Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Senin, 24 Oktober 2011

Kadis Lantik 111 Kepala SMP/SMA/SMK


Dalam alih tugas, pemilihan dan penempatan personal di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta disebutkan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto ditempuh melalui proses seleksi dengan pertimbangan secara cermat dari berbagai segi, yaitu kepemimpinan, kapabilitas, etos kerja, kredibilitas, kondisi fisik personal dan kompetensi serta prestasinya.
Kepala Sekolah yang saya lantik tutur H. Taufik Yudi Mulyanto merupakan hasil terbaik melalui seleksi oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) dengan mekanisme dan prosedur pemilihan yang ada saat ini. Disebutkan H. Taufik Yudi Mulyanto bahwa, dalam waktu “enam” (6) bulan pertama kinerja Kepala Sekolah yang dilantik akan dinilai. Terkait dengan penilaian kinerja tersebut Dinas Pendidikan secara konsisten akan menerapkan reward and punishment sistem sebagai penghargaan terhadap prestasi kerja, dan menerapkan sanksi tegas bagi pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan. Oleh karena itu, kepala sekolah yang dilantik harus bisa mengakomodir partisipasi masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan. Kepala Sekolah harus konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan yang telah digariskan Dinas Pendidikan.
Ditegaskan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto selaku kepala sekolah berkedudukan pula sebagai manajer harus memahami dan mampu mengelola manajemen penyelenggaraan pendidikan secara utuh, baik itu diukur dari aspek kepegawaian, keuangan, sarana prasarana maupun dari metode pendidikannya sendiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah dibutuhkan semangat rasa kebersamaan yang tinggi. Meningkatkan budaya kerja, motivasi dan disiplin. Bekerjalah lebih sungguh-sungguh dengan mengembangkan inovasi sistem dan prosedur baru serta tetap memelihara semangat yang benar-benar solid.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
H. Taufik Yudi Mulyanto berharap agar para kepala sekolah menjadikan lingkungan sekolah sebagai lingkungan wawasan wiyatamandala dengan menerapkan konsep Green School; menumbuhkan nilai-nilai spiritual, patriotisme, nasionalisme dan budaya nasional untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa kepada seluruh peserta didik.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini juga meminta para kepala sekolah harus sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang, termasuk tuntutan keterbukaan dalam pengelolaan anggaran sekolah. Sudah saatnya penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat dengan melibatkan pihak perbankan. Hal ini untuk menumbuhkan kepercayaan pada stakeholders terhadap manajemen sekolah. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, professional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengucapkan terima kasih kepada para kepala sekolah yang telah habis masa kepemimpinan dan menjadi guru. Ia berharap mereka dapat membantu, membimbing dan memotivasi di tempat mereka bertugas. Karena bila mereka memiliki dedikasi yang baik tidak menutup kemungkinan bisa diangkat kembali menjadi kepala sekolah. Contohnya sudah ada yang tadinya kepala sekolah menjadi guru dan akhirnya diangkat kembali menjadi kepala sekolah.
H. Taufik Yudi Mulyanto juga meminta agar para kepala sekolah ikut aktif berpartisipasi dalam menyukseskan Sea Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Bentuk partisipasinya, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto memberi penugasan pada siswa untuk memanfaatkan event Sea Games sebagai media pembelajaran bagi semua bidang studi bukan saja bidang studi Penjaskes.
Sekolah, ungkapnya dianjurkan mengajak siswanya menyaksikan lomba yang diikuti oleh kontingen Indonesia, sehingga bisa menjadi suporter pemberi semangat bagi kontingen Indonesia. Para siswa harus didampingi guru tanpa mengesampingkan akomodasi dan keselamatan siswa. Namun hendaknya, hanya siswa kelas 7 dan 8 untuk SMP, kelas 10 dan 11 untuk SMA dan SMK. Sedangkan siswa kelas 9 dan 12 hendaknya mempersiapkan diri untuk menghadapi UN.
