Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Senin, 28 Maret 2011

Wakadis Pendidikan DKI

H. Agus Suradika, Mengusung Perubahan bagi Pencerahan Pendidikan



Investasi bukanlah sebuah spekulasi. Investasi membutuhkan perencanaan, ketekunan, keuletan bagi pemenuhan harapan masa depan yang lebih baik. Pendidikan menjadi aset yang bisa diinvestasikan sebagai pengembangan sumber daya masa depan yang berkelanjutan. Pemerintah DKI Jakarta tak pelak tengah mempersiapkan rencana besar pengembangan investasi masa depan.
Terbukti program demi program telah diluncurkan demi mengusung perubahan manusia ibukota. Basis utama ini ada pada pembangunan manusia melalui pendidikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, pun menjadi sebuah institusi yang akan terus mendenyutkan investasi pembangunan pendidikan. Mengusung arah pengembangan tersebut, maka faktor guru, sarana/prasarana dan sinergitas masyarakat menjadi kunci bagi terwujudnya suatu perubahan.
Pemerintah DKI Jakarta melalui dinas pendidikan Jakarta harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik sekaligus mampu membaca keinginan masa depan. Dukungan masyarakat pendidikan dan kuatnya keterukuran program dalam berbagai aspek menjadi sebuah jaminan bagi terwujudnya investasi manusia ibukota.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta terus tertantang untuk mewujudkan perbaikan kualitas pendidikan. Demikian harapan H. Agus Suradika ketika kali pertama menduduki kantor barunya di Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Ia dipercaya sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan yang dipimpin H. Taufik Yudi Mulyanto. Pria kelahiran Jakarta, 21 Agustus 1962 ini sebetulnya sangat biasa mengunyah berbagai teori pendidikan.
Sebagai dosen luar biasa di beberapa universitas, suami dari dr. Ratnawati ini juga sebagai peneliti, ketua pimpinan Muhammadiyah DKI yang terus aktif menulis di berbagai media. Diakuinya, bahwa persoalan pendidikan yang paling urgen di Jakarta ini, yakni berporos pada perlunya peningkatan kualitas guru, perbaikan sarana dan prasarana serta upaya menguatkan peran organisasi guru sebagai pendorong perubahan.
Sosok guru di ibukota ini selayaknya menjadi figur yang mumpuni, ia harus menguasai kompetansi akademik dan nonakademik serta memiliki kecakapan dalam menggunakan teknologi komputer. Betapa tidak dunia saat ini ibarat hanya selebar daun kelor. Internet menjadi jendela dunia. Guru harus bisa memanfaatkan kemajuan dunia informasi di era gelombang ketiga ini.
Kompetensi menggunakan teknologi informasi menjadi kebutuhan masa depan yang akan terus dikembangkan para guru. Menurut ayah dari tiga anak, Ardiani Qunuwati, Ardiana Meilinawati, dan Mohammad Ardhanie Amrullah, guru merupakan agen perubahan guru masa depan cakap, cepat, dan kuat dalam komitmen. Sebagai agen perubahan, guru dituntut berperan aktif alam memajukan dan mencerahkan visi organisasi keprofesiannya dalam hal ini PGRI.
Secara akademik ia mutlak tampil penuh percaya diri karena mampu hadir sebagai pengampu bidang studi yang diajukannya. Ia harus terus menaikkan kariernya ke jenjang pangkat guru utama. Tugas pokoknya tak pelak, yakni mengajar, meneliti dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Guru tidak boleh terkooptasi pada target menjadi kepala sekolah karena ”jabatan kepala sekolah” itu hanya tugas tambahan. Guru harus mampu memaknai eksistensi pendidikan sebagai investasi masa depan yang bernilai sangat mahal. Guru menguatkan pencitraan secara kolektif melalui PGRI. Induk organisasi terbesar di tanah air ini hanya akan kuat dan memiliki posisi tawar yang tinggi bila didukung para guru yang cakap dan berwawasan masa depan.
Dinas pendidikan saat ini terus mendorong perubahan dengan menerapkan standar pelayanan di berbagai sektor. Pihaknya juga telah mendorong perlunya pengangkatan guru honor. Patut dicatat saat ini ada 10 ribu guru honor yang tengah diperjuangkan untuk mendapatkan honor yang layak. Mereka diupayakan diangkat menjadi PNS sesuai dengan data dan pemetaan kebutuhan guru di ibukota.
Di sisi lain, perbaikan sarana/prasarana terus dipantau dan dilakukan secara sistemik dan terukur. Perbaikan itu tengah dan terus berlangsung. Dengan demikian ini akan bisa menaikkan kinerja sekolah sekaligus akan menciptakan iklim persaingan yang sehat. Diakui doktor UNJ yang juga menantu Prof. Dr. H. Soekarno, MPA , investasi pendidikan yang disemai sangat membutuhkan sinergitas masyarakat yang akan bisa dilihat dalam kurun waktu tertentu. Jakarta harus menjadi contoh perubahan dan peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
Saat ini para guru Jakarta dituntut mampu mengoptimalkan ketercapaian standar kompetensi siswa. Tak ayal, setiap sekolah berdasarkan rambu KTSP harus bisa menyusun kurikulum yang mangkus berwawasan kekinian dan keakanan. Tak ada ceritanya lagi jika guru Jakarta tidak melek terhadap teknologi informasi. Guru menjadi garda depan dalam proses pentransformasian ilmu dan nilai-nilai edukasi guna menguatkan akar jatidiri bangsa.
Sejatinya guru mengusung iklim persaingan dalam berprestasi. Artinya, otonomi guru berperan dalam proses inseminasi iklim belajar yang mendorong persaingan antarsekolah. Misalnya, dalam ujian nasional (UN) setiap sekolah perlu mengoptimalkan pemerolehan hasil UN. Sekolah papan bawah, tengah dan atas berjuang menaikkan peringkat UN.
Pada gilirannya iklim persaingan pun berlanjut pada eksplorasi potensi siswa di bidang ekstrakurikuler dan bidang lainnya di luar potensi akademik. Proses pemberdayaan sekolah, siswa, guru perlu dioptimalkan melalui program setiap sekolah. Program pemberdayaan ini kelak menjadi proses berkelanjutan dalam mempersiapkan generasi baru warga Jakarta yang terdidik dan mampu bersaing, berwawasan dan beretoskerja/belajar yang mumpuni.
Anak Jakarta dari pasangan Abdillah Dul Baisan (alm) dan Hj. Siti Marminah ini memang banyak terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan. Sebelum menjabat wakil di dinas pendidikan, berpuluh hasil penelitiannya menjadi sandaran bagi penentuan arah program bagi perubahan pendidikan bagi anak-anak ibukota. Itu sebabnya, ia mendorong agar guru bisa mandiri dalam mencerahkan visi akademik dan organisasi.
Guru harus bisa membaca arah paradigma pendidikan masa depan. Jatidirinya harus kuat. Secara organisatoris, melalui organisasi profesi, seperti PGRI guru bisa memperjuangkan hak-haknya secara optimal. PGRI perlu menaikkan tajinya untuk mengusung perubahan nasib guru. Sejatinya PGRI tak terkooptasi dengan paradigma arah loyalitas semu seperti di era Orde Baru. Penajaman visi-misi guru akan kuat dan memiliki posisi tawar yang tinggi bila semua guru itu cerdas dan berwawasan kebangsaan tinggi. Semua terpulang pada guru. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan terus mengawal semua kebijakan pemerintah secara totalitas berpihak pada perubahan nasib guru dan peningkatan kualitas pendidikan anak-anak Jakarta, imbuh lulusan S.3 terbaik (lulus cumlaude) UNJ tahun 2000 penuh optimis. ◙ /Yadi/Gun/P.02/
Read More...

