasi junjung tinggi budi pekerti.
Tema ini mengingatkan kembali kepada kita semua tentang hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan nasional kita yaitu Ki Hajar Dewantoro yang hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan nasional. Pendidikan kata Ki hajar Dewantoro adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellec) dan jasmani anak didik.
Menyikapi perkembangan aktual terhadap munculnya perilaku destruktif, anarkis dan radikalis, pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, kami ingin mengajak kepada para pemangku kepentingan pendidikan terutama kepala sekolah, guru, pimpinan perguruan tinggi dan dosen harus memberikan perhatian dan pendampingan lebih besar kepada peserta didik dalam membentuk dan menumbuhkan pola pikir dan perilaku yang berbasis kasih sayang, toleransi terhadap realitas keanekaragaman yang dibenarkan oleh peraturan dan perundangan.
Perhatian itu bisa dalam bentuk memberikan ruangan aktivitas yang positif, sehingga bisa dicegah tumbuhnya pemikiran dan perilaku destruktif, anarkis, kekerasan dan radikalisme.
Dengan tema peringatan tersebut, kita tidak ingin peringatan Hari Pendidikan nasional 2011 hanya seremoni biasa, tetapi kita ingin wujudkan dalam kegiatan nyata. Insya Allah mulai tahun 2011/2012, pendidikan berbasis karakter kita jadikan sebagai gerakan nasional, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan perguruan tinggi termasuk didalamnya pendidikan non formal dan informal.
Bersamaan dengan gerakan pendidikan berbasis karakter, sekaligus kita siapkan generasi Indonesia 2045 yaitu pada saat menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka. Dan itu harus kita mulai dengan memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak usai dini. Merekalah, nantinya yang akan melanjutkan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Diakhir sambutan, H. Agus Suradika mengucapkan selamat memperingati hari Pendidikan nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air.
Usai memimpin upacara yang ditutup dengan doa tersebut Wakil Kepala Dinas, H. Agus Suradika menghampiri pemimpin upacara, H. Didi Sugandi, pembaca pembukaan UUD 1945 dan teks Pancasila, serta paduan suara dan paskibra lalu memberikan ucapan selamat. Setelah itu H. Agus Suradika menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Upacara yang berjalan hikmat tersebut diakhiri dengan ramah tamah. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community