Adapun jumlah kepala sekolah yang dilantik, menurut Kasi Manajemen pada Bidang SMP/SMA berjumlah 111 orang kepala sekolah yang terdiri dari SMP berjumlah 57 orang, SMA berjumlah 30 orang dan SMK sebanyak 24 orang. Dari 111 kepala SMP, SMA dan SMK yang dilantik, tutur H. Lardi, sebanyak 32 orang merupakan kepala sekolah promosi dengan rincian untuk SMP sebanyak 18 orang, SMA 10 orang dan empat orang dari SMK.
Pelantikan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tersebut dikemas dengan nuansa kekeluargaan itu dihadiri Wakil Kepala Dinas, H. Agus Suradika, Kepala Bidang SMP/SMA, H. Moh. Arief, Kepala Bidang SMK, Hj. Rita Aryani, Kepala Bidang Tendik, Hj. Ida Hidayati dan para Kasudin serta pejabat lainnya di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akhirnya ditutup dengan doa dan ramah tamah ◙ /Yadi/
Read More...

Rektor Unindra PGRI, Wisuda 909 Lulusan


Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI Jakarta kembali menggelar acara Wisuda Sarjana untuk yang ke-30 kalinya. Wisuda seperti biasa diselenggarakan di Gedung Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) beberapa waktu lalu berjalan hikmat dengan nuansa yang kemas secara apik dan edukatif.
Hadir pada kesempatan itu Ketua YPLP/PPLP Pusat, H. Sugito yang diwakili Dr Unifah Rosyidi, Ketua PGRI DKI Jakarta, H. Moh. Arief yang diwakili Sekretaris Umum, H. Adi Dasmin, Ketua YPLP PT PGRI DKI Jakarta, H. Diding Zainuddin beserta jajaran pengurus YPLP PT PGRI DKI Jakarta.
Rektor Unindra PGRI, Prof. Dr. H. Sumaryoto pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa pada era globalisasi saat ini, Unindra PGRI dihadapkan pada tantangan multidimensional yang salah satunya adalah dapat meluluskan sarjana yang profesional dan kompetitif secara global.
Untuk itu, tutur H. Sumaryoto, peningkatan sumber daya manusia untuk segala bidang mutlak perlu mendapat prioritas dalam penanganannya. Maka, setiap lulusan sarjana pendidikan harus menghayati benar tugas dan kewajibannya sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional dan penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas.
Selain itu, ungkap H. Sumaryoto, guna menunjang kompetensi bagi setiap lulusan, penambahan pengetahuan dan peluasan wawasan harus senantiasa berlangsung secara terus menerus seperti pepatah yang diciptakan oleh seorang filsuf, Dimana saya berada adalaah sekolahku, dengan siapa saya bicara adalah guruku.
Tak lupa, H. Sumaryoto berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati serta orang tua/keluarganya yang telah menunjang penyelesaian studi untuk senantiasa menjaga nama baik almamaternya yakni Unindra PGRI. Jadilah kebanggaan keluarga dimanapun kalian berada.
Harapan yang sama juga dituturkan Dr Unifah Rosyidi mewakili Ketua YPLP/PPLP Pusat. Pada kesempatan itu Unifa atasnama PPLP PGRI dan juga PB PGRI menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Menurut Unifa, wisuda sarjana ini juga merupakan referensi utama menjadikan mahasiswa menjadi manusia yang baru.
Unifah berharap Unindra PGRI dapat membangun kerjasama yang sinergis dengan pengurus PGRI di segala tingkatan, pengurus YPLP/PPLP Dikdasmen, lembaga pendidikan PGRI dan lembaga pendidikan di luar PGRI sehingga keberadaan perguruan tinggi PGRI dapat dirasakan manfaatnya bukan saja oleh anggota PGRI tapi juga masyarakat pada umumnya sehingga kepercayaan masyarakat pada PGRI semakin baik.
Tak lupa, Unifa menyampaikan pesan kepada para wisudawan: “Wisudawan adalah calon guru. Karena itu saya harapkan agar para lulusan Unindra PGRI meluruskan niat untuk menjadi guru yang baik. Karena guru adalah profesi yang mulia, dan dari guru lah peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud”, tambahnya.