Jumat, 25 Maret 2011

Konferensi PGRI Cabang Kebayoran Baru




Memasuki tahun 2011, PGRI Cabang Kebayoran Baru kian ditantang oleh sebuah tuntutan untuk mengusung harapan baru menuju ketenangan dan jaminan dalam mengemban tugas mulia. Untuk menjawab tantangan dan tuntutan tersebut PGRI Cabang Kebayoran Baru mengadakan konferensi guna melanjutkan estafet roda organisasi. Pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru periode 2010 – 2015 sudah harus diganti mesin kepengurusannya.
Sejalan dengan agenda kerjanya, maka belum lama ini (26/3) konferensi PGRI Cabang Kebayoran Baru digelar di Gedung Guru Jakarta dengan mengangkat tema “dengan konferensi PGRI Cabang Kebayoran Baru kita tingkatkan profesionalitas guru yang bermartabat dan terlindungi” dan dibuka Kasi Dikdas Kecamatan Kebayoran Baru, Syamsul Arifin.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Guru dan Kode Etik Guru Indonesia seakan menggiring karsa peserta ke satu titik tujuan yakni pengabdian total demi bangsa dan negara melalui profesi keguruan.
Dalam laporannya Ketua Panitia Hendra mengungkapkan bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya Konferensi adalah untuk memenuhi amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI Bab XIX Pasal 59 yang menyatakan Konferensi PGRI diadakan tiap 5 (lima) tahun sekali dan membahas dan menetapkan Laporan Pengurus PGRI Provinsi, menetapkan Program Kerja, dan memilih Pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru masa bakti 2010-2015 (ART PGRI Bab XIX Pasal 62).
Konferensi, tutur Hendra dilaksanakan selama satu hari dan diikuti 23 ranting ini merupakan wahana urun rembug sumbang saran untuk menyusun program PGRI Cabang Kebayoran Baru lima tahun ke depan secara cermat dan sebaik mungkin sesuai dengan tuntutan zaman
Menurutnya suksesnya penyelenggaraan konferensi ini tidak ditentukan semata-mata oleh Panitia, melainkan ditentukan juga oleh disiplin seluruh anggota PGRI Cabang Kebayoran Baru. Panitia mengharapkan kerjasama peserta sehingga pelaksanaan Konferensi dapat berjalan lancar dan sukses.
Harapan yang sama dituturkan Ketua PGRI Cabang Kebayoran Baru, Hj. Betty. Ia juga melaporkan berbagai kegiatan yang telah dijalankan. Salah satunya keberhasilan dan dirasakan manfaatnya oleh anggota adalah PGRI Cabang Kebayoran Baru cukup sukses menyelenggarakan pelatihan penulisan karya ilmiah dan penelitian tindakan kelas serta berhasil melunaskan tunggakan iuran anggota.
Menurut Ketua PGRI Kota Administrasi Jakarta Selatan, Sukirman, kepengurusan PGRI Cabang Kebayoran Baru telah mampu mengukir keberhasilan dalam perjuangannya yang harus dapat dipertahankan dan dilanjutkan pada masa bakti berikutnya. Disamping ada keberhasilan, ungkapnya tentu juga masih ada hal-hal yang belum terlaksana yang masih harus diselesaikan oleh pengurus yang akan datang. Untuk itu, ia berharap pengurus PGRI yang akan terpilih nanti benar-benar orang-orang yang memiliki komitmen dan dedikasi untuk memajukan roda organisasi PGRI di masa mendatang.
Selain itu, Sukirman juga meminta agar pengurus yang baru dapat membangun konsolidasi dan merapatkan barisan. “dalam diri kita harus mengalir darah PGRI dan dalam hati kita harus terukir dan melambangkan jatidiri PGRI”, tuturnya. Jangan sampai ada lagi anggota yang bertanya apa sih kerjanya PGRI.
PGRI, ungkap Sukirman telah banyak berbuat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Ia lalu memberi contoh tentang sertifikasi yang merupakan buah kerja PGRI. Sertifikasi, tutur Sukirman, lahir dari adanya UU Guru dan Dosen yang merupakan produk yang dirancang, dirumuskan dan diperjuangkan oleh PGRI.
Terkait TKD, Sukirman mengungkapkan bahwa PGRI tidak tinggal diam. Ketua dan Sekretaris PGRI DKI Jakarta (H. Moh. Arief dan H. Adi Dasmin) terus melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait seperti BKD dan kita patut bersyukur TKD guru aka nada perubahan mengingat Pergubnya sudah ditandatangani Gubernur.
Selain itu, PGRI berjuang agar Dirjen PMPTK sebagai rumahnya guru agar tidak dibubarkan oleh Kementerian Nasional dan anggaran pendidikan dalam APBN harus 20 persen. Ini semua membutuhkan perjuangan. Untuk itu, ia meminta agar apa yang telah diperjuangkan oleh PGRI dapat disampaikan kepada anggota lainnya.
Harapan yang sama juga dituturkan Syamsul Arifin. Menurutnya ini sangat penting agar apa yang telah diperjuangankan dapat diketahui oleh seluruh anggota. PGRI, ungkap Syamsul Arifin merupakan organisasi yang kuat dan disegani. Oleh karena itu, pada setiap kegiatan, PGRI pasti dilibatkan.
Untuk itu, Syamsul Arifin meminta agar PGRI Kebayoran Baru tetap eksis dan solid. Ia berharap pengurus PGRI yang baru, benar-benar diisi oleh orang-orang yang mau bekerja dalam mengemban misi dan visi organisasi.
Konferensi di lanjutkan dengan Sidang pleno diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru masa bakti 2005 – 2010 yang diterima dan ditanggapi secara baik oleh para peserta Konferensi. Walaupun banyak catatan-catatan yang harus diperbaiki dan ditindaklanjuti, Sidang pleno dan dilanjutkan sidang komisi.
Setelah pemilihan Pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru yang berlangsung lancar , aman dan tertib namun juga menegangkan. Acara penutupanpun berlangsung dengan suasana keakraban dan keceriaan karena pemilihan Pengurus baru itu memuaskan semua pihak. ◙/ Yadi/ Damas/ P.02/
Read More...

