Ujian nasional (UN) baru saja berakhir. UN apapun modus dan formatnya tetap diperlukan sebagai alat ukur pencapaian suatu pembelajaran. UN mutlak sebagai alat ukur dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. UN bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi serta mendorong tercapainya pendidikan dasar dan menengah yang bermutu.
Ini sejalan dengan PP Nomor 19/2005 yang menyatakan kelulusan peserta didik ditentukan oleh empat kriteria, yakni menyelesaikan seluruh program pembelajaran, lulus ujian sekolah, dan lulus ujian nasional. Keempat kriteria tersebut harus dipenuhi.kalau ada salah satu saja kriteria kelulusan tidak penuhi, maka peserta didik tersebut dinyatakan tidak lulus.
UN SMA/SMK/MA yang diselenggarakan serentak tanggal 18 sampai 21 April di 1.129 sekolah terdiri dari SMA sebanyak 473 sekolah, SMALB sebanyak 9 sekolah, SMK 567 sekolah, MA 80 sekolah dan diikuti oleh 122.497 siswa. Adapun rinciannya, untuk SMA berjumlah 53.976 siswa (Jakarta Pusat 5.808 siswa, Jakarta Utara 7.031 siswa, Jakarta Barat 11.460 siswa, Jakarta Selatan 12.822 siswa, dan Jakarta Timur 16.857 siswa), MA sebanyak 4.679 siswa, SMALB berjumlah 141 siswa, dan SMK sebanyak 63.057 siswa (Jakarta Pusat 7.594 siswa, Jakarta Utara 7.329 siswa, Jakarta Barat 12.614 siswa, Jakarta Selatan 15.539 siswa dan Jakarta Timur 20.623 siswa).
Sebagai perbandingan, tahun lalu prosentase kelulusan SMA mencapai 98,65%, SMK sebesar 99,77% dan MA sebesar 98 %. Tahun ini, terjadi peningkatan yang cukup mengembirakan. Untuk SMK yang lulus, menurut Kabid SMK, Hj. Rita Aryani berjumlah 62.944 dan yang tidak lulus berjumlah 113 orang siswa. Dari segi prosentase, tutur Hj. Rita Aryani terjadi peningkatan karena tahun ini prosentase kelulusan mencapai 99,84 persen dengan nilai rata-rata 7,43.
Hasil ini, ungkap Hj. Rita Aryani, menaikkan peringkat DKI Jakarta di tingkat nasional dari peringkat sepuluh menjadi peringkat tujuh. Adapun rinciannya untuk Bahasa Indonesia nilai rata-rata 7,33 sedangkan rata-rata nasional 7,08 (peringkat 6 nasional), Bahasa Inggris nilai rata-rata 7,71 sedangkan rata-rata nasional 7,61 (peringkat 10 nasional), Matematika nilai rata-rata 7,65 sedangkan rata-rata nasional 7,51 (peringkat 9 nasional) dan kompetensi produktif nilai rata-rata 8,61 melebihi nilai rata-rata nasional 8,40 dan berada diperingkat 4 nasional.
Hasil ini masih dipercantik dengan masuknya dua orang siswa dalam peringkat 10 besar nasional untuk nilai UN murni tiga mata pelajaran yakni Siti Robbychasana siswi SMK Farmasi Ditkesad dan Ari Sadewo Yogapratama siswa SMK Telkom Sandhy Putra yang berada diperingkat 4 dan 5 dengan perolehan nilai rata-rata 9,7. Selain itu, empat siswa lainnya masuk jajaran 100 besar nasional yakni Satryo Dwi Sutrisno dari SMK Telkom Sandhy Putra (peringkat 16), Muhammad Hafidz Bishri dari SMK Telkom Sandhy Putra (peringkat 28), Fitri Kumala dari SMKN 47 (peringkat 29) dan Suhaibah dari SMKN 25 (peringkat 79).
UN SMP berlangsung dari tanggal 25 sampai 28 April dengan jumlah peserta, menurut Kabid SMP/SMA, H. Moh. Arief sebanyak 134.054 siswa. Yang lulus sebanyak 134.061 siswa dan yang tak lulus hanya tujuh orang siswa. Hasil ini sama dengan capai tingkat kelulusan sebesar 99,995 persen. Tingkat kegagalannya hanya 0,005 persen saja. Prosentase kelulusan tahun ini, tutur H. Moh. Arief merupakan prosentase kelulusan tertinggi tingkat nasional.