Wisuda, menurut H. Adi Dasmin mempunyai makna yang penting dan strategis dalam rangka mengembangkan jati diri PGRI bersamaan dengan upaya membangun dunia pendidikan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan para lulusan/alumnus Unindra PGRI dapat menunjukkan kompetensi kinerjanya yang profesional, bermutu, dan memiliki prestasi yang membanggakan.
Tahun 2011, tutur H. Adi Dasmin merupakan momentum penting bagi eksistensi dan perkembangan PGRI ke depan. Hal ini mengingat telah bergabungnya eks guru bantu, seluruh tenaga honorer, guru taman kanak-kanak, guru madrasah, guru swasta, tenaga administrasi sekolah dalam organisasi PGRI. Jadi, baik pendidik maupun tenaga kependidikan adalah anggota PGRI.
PGRI, ungkap H. Adi Dasmin sedang menyelesaikan pendataan anggota lengkap dengan KTA nya. PGRI harus memastikan sebagai organisasi profesi guru yang baik, yang mampu melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana tercantum dalam pasal 24Undang-Undang Guru dan Dosen.
Pada kesempatan itu, H. Adi Dasmin mengungkapkan beberapa kegiatan PGRI DKI Jakarta yang baru dan akan berlangsung seperti Pelatihan Kepemimpinan Organisasi, pelatihan penulisan karya ilmiah, lomba paduan suara, dan peringatan HGN Nasional.
Prosesi wisuda dilanjutkan dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh salah seorang anggota senat dan dosen Unindra PGRI yakni Prof. Dr. Wan Usman, MA yang mengupas tentang perkembangan pemikiran dalam ilmu ekonomi.
Adapun jumlah mahasiswa yang diwisuda berjumlah 909 orang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahua Sosial berjumlah 341 dengan rincian Program Studi Bimbingan dan Konseling 133 orang, Program Studi Pendidikan Ekonomi 184 orang, dan Program Studi Pendidikan Sejarah 24 orang. Fakultas Teknik Matematika dan lmu Pengetahuan Alam berjumlah 302 orang terdiri dari Program Studi Pendidikan Matematika 85 orang, Program Studi Pendidikan Biologi 51 orang, Program Studi Pendidikan Fisika 24 orang, Program Studi Teknik Informatika 125 orang dan program studi Teknik Industri berjumlah 17 orang. Fakultas Bahasa dan Seni berjumlah 166 orang terdiri dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 82 orang, dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 83 orang,
Sedangkan untuk Program Pasca Sarjana meliputi Program Magister Pendidikan IPS sebanyak 51 orang, Program Magister Pendidikan MIPA berjumlah 25 orang dan untuk Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia berjumlah 24 orang. ◙/Yadi/
Read More...

Raker Menguatkan Peran dan Fungsi MKKS SMP

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP tidak bisa dihindari perannya sebagai penyangga kualitas pendidikan di DKI Jakarta. MKKS SMP harus terus memperkuat kesamaan visi dan misi dalam menyukseskan program kesinambungan wajib belajar. Perannya jelas menjadi mitra yang kental dalam mengusung pelayanan pendidikan secara optimal. Wajar bila organisasi kepala sekolah ini terus memperbaiki format pembinaan mutu sepanjang tahun.
Sejalan dengan upaya ini program kerja MKKS SMP dimantapkan melalui inventarisasi sejumlah persoalan yang menjadi ganjalan peningkatan mutu sepanjang tahun pelajaran 2010/2011. Sejumlah persoalan yang menggelayuti upaya peningkatan mutu melalui rapat kerja yang berlangsung selama dua hari di Hotel Parama, Cisarua, Jawa Barat belum lama ini.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto yang membuka Rapat Kerja menyatakan pentingnya penguatan program dalam menghadapi tantangan pada tahun ajaran baru (2011/2012). H. Taufik Yudi Mulyanto sangat menghargai pertemuan MKKS yang bakal menginventarisasikan sejumlah program yang bakal membawa pencerahan kualitas pendidikan.