Read More...

Raker Sanggar SMP 030 Kecamatan Kebayoran Lama




Dalam upaya menyusun program kerja dan mengevaluasi program kerja yang telah berjalan, Sanggar SMP 030 Kebayoran Lama menggelar Rapat Kerja selama dua hari di Hotel Wisma abdi, Cipayung, Jawa Barat dengan mengangkat tema “Menuju penguatan fungsi sanggar dan peningkatan kinerja, profesionalisme, dan kompetensi kepala sekolah dan guru”.
Raker dibuka secara resmi oleh Kasudin Dikdas Kota Administrasi Jakarta Selatan, H. Moh. Arief dan dihadiri Kasi SMP Sudin Dikdas Jakarta Selatan, H. Murhanuddin, Kasi Dikdas Kecamatan Kebayoran Lama, H. Zaenal, dan Pengawas di Kecamatan kebayoran Lama.
Dalam sambutannya H. Moh. Arief menyambut baik diselenggaranya raker ini dan meminta agar dalam menyusun program kerja disusun secara tepat dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada dengan tetap mengikuti regulasi yang berlaku. Dengan demikian, seluruh program kerja dapat terlaksana dengan baik, pencapaian tujuan terukur, terevaluasi dan tertindaklanjuti untuk menjawab kondisi kekinian dan tantangan masa depan.
Selain itu, tutur H. Moh. Arief, jadikan raker ini sebagai wahana tukar informasi dan sambung rasa agar terjalin rasa kebersamaan dan kekeluargaan di Sanggar SMP 030 Kebayoran Lama. Ia berharap melalui raker ini akan lahir program-program kerja yang bermutu dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Kebayoran Lama khususnya dan Jakarta Selatan pada umumnya.
Harapan yang sama dituturkan pula oleh Ketua Sanggar SMP 030 Kebayoran Lama, H. Samlawi. Menurutnya raker bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dan kekompakan antar kepala sekolah dan ketua MGMP/MGBK SMP negeri dan swasta di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, menggali potensi yang dimiliki oleh pembina, pengelola sekolah dan Pengurus MGMP/MGBK SMP se-Kecamatan Kebayoran Lama untuk dijadikan masukan bagi peningkatan mutu pendidikan di SMP negeri dan swasta di kecamatan kebayoran Lama.
Peserta, tutur Abdul Rozak berjumlah 42 orang terdiri dari 31 kepala sekolah negeri dan swasta serta 14 orang Ketua MGMP/MGBK se-Kecamatan Kebayoran Lama. Adapun bentuk kegiatan meliputi pengarahan umum, diskusi kelompok dan sidang pleno guna merumuskan program kerja satu tahun ke depan.
Narasumber, tambah Abdul Rozak terdiri dari Kasudin Dikdas Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kasi SMP Sudin Dikdas Jakarta Selatan, Kasi Dikdas Kecamatan Kebayoran Lama dan Kordinator Pengawas SMP Jakarta Selatan.
Raker yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan dan edukatif tersebut diisi dengan diskusi kelompok guna merumuskan program kerja Sanggar SMP 030 Kebayoran Lama. Para peserta raker saling memberikan masukan dan berkontribusi dalam merumuskan program kerja sehingga program kerja yang dihasilkan dapat benar-benar terencana, terukur dan bermanfaat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Kebayoran lama. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Istiqosah Warnai Perayaan Maulid Nabi SMKN 9




