Annisa, Nurtika, Savitri tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya begitu masuk dalam daftar siswa SMP di DKI Jakarta yang memperoleh nilai 10 (sepuluh) mata pelajaran Matematika. Ketiga siswa SMPN 83 ini memang salah satu bukti dari upaya keras pembinaan akademik di sekolah yang dipimpin oleh Drs. Bachtiar dan beralamat di Jalan Empang Bahagia, Jakarta Barat.
Annisa mengungkapkan awalnya dirinya merasakan betapa beratnya mengikuti pendalaman materi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. “Saya merasakan perjuangan ini sebagai keharusan. Maunya sih nggak perlu pakai ujian negara segala. Tapi, pemerintah maunya harus ujian nasional. Kasihan para guru saya harus kerja ekstra untuk menggenjot otak kami. Syukur, hasilnya semua siswa SMPN 83 lulus 100%, kata Annisa ketika turut memberikan motivasi saat peringatan Isra Miraj dan menyambut Ramadhan beberapa waktu lalu.
Nurtika juga menyatakan kegembiraannya setelah bersusah payah belajar untuk mencapai prestasi yang spektakuler. Memang sejak kepemimpinan Pak Bachtiar, kami dipaksa untuk berkompetisi secara sehat. Awalnya memang berat sekali. Saya harus bangun pagi, tidak boleh terlambat. Setiba di sekolah terus memacu diri untuk berprestasi. Setelah itu, pada siang hari harus belajar ekstra. Tidak jarang saya pun harus mengikuti tes pendalaman materi secara terpadu. Enak juga rasanya ketika nama saya dan nama sekolah saya disebut dalam daftar penyandang nilai ekstrim untuk mata pelajaran matematika, kata Nurtika penuh percaya diri.
Savitri yang juga memperoleh nilai 10 merasa terkesan atas kerja keras guru SMPN 144. Savitri sejak awal memang merasa percaya diri (pd) karena guru mereka selalu menyemangati perjuangan belajar siswanya. Pokoknya se-pd mungkin kami harus siap belajar sambil berdoa terus. Hasilnya ya …. lumayan.
Pengakuan Annisa, Nurtika dan Savitri memang sebuah bukti, bahwa proses pembinaan di SMP yang memiliki 49 guru, 13 karyawan dan 898 siswa senantiasa mengedepankan penyempurnaan pelayanan yang terukur melalui manajemen terbuka. Bukti ini pun paling tidak merupakan sebuah jawaban dalam koridor visi SMPN 83.
Penajaman visi ini menurut Wakil Kurikulum, Etty Tri Budi SM, SPd bukan sekedar jargon yang memperindah gerbang sekolah. Namun jauh dari itu sebuah kesadaran kolektif dari seluruh guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa benar-benar bisa dibanggakan dalam upaya menuju pada perubahan nasib dan masa depan siswanya. Itu sebabnya meredusi semangat ini kinerja SMPN 83 terus dipompa untuk memberi pelayanan prima.
Melalui sebuah kolaborasi dan sinergitas program pembinaan akademik yang sistematik dan mendapat dukungan dari komite sekolah yang diketuai Sutara LK, akhirnya sekolah ini pun sukses menjadi salah satu sekolah yang berhasil dalam membermaknakan proses pembelajaran.
Prestasi anak-anak 83 pun cukup membanggakan. Hal ini dituturkan Wakil Kesiswaan, Rien Hermawaty, M.Hum. Menurutnya pramuka menjadi salah satu andalan sekolah meraih berbagai kejuaraan baik di tingkat kota administrasi, provinsi bahkan nasional. Bahkan empat orang siswanya akan mewakili DKI Jakarta pada jambore nasional di Sumatera Selatan.
Prestasi tesebut masih diperindah dengan juara 2 membatik pada FL2SN tingkat provinsi, juara 2 atletik pada O2SN tingkat provinsi, juara 2 karate pada POPPROV, juara 2 catur tingkat kota administrasi Jakarta Barat.
Tahun ini, ungkap Rien Hermawaty, sekolah akan mengaktifkan kembali kegiatan marawis dan pencak silat. Pokoknya, kita sedang berupaya meningkatkan prestrasi baik akademik maupun nonakademik. Bukan itu saja, tambah Etty Tri Budi, kebersamaan seluruh stakeholders pun turut dibangun dengan nuansa kekeluargaan. Ini semua, menjadi tonikum bagi para guru dan karyawan guna memberi bukti bukan janji menuju sekolah unggul. Tidak mengherankan bila sekolah ini kini dipercaya menggunakan label SSN. /Yadi/