Sama seperti tahun sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah. Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan memberikan libur sekolah selama 15 hari. Libur sekolah dimulai pada tanggal 23 Agustus hingga 7 September mendatang. Kepada seluruh komunitas pendidikan, diharapkan dapat memanfaatkan masa libur tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, libur Lebaran rutin diberikan setiap tahunnya. Libur akan diberikan sebelum, saat dan paska Lebaran. Sebelum Lebaran, libur akan berlangsung mulai tanggal 23-29 Agustus. Saat Lebaran, terdapat libur dua hari yakni tanggal 30 dan 31 Agustus. Lalu, paska Lebaran, libur berlangsung sejak tanggal 1-6 Agustus mendatang. Sehingga jika ditotal, jumlah hari libur bagi para pelajar di Jakarta berjumlah sebanyak 15 hari.
Seluruh siswa, dikatakan Taufik, masuk kembali pada Rabu (7/9) mendatang. Diharapkan, pada saat itu, seluruh komunitas pendidikan mulai dari pelajar, guru dan kepala sekolah sudah melakukan aktivitasnya seperti hari biasa. Jam masuk sekolah pun kembali normal yakni, pada pukul 06.30 dan berakhir rata-rata pada pukul 13.00.
"Menghadapi libur Lebaran, saya mengimbau agar semua komunitas pendidikan, mengoptimalkan ibadah di bulan Ramadhan. Hendaknya kita semua juga dapat mengambil hikmah dari Ramadhan ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Taufik Yudi Mulyanto kepada gemaonline.info, Rabu (17/8).
Ia juga mengimbau kepada seluruh komunitas pendidikan, agar selama masa libur Ramadhan dan Lebaran ini dimanfaatkan dan diisi dengan kegiatan yang bersifat positif dan bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Misalnya, bersilaturahmi dengan sanak familinya saat lebaran atau berziarah bersama-sama ke makam anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Hal yang perlu dilakukan adalah, para pelajar juga wajib memohon maaf pada kedua orangtuanya masing-masing.
Selama libur Lebaran, ditambahkan Taufik, peranan orang tua sangat penting dalam mengawasi tingkah laku anak-anaknya. Orang tua diminta mengarahkan anaknya agar memanfaatkan hari liburnya dengan kegiatan positif. Selain guru, tambahnya, peranan orangtua dan masyarakat juga sangat penting dalam membangun karakter anak. Dengan demikian anak tidak terjerumus pada tindakan negatif.
Posting Komentar