Khusuk dan penuh hikmat terpancar di raut wajah guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa saat istiqosah berkumandang di Museum Mandiri. Untaian doa dipanjatkan memohon ampunan dan barokah dari Allah SWT. Doa yang dituturkan dengan penuh perasaan tersebut seakan menyayat kalbu. Tanpa terasa tetesan air mata meleleh dari kelopak mata. Itulah sedikit gambaran dari kemeriahan perayaan maulid nabi yang digelar Osis SMKN 9 belum lama ini.
Menurut Kepala SMKN 9, H. Hasan Basri, istiqosah dimaksud dalam rangka introspeksi diri guna lebih mendekatkan diri pada yang maha kuasa. Perayaan ini tidak akan bermakna apabila tidak ada perubahan dalam diri menuju yang lebih baik. H. Hasan Basri berharap melalui istiqosah ini para guru, karyawan dan siswa terpatri hatinya untuk berbuat kebaikan.
Selain itu juga dalam upaya memohon kepada Allah agar para siswa dalam menghadapi Ujian Nasional diberikan kesehatan dan kelancaran serta mendorong peran aktif orang tua. Semoga, tutur H. Hasan Basri, siswa SMKN 9 tahun ini dapat lulus 100 persen seperti tahun sebelumnya. Untuk itu, pada hari ini kita memberi motivasi dan menanamkan kepercayaan pada siswa agar mereka lebih siap dalam menghadapi ujian nasional nanti.
Bukan itu saja, tutur H. Hasan Basri, perayaan kali ini juga menampilkan berbagai kolaborasi seni yang memukau hasil kreasi siswa yang kreatif dan inovatif. Diharapkan para siswa terbiasa tampil agar mereka lebih percaya diri dan diharapkan dapat mengasah potensi yang mereka miliki.
Harapan yang sama dituturkan pula oleh Siti Aswani, Wakil Kesiswaan yang pada saat itu tampil menawan. Menurutnya kegiatan ini bertujuan mengasah bakat, potensi dan kreativitas siswa serta salah satu bentuk evaluasi dari KBM satu tahun kebelakang. Ini akan menjadi bahan masukan bagi para guru khususnya guru agama dan pembina rohis untuk meningkatkan lagi potensi dan bakat serta berinovasi untuk mengembangkan talenta para siswa.
Muh. Imran, selaku Pembina OSIS yang didampingi Zulhana, Pembina Rohis menuturkan bahwa kegiatan ini sudah menjadi program tahunan rohis SMKN 9. Jadi, selain menjadi ajang mengasah bakat dan potensi siswa, peringatan maulid nabi kali ini dijadikan pula wahana silaturahmi antar stakeholders SMKN 9. Baik itu, guru, karyawan, dan para siswa. Agar tercipta keakraban dan rasa kebersamaan sehingga timbul rasa kekeluargaan dalam hati sanubari.
Memang sekolah yang beralamat Gedong Panjang II/17 Pekojan, Tambora, Jakarta Barat terus berupaya meningkatkan prestasi baik akademik maupun nonakademik. keluarga pendidik SMKN 9 pun sepakat untuk menjadikan SMKN 9 sebagai sumber tenaga kerja bermutu dan siap pakai di bidang Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Penjualan.
Tekad dan semangat saja tentu tidak cukup. SMKN 9 sadar betul bahwa kebermutuan itu tentu harus dimulai dari pihak sekolah. ”Hanya sekolah dan guru yang bermutulah yang bisa menghasilkan anak didik yang bermutu,” ujar H. Hasan Basri.
Berbagai kebijakan strategi dan langkah pun diambil. Antara lain peningkatan kualitas managerial sekolah dengan mengedepankan akuntabilitas, transparansi dan demokrasisasi, penegakan disiplin, pembiasaan bekerja keras, mempererat kekeluargaan, melaksanakan penataran guru, penyusunan KTSP, pelengkapan sarana dan prasarana, membina relasi yang baik dengan segala pihak, ungkap H. Hasan Basri di sela-sela acara.
Acara semakin meriah dengan penampilan atraksi dan kolaborasi seni bernuansa religius khas anak-anak SMKN 9. Mulai dari paduan suara, marawis sampai alunan merdu artis-artis SMKN 9 yang tampil memukau dengan balutan nuansa Islami yang memikat. ◙ /Kosidin-Yadi/P.02/
Read More...

Kamis, 24 Maret 2011

Masjid At-Tarbiyah SMAN 96 Diresmikan Kadis dan Walikota



SMAN 96 yang beralamat Jalan Jati Raya No. 40, Cengkareng, Jakarta Barat dan dipimpin Hj. Nur Aisyah Nasution kini memiliki sebuah masjid yang cukup megah. Masjid yang diberi nama At-Tarbiyah ini merupakan masjid hasil swadaya pihak sekolah bersama masyarakat sekitar sekolah. Masjid yang menjadi kebanggaan anak-anak 96 ini beberapa waktu lalu diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto dan Walikota Jakarta Barat, H. Burhanuddin.
Hadir pada kesempatan itu Kasudin Dikmenti Kota Administrasi Jakarta Barat, H. Abdul Hamid, Kasi SMA Sudin Dikmen, Yusen Hardiman, Camat Kecamatan Cengkareng, Kasi Dikmenti Kecamatan Cengkareng, Lurah Cengkareng Timur, Pengawas paket se-Jakarta Barat, Ketua Komite Sekolah, H. Ikraman, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta kepala sekolah SMA dan SMK se-Jakarta Barat..
Peresmian yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi ini diawali dengan penandatangan prasasti peresmian masjid yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan, Walikota Jakarta Barat dan Kepala SMAN 96 serta pengguntingan untaian melati. Selanjutnya H. Taufik Yudi Mulyanto dan H. Burhanuddin melihat-lihat lingkungan masjid At-Tarbiyah.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu menyatakan kekagumannya. Menurutnya keberadaan masjid ini merupakan wujud komitmen bersama baik masyarakat umum maupun masyarakat di komunitas sekolah untuk terus menerus melakukan kegiaatan-kegiatan dan upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan iman dan taqwa. Ini merupakan komitmen yang mendasar, karena kita menginginkan anak didik yang paripurna. Tidak hanya cerdas otaknya tapi juga cerdas secara moral dan spiritual serta emosionalnya. Di samping itu, anak didik harus siap menghadapi tuntutan iptek dan era globalisasi.
Keberadaan masjid ini juga, menurut H. Taufik Yudi Mulyanto lahir dari kebersamaan yang baik antara pihak sekolah, komite dan masyarakat sekitar. Untuk itu, yang harus dipikirkan sekarang bagaimana memakmurkan masjid ini. Jangan sampai setelah berdiri malah kurang dimanfaatkan. Tapi, H. Taufik Yudi Mulyanto yakin dengan kebersamaan yang harmonis antar stakeholders, masjid At-Tarbiyah dapat bermanfaat bukan saja bagi pihak sekolah tapi juga masyarakat umumnya.
Ungkapan yang sama dituturkan H. Burhanuddin. Ia berharap keberadaan masjid At-Tarbiyah dapat mempertebal keimanan para siswa SMAN 96 sehingga dapat meminimalisir perilaku negatif dari para siswa seperti tawuran dan narkoba.
Menurut Hj. Nur Aisyah Nasution masjid At-Tarbiyah selain berfungsi sebagai tempat shalat juga sebagai media untuk membangun rasa disiplin, membangun kebersamaan dan solidaritas sosial. Selain itu, dapat pula berfungsi sebagai laboratorium untuk menumbuh dan mengembangkan perilaku peserta didik baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik serta media pelatihan kepemimpinan.
Masjid At-Tarbiyah sendiri, tutur Khaeruzzaman selaku Ketua Panitia dibangun selama kurang lebih 2,5 tahun dengan menelan biaya 1 milyar lebih ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas diperuntukkan untuk jamaah perempuan dan lantai bawah untuk pria. Setiap dilengkapai dengan tempat wudhu dan toilet. Khusus untuk lantai bawah ada perpustakaan yang dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya seperti buku-buku keagamaan dan Al-Quran.
Ia berharap masjid ini dapat bermanfaat bukan saja untuk shalat tapi juga menjadi pusat kajian keIslaman sehingga siswa dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya serta dapat mewujudkan akhlakul Karimah dalam kehidupannya sehari-hari.
Di SMAN 96, Kepala Dinas dan Walikota menyempatkan diri melihat-lihat sarana dan prasarana sekolah seperti di Ruang Multimedia. Di sini Kepala Dinas doperkenalkan dengan Multi Media Education Multi System Shoursing yakni media layar sentuh yang dapat mempermudah guru menyampaikan pelajaran karena sudah terprogram. Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mencoba dan menyampaikan pesan untuk civitas SMAN 96. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