Ditegaskan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto, kepala sekolah berkedudukan pula sebagai manajer harus memahami dan mampu mengelola manajemen penyelenggaraan pendidikan secara utuh, baik itu diukur dari aspek kepegawaian, keuangan, sarana prasarana maupun dari metode pendidikannya sendiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah dibutuhkan semangat rasa kebersamaan yang tinggi. Meningkatkan budaya kerja, motivasi dan disiplin. Bekerjalah lebih sungguh-sungguh dengan mengembangkan inovasi sistem dan prosedur baru serta tetap memelihara semangat yang benar-benar solid.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini juga meminta para kepala sekolah harus sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang, termasuk pengaduan masyarakat pada umumnya berkisar dengan pungutan sejumlah uang yang sangat tidak wajar, bermula dari sinilah akan banyak bermunculan artikel-artikel di mass media yang akan menyudutkan penyelenggaraan pendidikan dan pada akhirnya akan bermuara pada lembaga pembinaan pendidikan yaitu Dinas Pendidikan. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, professional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Lebih lanjut H. Taufik Yudi Mulyanto menuturkan raker harus bisa memberikan masukan dan menjadi raker sebagai salah satu agenda bagi proses perumusan program kerja yang berwawasan menaikkan kinerja guru, kualitas sekolah dan output lulusan. Sebegitu kuatnya motivasi untuk memajukan program MKKS inipun telah mendorong sebuah format inseminasi pembinaan kualitas pelayanan secara paripurna.
Kabid SMP/SMA, H. Moh. Arief menyatakan bahwa MKKS SMP harus bisa melahirkan konsep baru dalam menjawab tantangan masa depan. Kepala sekolah merupakan pemimpin nomor satu yang memiliki kewenangan dalam mendorong akselerasi pencitraan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolanya. Ia menjadi tokoh sentral, panutan dan bisa membawahi denyut kegiatan sekolah yang berwawasan masa depan. Belakangan ini masyarakat terus menyorot kualitas pendidikan khususnya ditingkat SMP sebagai penentu suksesnya program lanjutan wajib belajar.
Program ini semestinya harus terus digelindingkan dalam koridor peningkatan mutu berbasis sekolah. Kepala sekolah harus bisa menyinergikan seluruh potensi yang dalam lingkup sekolah. Dengan begitu kultur belajar dan semangat menaikkan kualitas pendidikan secara evolutif akan tercipta. Tegasnya kepala sekolah bukan semata sebagai dinamisator, fasilitator, motivator. Lebih jauh perannya harus sebagai penghubung harmonisasi komite sekolah, masyarakat dan pemerintah. Tantangan masa depan terhadap organisasi yang sehat, bersih dan transparan harus dijawab melalui program kerja yang sistematis dan sistemik begitu tegas H. Moh. Arief.
Mengacu kepada perumusan draf kerja MKKS SMP secara solutif pembekalan tersebut juga dipertajam dengan sejumlah nara sumber dari BPKP (Drs. Effendi), Kepala Bidang Pusbangprodik (Dra. Santi Ambarrukmi, Med), dan Kepala-kepala seksi yang terkait dengan mekanisme pelaksanaan denyut pelayanan pendidikan di tingkat SMP (Kasi Manajemen, H. Lardi, Kasi Kurikulum, H. Budiana dan Kasi Kesiswaan, Barmenggano). Salah satu masukan yang sangat berharga yakni pentingnya peningkatan kinerja sekolah yang berorintasi kepada peningkatan kualitas guru dan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat. Upaya ini harus terus di usung sebagai sebuah kesadaran kolektif yang akan menjadi ciri khas MKKS SMP DKI Jakarta.
Ketua Panitia raker yang juga Ketua MKKS SMP Kota Administrasi Jakarta Barat, H. Kurniadi mengungkapkan bahwa raker diikuti oleh seluruh kepala sekolah SMP negeri dari lima wilayah kota administrasi dan kepulauan seribu. Melalui raker ini diharapkan akan lahir program-program kerja yang mumpuni dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di DKI Jakarta.