Adapun 10 siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada UN tahun ini, tutur H. Moh. Arief, adalah Clarissa dari SMP Mahatma Gandi dengan nilai rata-rata 39,60, Erica dari SMP Mahatma Gandi dengan nilai rata-rata 39,40, Ibrahim Ramadhan dari SMPN 19 dengan nilai rata-rata 39,40, Dendi Reza Pahlevi dari SMPN 19 dengan nilai rata-rata 39,40, Ivana Purnawijaya dari SMPK 2 Penabur dengan nilai rata-rata 39,35, Frida Avianing dari SMPN 172 dengan nilai rata-rata39,35, Chairunisa Niken siswa SMPN 109 dengan nilai rata-rata 39,35 dan Khairun Nadiya dari SMP Al Azhar 12 dengan nilai rata-rata39,20.
Sedangkan hasil UN SMA, prosentase kelulusan tahun ini, ungkap H. Moh. Arief mencapai 99,52 persen. Hasil ini di atas prosentase kelulusan nasional yang hanya 99,22 persen. Bila dilihat dari hasil ini, tutur H. Moh. Arief berarti siswa SMA yang tidak lulus hanya 0,48 persen.
Adapun 10 besar hasil UN siswa tingkat SMA, ungkap Kasi Kurikulum SMP/SMA, H. Budiana adalah untuk program IPS yakni Anita Andriani (SMA Santa Ursula), Lusi Ambarwati (SMAN 12), Rinaldi Wiranegara (SMAN 90), Firdianti Safitri (SMAN 12), Niken Ayu Latvani (SMAN 71), Mutiara Endang Cahyani (SMAN 63), Muhammad Arif Muttaqin (SMAN 12), Evilyani Tribuana (SMAN 54), Kartika Ratriana (SMAN 99), Maria Pernaningtyas Hapsari (SMAN 48).
Program IPA yakni Mi’raj Shabrin Jamil (SMAN 8), Mochamad Fachri Maulana (SMA Kanisius), Arvin Pramudita (SMA Kanisius), Gekko Patria Budi Utama (SMA Kanisius), Denny (SMAK 6 Penabur), Hizkia (SMAK 1 Penabur), Choiron Abdillah (SMAN 8), Cynthia Kurniawan (SMAK 3 Penabur), Wilson Wijaya (SMAK 5 Penabur) dan Adlina Karisyah (SMAN 8),
Sedangkan Program Bahasa adalah Maria Advenita Gita Elmada (SMA Santa Ursula), Felicia Fiyoza Kartika Andriani (SMA Santa Ursula), Choncita Tania (SMA Santa Ursula), Rachel Johana (SMA Santa Ursula), Grace Oktaviani (SMA Santa Ursula), Cintya Dwi Rianti (SMAN 24), Maria Teresa Rani (SMA Santa Ursula), Fajar Purnomo (SMAN 110) dan Fitriyani (SMAN 110).
Untuk UN SD/MI/SDLB yang diselenggarakan serentak tanggal 3 sampai 5 Mei di 3.474 sekolah terdiri dari SD sebanyak 3.030 sekolah, MI sebanyak 444 sekolah, SDLB 24 sekolah dan diikuti oleh 142.013 siswa. Terdiri dari SD sebanyak 130.143 orang siswa dengan rincian 13.284 siswa Jakarta Pusat, 19.365 siswa Jakarta Utara, 28.264 siswa Jakarta Barat, 29.091 siswa Jakarta Selatan, 39.734 siswa Jakarta Timur dan 405 siswa kepulauan Seribu. Sedangkan SDLB sebanyak 146 orang siswa yang tersebar di lima kota administrasi. Tahun lalu, prosentase kelulusannya mencapai 100 persen.
Faktor penentu kelulusan UN, yakni siswa, guru, kepala sekolah beserta segenap manajemen sekolah, orang tua dan sarana prasarana, serta dukungan pemerintah pusat dan daerah. Hasil UN anak-anak Jakarta secara keseluruhan sangat memuaskan.
Ini patut dihargai sebagai hasil kerja keras para guru yang telah memberikan hasil yang optimal. Hasil UN menjadi potret nyata pencapaian prestasi akademik setiap siswa. UN menjadi ukuran nyata bagi ketelahberlangsungan program pengajaran dan pembelajaran di sekolah. ◙/Yadi/Gun/P.02/
Posting Komentar