SMAN 94 Letaknya Dipinggiran tapi bukan Sekolah Pinggiran



Anak-anak di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat tak perlu jauh-jauh mencari SMA plat merah berwawasan global. Tidak jauh dari Terminal Kalideres, tepatnya di Jalan, Semanan Raya, Kalideres, Jakarta Barat berdiri kukuh sebuah SMA negeri berlantai empat lengkap dengan sarana/prasarana pendukung yang memadai. Kelengkapan ini pun didukung kualifikasi guru, karyawan dan tingkat kinerja yang teruji.
Soal konsep pembinaan siswa di sekolah yang dinahkodai Dra. Hj. Nurlaena, Msi ini mengacu kepada kecepatan belajar (multiage), kecerdasan (intelligence), dan kemampuan/bakat/minat (talent). Muara format ini didasari oleh koridor pentingnya penguatan budi pekerti (iman-taqwa) dan semangat hidup memasuki era persaingan terbuka.
Implikasi dari proses penguatan itu memang secara signifikan telah melahirkan etos belajar dan daya juang siswa dalam mengangkat gengsi sekolah. Buktinya, dalam kurun waktu dua tahun terakhir disiplin dan prestasi akademik para siswa sangat tinggi. Hal ini cukup beralasan mengingat setiap bulan, dilakukan evaluasi total tentang progresivitas budi pekerti dan prestasi akademik. Evaluasi ini menjadi bahan untuk melakukan terapi khusus dalam memompa iklim bersaing dalam belajar.
Dengan begitu, tuntutan perbaikan mutu memang sejalan dengan konsep meninggikan gengsi/martabat siswa (human dignity) yang berguna bagi pengembangan hidupnya (human being). Singkatnya, produk SMAN 94 akan menghasilkan prestasi siswa yang kreatif-produktif, kritis, berakhlakul karimah dan berotak encer.
Guna mendorong akselerasi kemajuan sains dan iptek strategi pembelajaran merujuk pada optimalisasi penggunaan media audiovisual yang kreatif melalui media ini pula anak-anak Kalideres bisa lebih cepat mengaktualisasikan kecerdasan mereka.
Belum lama ini Kepala Dinas, H. Taufik Yudi Mulyanto bersama Sekko Jakarta Barat, H. Firdaus, Kasudin Dikmen Jakarta Barat, H. Abdul Hamid, Kasi SMA Sudin Dikmen, Yusen Hardiman, Lurah Semanan, para kepala sekolah SMA se-Jakarta Barat melihat langsung berbagai fasilitas kekinian yang ada di SMAN 94 dan menyempatkan diri berdialog dengan para guru dan siswa.
Baik H. Taufik Yudi Mulyanto, H. Firdaus dan H. Abdul Hamid menyatakan kekagumannya dengan berbagai fasilitas yang ada di sekolah ini. Mereka berharap meski secara geografis letak sekolah berada dipinggiran Jakarta namun sarana dan prasarana serta prestasinya jangan ikut pula menjadi pinggiran.
Saat dialog dengan para guru dan para kepala sekolah, H. Taufik Yudi Mulyanto, meminta para guru dan kepala sekolah mempersiapkan para siswanya guna menghadapi ujian nasional dengan baik. Ia menyebutkan ada empat kompetensi yang dibutuhkan oleh guru yakni : cara mengajar agar dapat dengan mudah dipahami murid, profesionalitas dengan meningkatkan kapasitas sebagai tenaga pendidik, sosial yaitu dapat dengan baik melakukan interaksi pada siswa dan lingkungan serta pribadi untuk membentuk karakter positif siswa. Bila para guru sudah menguasai keempat komponen ini, H. Taufik Yudi Mulyanto yakin angka kelulusan akan mencapai 100 persen. Namun yang patut dicatat peningkatan bukan saja dari jumlah persentase tapi juga nilai rata-rata ujian ada peningkatan pula.
Memang, sekolah yang membina 780 siswa dan memiliki 56 guru dan 12 karyawan ini sarana prasarana cukup refresentatif. Di sini perpustakaannya telah berbasis internet (digital library), ditambah lagi laboratorium IPA, laboratorium bahasa, ruang komputer, dan sarana penunjang lainnya.
Selain itu, suasana kebersamaan yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan terus dipupuk. Ini masih ditambah dengan kerindangan dan penataan taman sekolah semakin menambah kesejukan dan keindahan sehingga suasana belajar mengajar semakin kondusif. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Kepala Dinas Buka RAT KSMPJ 2011