Patut dicatat MKKS SMP DKI Jakarta sangat konsisten terhadap berbagai masukan yang berorintasi kepada peningkatan kinerja sekolah. Lahirnya kesamaan visi-misi MKKS inipun akan menjadi sebuah pertaruhan bagi pembuktian meningkatnya kualitas pendidikan di tingkat SMP. MKKS inipun sangat proaktif terhadap pentingnya kebebasan informasi publik. Tak ayal MKKS pun telah siap merumuskan beberapa rambu-rambu keterbukaan informasi publik. Peran MKKS tak ayal menjadi mitra bagi pemerintah dalam mencerahkan kualitas pendidikan anak-anak SMP di ibukota ini. ◙ /Yadi/
Read More...

SMP RSBI Evaluasi Program guna Tingkatkan Kompetensi



Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Indikator kepemilikan daya saing internasional pada peserta didik di sekolah berplat RSBI ini merupakan barometer utama yang menjadikannya sebagai indikator kinerja kunci tambahan yang harus diterapkan dan diusahakan pencapaiannya.
Menapaki upaya pencapaian indikator kunci tambahan ini, berbagai sekolah yang berlabel RSBI di Provinsi DKI Jakarta bahu-membahu baik secara satuan pendidikan maupun kolektif terus berupaya melahirkan berbagai inovasi pendidikan yang bermuara pada terwujudnya program terbaik RSBI. Berbagai isu yang berkembang turut pula menambah motivasi untuk dapat membuktikan, bahwa sekolah RSBI ini memang patut dipertimbangkan keberadaannya.
Dalam upaya mengevaluasi hasil program SMP RSBI di DKI Jakarta belum lama ini Forum SMP RSBI Cluster DKI Jakarta menggelar workshop selama satu hari di Wisma PKBI BKKBN yang diikuti 15 sekolah negeri berlabel RSBI di DKI Jakarta yakni SMPN 1, 11, 19, 30, 45, 49, 68, 75, 85, 92, 99, 111, 115, 216 dan SMPN 255.
Workshop sendiri menurut ketua panitia, H. Kurniadi, bertujuan untuk melakukan analisis kurikulum SMP RSBI baik itu dokumen, pelaksanaan dan evaluasi perbandingan dengan SNP dan kurikulum internasional serta persamaan persepsi tentang pelaksanaan program dan penggunaan dana.
Selain itu, tutur H. Kurniadi, workshop juga bertujuan sebagai wahana saling bertukar pengalaman (sharing) antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain, sehingga dapat saling memperkaya wawasan dan khasanah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.
Bukan itu saja, ungkap H. Kurniadi dengan adanya workshop ini diharapkan akan melahirkan model kurikulum yang dapat digunakan SMP negeri di DKI Jakarta. Sehingga, ke depan bisa diandalkan untuk menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Harapan yang sama dituturkan Kasi Manajemen pada Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Lardi. Menurutnya SMP negeri RSBI harus bisa mengangkat mutu pendidikan di DKI Jakarta. Ini disebabkan, SMP RSBI merupakan SMP pilihan yang notabenenya sekolah yang diisi anak-anak yang memiliki talenta dan potensi di atas sekolah reguler. Untuk itu, penggunaan ICT wajib hukumnya.
Selain itu, SMP RSBI harus pula memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan berwawasan ICT serta memiliki keterampilan penggunaan bahasa Inggris. Ini sangat berguna dalam menunjang eksistensi SMP RSBI. Untuk itu, H. Lardi meminta agar kepala SMP RSBI terus berupaya meningkatkan kompetensi, wawasan ICT dan keterampilan bahasa Inggris, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah masing-masing.
Melalui kegiatan workshop ini, tutur H. Lardi diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi SMP RSBI dalam berbagai aspek utamanya evaluasi hasil UN lalu. Karena, banyak SMP RSBI peringkatnya kalah dengan SMP reguler. Ini harus dicari apa penyebabnya dan disetting agar SMP RSBI ke depan peringkat hasil UN nya berada diurutan papan atas dari sekolah reguler.