Koperasi Sekolah Menengah Pertama Jakarta (KSMPJ) beberapa waktu lalu di Gedung Griya Ardia Garini yang berada di kawasan Halim, Jakarta Timur menggelar Rapar Akhir Tahun (RAT) dengan mengangkat tema “Membangun koperasi yang sehat guna menngkatkan kesejahteraan anggota”.
RAT dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto dan dihadiri Kabid SMP/SMA, H. Amsani Idris, Kabid Standikti, H. Arie Budiman, Kasudin Dikdas Jakarta Timur, H. Zaenal Abidin, Kasudin Dikdas Jakarta Utara, Hj. Istyaningtias dan anggota KSMPJ.
Mengawali sambutannya Ketua Panitia yang juga Sekretaris KSMPJ, H. Lardi, mengungkapkan alasan mengapa RAT diadakan di Gedung Griya Ardia Garini karena pertama kali pengesahan KSMPJ oleh Wakil Gubernur kala itu, H. Fauzi Bowo (sekarang Gubernur DKI Jakarta) di gedung ini.
Lebih lanjut, H. Lardi menuturkan RAT diikuti 299 orang yang merupakan perwakilan dari 4.082 anggota dari 103 SMP negeri yang telah menjadi anggota. Hal ini sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KSMPJ. Tujuan diadakan RAT, jelas H. Lardi, untuk membahas dan mengesahkan laporan pertangungjawaban pengurus dan merancang program kerja pengurus tahun tahun ke depan.
Ada berkah, tutur H. Lardi, pada KSMPJ. Mengapa ? Karena penggagas dan pendiri KSMPJ, Hj. Sylviana Murni yang dulu Kepala Dinas Dikdas akhirnya mendapat amanah menjadi Walikota Jakarta Pusat dan sekarang menjadi Asisten Pemerintahan, Ketua Umum KSMPJ, H. Saefullah yang pada waktu itu sebagai Kasubdis SMP, kariernya melesat mulai jadi Wakil Kepala Dinas Dikdas, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda dan sekarang menjadi Walikota Jakarta Pusat, H. Fauzi Bowo yang pada saat meresmikan pendirian KSMPJ menjadi Wakil Gubernur sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Sekretaris Umum KSMPJ sampai saat ini masih bersyukur diberikan kesehatan, ujar H. Lardi menutup sambutannya yang disambut tepuk tangan oleh seluruh peserta.
Menanggapi sambutan H. Lardi diakhir kalimatnya, Ketua Umum KSMPJ, H. Saefullah yang sekarang menjabat sebagai Walikota Jakarta Pusat mengungkapkan ia paham maksud dari ucapan Sekretaris Umum KSMPJ tersebut dan sambil bergurau ia ungkapkan kepada Kepala Dinas untuk mencatatnya.
KSMPJ, menurut H. Saefullah lahir sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan komunitas pendidikan khususnya SMP, baik pegawai di sekolah maupun pegawai Dinas Pendidikan di DKI Jakarta.
H. Saefullah menuturkan dari kurun waktu lima tahun ini masih ada kendala yang didapati terutama bidang permodalan. Khususnya modal sendiri yang bersumber dari simpanan pokok, wajib, tahapan dan simpanan sukarela yang jumlahnya masih relatif kecil. Untuk itu, perlu adanya kerjasama dengan Bank DKI untuk meningkatkan permodalan KSMPJ.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini pada kesempatan itu menjelaskan seputar perkembangan KSMPJ tahun buku 2010 yakni modal sendiri berjumlah Rp. 7.893.361.800,-, pinjaman dari bank sebesar Rp. 14.941.981.199,83,- jadi total modal berjumlah Rp. 22.835.342.999,83,- dengan total aktiva sebesar Rp. 24.008.350.027,70,-.
SHU untuk tahun buku 2010 (sebelum pajak) sebesar Rp. 787.911.448,- dengan rentabilitas 9,98 persen. Jumlah ini bila disbanding tahun buku tahun lalu ada peningkatan rentabilitas. Tahun lalu rentabilitas sebesar 5,41 persen dengan jumlah SHU sebesar Rp. 398 juta lebih. Bila dikalkulasikan ada peningkatan hampir 100 persen.
Tahun depan, tutur H. Saefullah, KSMPJ akan mengembangkan usaha dengan membuka usaha baru di bidang retail melalui kerjasama dengan Indomart atau Alfamart, perumahan dan bidang usaha lainnya yang dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota.
Menurut H. Taufik Yudi Mulyanto, koperasi didirikan sebagai usaha bersama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan para anggotanya. KSMPJ yang keberadaannya baru lima tahun, tentunya belum dapat memberikan kesejahteraan yang optimal bagi para anggotanya.
Namun, pada dasarnya, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, KSMPJ dapat lebih berkembang bila terciptanya kesadaran dari para anggotanya. Bagaimana KSMPJ bisa dirasakan manfaatnya oleh para anggotanya sehingga timbul rasa memiliki dan keinginan untuk memajukan KSMPJ.
Lebih lanjut, H. Taufik Yudi Mulyanto mengungkapkan berdasarkan jumlah guru dan karyawan yang menjadi anggota ternyata masih banyak yang belum menjadi anggota oleh sebab itu KSMPJ perlu bersinergi dengan Kepala Bidang SMP/SMA dan Ketua MKKS SMP DKI Jakarta untuk mengajak kepala sekolah yang belum menjadi anggota untuk mengajak guru dan karyawannya menjadi anggota KSMPJ.
Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto meminta agar pengurus KSMPJ dapat bekerja optimal mengelola KSMPJ dengan prinsip demokratis, transparan, akuntabel dan berbasis ICT. Perlu adanya pengembangan usaha namun dengan perhitungan yang matang dan koperasi bila ingin maju harus memiliki modal sendiri baik itu dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Jadi tidak hanya ketergantungan dengan bank.
RAT KSMPJ usai dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas dilanjutkan dengan sidang pleno yang berisikan laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan pengawas, pandangan umum peserta RAT dan pengesahan LPJ-KSMPJ tahun buku 2010.
Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian rencana kerja dan RAPBK KSMPJ tahun buku 2011, penyampaian rencana kerja pengawas tahun buku 2011, tanggapan rencana kerja dan program kerja dan pengesahan program kerja dan KSMPJ tahun buku 2011.
Adapun program kerja KSMPJ sebagai berikut : untuk Bidang Keuangan meliputi peningkatan kinerja sehingga tercapainya pelayanan yang baik, efektif dan efisien; peningkatan permodalan; memperkokoh struktur permodalan sendiri; peningkatan akselerasi pemanfaatan modal koperasi; peningkatan pendapatan unit-unit usaha. Bidang Pengembangan Usaha meliputi peningkatan sisa hasil usaha unit simpan pinjam;peningkatan penyerapan dana pinjamn oleh anggota; peningkatan kecepatan pelayanan pinjaman; peningkatan omset penjualan alat tulis kantor ke sekolah; penyediaan kredit alaat kesehatan dan handphone; penyediaan kavling untuk anggota; pengadaan unit usaha baru dibidang retail. Bidang Organisasi, SDM dan Perkantoran meliputi peningkatan kinerja pegawai; melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan perkoperasian; peningkatan kordinasi antara pengurus, anggota dan karyawan; mengembangkan jaringan kemitraan; peningkatan wawasan melalui studi banding; meningkatkan kenyamanan dalam memberikan pelayanan kepada anggota. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Lepas Kenal Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta



Untuk memperkenalkan Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang baru kepada komunitas pendidikan di DKI Jakarta belum lama ini bertempat di Aula Nyie Ageng Serang, Kuningan, Dinas Pendidikan yang dikepalai, H. Taufik Yudi Mulyanto berinisiatif menggelar acara dengan label lepas sambut.
Acara yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan daan kebersamaan ini dihadiri Deputi Gubernur, H. Margani M. Mustar, Asisten Deputi Gubernur, H. Ibnu Sabiin Hatta dan H. Kamaluddin, Ketua Forum Komite Sekolah, Pengurus Dewan Pendidikan DKI Jakarta, Para pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan, dan para kepala sekolah baik dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
Ketua panitia penyelenggara lepas sambut, H. Ujang Arifin mengungkapkan acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan terima kasih jajaran Dinas Pendidikan kepada H. Ratiyono yang telah memberikan nuansa tersendiri semasa menjabat menjadi Wakil Kepala Dinas dan rasa bahagia menyambut Wakil Kepala Dinas yang baru, H. Agus Suradika. Semoga, tutur H. Ujang Arifin, dengan masuknya H. Agus Suradika, pendidikan di DKI Jakarta dapat lebih maju dan bermutu.
Harapan yang sama dituturkan H. Ratiyono yang didampingi istri tercinta. Menurut H. Ratiyono, ia sangat bahagia bisa bergabung dan menjadi bagian dari Dinas Pendidikan yang sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Sebagai catatan, H. Ratiyono memang besar dari dunia pendidikan. Ia memulai karier sebagai guru SMA lalu dipercaya menjadi kepala sekolah di SMAN 24 selanjutnya ia dipercaya menjadi kasi di Dinas Dikmenti. Kariernya terus menanjak tajam, ia mendapat promosi menjadi Kasudin Dikmenti Jakarta Pusat selanjutnya menjadi Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan akhirnya menjadi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda.
Pada kesempatan itu, H. Ratiyono tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para kepala bidang, para kasudin, para kasi, staf dan karyawan di Dinas pendidikan, kepala sekolah dan para guru atas bantuannya selama ia menjabat menjadi wakil kepala dinas. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kepala dinas yang telah banyak membimbing, membina dan memotivasi dirinya. Ini tidak akan bisa dilupakan dan menjadi pelajaran dan pengalaman yang berharga. Untuk itu, H. Ratiyono kembali mengucapkan terima kasih atas kerjasama semuanya.
Ucapan terima kasih dituturkan H. Agus Suradika mengawali sambutannya. Menurutnya ia tidak menyangka akan mendapat sambutan seperti ini. Ini merupakan satu kehorrmatan, tuturnya. Untuk itu, ia mengajak seluruh komunitas pendidikan untuk bersama-sama membangun dan lebih meningkatkan mutu pendidikan di DKI Jakarta.
Pada kesempatan itu, H. Agus Suradika memperkenalkan istri tercinta yang seorang dokter dan bekerja di Puskesmas di Pasar Minggu kepada seluruh komunitas pendidikan yang hadir. Ia yakin mutu pendidikan akan meningkat bila ada sinergi seluruh komunitas pendidikan. Untuk itu, H. Agus Suradika meminta kerjasama dan dukungannya agar ia bisa bekerja maksimal dalam menjalankan tugas.
Harapan yang sama diucapkan pula oleh H. Taufik Yudi Mulyanto. Menurutnya selama menjadi kepala dinas, ia sudah dua kali dibantu oleh wakil kepala dinas yakni H. Kamaluddin dan H. Ratiyono. Kedua wakilnya terdahulu, ungkap H. Taufik Yudi Mulyanto memiliki kekhasan dan gaya masing-masing dalaam menjalankan tugas.
Ia yakin dan optimis wakilnya yang ketiga (H. Agus Suradika) pun pasti memiliki kekhasan dan gaya berbeda. namun ia optimis dapat bekerjasama dengan baik karena sebelumnya sudah mengenal H. Agus Suradika yang telah banyak membantu memberikan masukan dan saran ketika menjadi Ketua Dewan Pendidikan DKI Jakarta.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto menyerahkan cinderamata kepada H. Ratiyono berupa gambar karikatur H. Ratiyono. Acara lepas sambut yang dipandu H. Syahdar dan Tuti ini bertambah semarak dengan alunan merdu H. Ratiyono, H. Agus Suradika dan H. Taufik Yudi Mulyanto yang secara bergantian melantunkan suara emasnya dengan penuh penghayatan. Ini masih ditambah dengan kolaborasi seni yang ditampilkan para siswa dan siswi serta pemutaran film yang bercerita tentang wajah kota Jakarta. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

SMPN 189 Jalin Kemitraan dengan Michaelsoon Community College



Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Peribahasa ini secara arif dimaknai oleh komunitas SMPN 189 sebagai salah satu pencitraan melambungkan prestasi. Tak dipungkiri setiap sekolah memiliki kiat dalam mengisi persaingan sehat menaikkan mutu. Filosofi peribahasa ini sengaja disemai sebagai pembeda SMP plat merah yang kini dipimpin Dra. Hj. Lidia. Konsep tampil beda SMP berpredikat SSN cukup akrab dengan kearifan lokal. Benar, Hj. Lidia dikenal gencar mengusung perubahan berbasis pemasyuran budaya daerah. Ia menyadari, bahwa setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda. Dengan begitu, maka satu aturan di suatu daerah bisa berbeda dengan aturan di daerah lain. Begitu pula dengan karakter sekolah pasti memiliki acuan program berbeda-beda.
Ini bukan semata memenuhi kepentingan target penyampaian mutu secara nasional dan provinsi. Mengedapankan keseimbangan kecerdasan emosi, spritual dan intelektual merupakan tuntutan membentuk kader-kader bangsa yang memiliki tanggung jawab masa depan dan memiliki akhlak mulia. Peran sekolah yang syarat dengan prestasi akademik dan non akademik ini terus menjadi sorotan masyarakat di kawasan Kebon Jeruk.
Perlu amunisi yang banyak guna menaikkan kualitas pelayanan prima. Sangat beralasan program andalan seperti english day, sekolah sehat, dan pembinaan karakter bangsa terus dievaluasi dan diperkuat dengan reward untuk siswa dan guru yang berprestasi. Citra idealisme sekolah sehat berbasis kehijaun lingkungan dan memiliki komitmen tinggi merupakan pertaruhan yang serius.
Hj. Lidia sejak dipercaya memimpin sekolah ini menguatkan tekad menjadi yang terbaik. Alasannya sederhana bukan untuk membanggakan diri. Tuntutan masa depan harus dijawab dengan kesungguhan memberikan pelayanan terbaik. Ini menjadi inspirasi bagi SMPN 189 untuk menjadi lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Tekad ini pula mendorong seluruh guru dan karyawan untuk mencanangkan target kelulusan ujian nasional (UN) di atas rata-rata.
Menurut Hj. Lidia, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah kian baik apabila sekolah itu mau terbuka. Salah satu keterbukaan yang memiliki nilai kekinian dan keakanan, yakni sekolah itu mau membuka akses seluas-luasnya dengan dunia luar. Akses ini bukan semata dicirii dengan kelengkapan sistem pelayanan berbasis komputer saja. Lebih diutamakan yakni bagaimana sekolah itu bisa membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama ini merupakan sebuah terobosan sekaligus tuntutan terhadap kebutuhan sekolah sebagai agen perubahan.
Untuk itu, sekolah yang membina 760 orang siswa ini belum lama ini menjalin kemitraan dengan Michaelston Community College yang berbasis di negeri Pangeran Charles melalui pertukaran olahraga dan permainan tradisional. Ini bisa menjadi titik awal bagi sekolah yang beralama Jalan H. Rausin Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk menjalin kemitraan yang lebih luas seperti sekolah-sekolah berlabel RSBI lainnya.
Selain itu, suasana kebersamaan yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan terus dipupuk di sekolah yang memiliki 32 orang guru. Ini terlihat ketika sekolah menggelar perayaan maulid Nabi beberapa waktu lalu. Seluruh civitas SMPN 189 berbaur mendengarkan siraman rohani sekaligus pemberian motivasi oleh salah seorang novelis terkenal pencipta karya Laskar Pelangi, Andrea Hirata yang bercerita tentang perjuangannya meraih mimpi. Menurutnya kunci dari keberhasilannya yakni memiliki tekad, komitmen, fokus, disiplin dan bekerja keras untuk meraih apa yang diinginkan.
Perayaan maulid nabi yang dikemas secara apik ini dimeriahkan pula dengan berbagai kolaborasi seni khas anak-anak SMPN 189 seperti marawis, baca puisi, tari saman dan pertunjukkan lainnya. Pokoknya hari itu nuansa religius bergema di sekolah yang memiliki prestasi cukup gemilang baik di tingkat kota administrasi maupun tingkat provinsi dan nasional. Ini bisa terlihat dari jejeran piala yang tersusun rapi di selasar sekolah. Bahkan sekolah yang terakreditasi A ini memfasilitasi pemberian beasiswa dari salah satu bank nasional milik pemerintah.
Sarana dan prasarana sekolah pun tergolong cukup representatif. Selain gedung sekolah empat lantai juga dilengkapi dengan laboratorium IPA, ruang kesenian, ruang keterampilan, perpustakaan, laboratorium bahasa Inggris, laboratorium komputer dan jaringan internet serta ruang multimedia. Selain itu, sekolah yang menempati lahan seluas 2.800 meter persegi ini memiliki berbagai kegiatan ektrakulikuler dalam upaya mengembangkan bakat siswa seperti paskibra, pramuka, band, marawis, tarian tradisional, pencak silat, KIR, rohis, futsal, basket, dan PMR.
Jadi tidak mengherankan bila animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya disini cukup membludak. Tidak berlebihan bila tekad sekolah untuk menyandang label RSBI bukan impian semata tapi menjadi tonikum penyemangat seluruh civitas 189 untuk mengejar impian seperti yang diungkapkan Andrea Hirata. ◙ /Yadi/Gun/P.02/
Read More...

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community