Harapan yang sama juga dituturkan Kasi Kurikulum, H. Budiana. Menurut H. Budiana SMP RSBI yang ada di DKI Jakarta harus menyatukan visi untuk meningkatkan mutu pendidikan kepada peserta didik dan melahirkan model kurikulum yang dapat digunakan SMP negeri RSBI di DKI Jakarta. Sehingga, ke depan bisa melahirkan peserta didik yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. ◙ /Yadi/
Read More...

IKKS Pererat Silaturahmi Komunitas Pendidikan Tamansari


Ikatan Keluarga Karyawan Sekolah (IKKS) Tamansari merupakan organisasi yang dibentuk oleh karyawan sekolah se-Kecamatan Tamansari dalam upaya mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan. Organisasi ini usianya memang baru seumur jagung, jadi tidak mengherankan bila masih kurang dikenal oleh kebanyakan orang. Beda dengan K3S atau PKG yang sudah akrab ditelinga.
Namun, kiprah IKKS Tamansari tidak mau hanya sekedar tempat ngerumpi karyawan sekolah. Mereka ingin pula eksis seperti halnya K3S atau PKG. Salah satu kegiatan IKKS Tamansari adalah menggelar halal bihalal yang berlangsung di Halaman Kompleks SDN Tamansari belum lama ini dengan mengangkat tema melalui halal bihalal kita jalin tali silaturahmi serta rasa kesetiakawanan dan kepedulian di dalam komunitas pendidikan Kecamatan Tamansari Jakarta Barat.
Mukyidin, selaku ketua panitia halal bihalal menuturkan bahwa kegiatan ini dapat terlaksanakan berkat dukungan dari seluruh komunitas pendidikan di kecamatan Tamansari. Tanpa dukungan dan partisipasi semua pihak, ia mengaku tidak mungkin bisa menyelenggarakan acara semeriah ini.
Ungkapan yang sama dituturkan pula oleh Marjuki, Ketua IKKS Dikdas Kecamatan Tamansari. Ia mengungkapkan kegembiraannya karena keberadaan IKKS mendapat dukungan baik dari PGRI, PKG, K3S dan Kasi Kecamatan Tamansari. IKKS, tutur Marjuki merupakan wahana tempat berkumpulnya karyawan sekolah baik negeri maupun swasta se-Kecamatan Tamansari.
Selain itu, ungkap Marjuki, IKKS merupakan wadah karyawan sekolah dalam mempererat tali silaturahmi, menjaga kebersamaan dan kekompakan serta ajang tukar informasi seputar pekerjaan karyawan sekolah. Jadi, keberadaan IKKS sangat berguna bagi karyawan sekolah untuk bersosialisasi dengan teman-teman senasib seperjuangan.
Ungkapan senada juga dituturkan Kasi Dikdas Kecamatan Tamansari, H. Achmad Hasanuddin. Ia berharap keberadaan IKKS dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Tamansari. H. Hasanuddin berharap IKKS dapat terus eksis membantu kebijakan sekolah dan menjaga kekompakan antar sesama anggota.
Halal bihalal yang berlangsung sangat sederhana tersebut dihadiri pula Ketua PKG Kecamatan Tamansari, Sutara LK, MM, Ketua K3S Tamansari, Drs. Herman Heru Sapija, Ketua PGRI Kecamatan Tamansari, Drs. Siswanto, para kepala sekolah, Guru PAI dan anggota IKKS yang tampak antusias mengikuti acara.
Selain menampilkan dai kondang, Ustad H. Abi Herman Sardjali, SPd dan Drs. Ahmad Sofyan, MPd, halal bihalal yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al_Qur’an juga dimeriahkan oleh penampilan grup marawis dari SDN Tamansari 05 yang melantunkan lagu-lagu bernuansa religi.
Tidak ketinggalan pemberian tali kasih bagi dua orang karyawan sekolah yang telah memasuki purnatugas. Ini tentu dapat menjadi contoh bagi wilayah lain, bahwa karyawan sekolah pun dapat berperanserta dan dapat eksis menunjang peningkatan mutu pendidikan. ◙ /Yadi
Read More...

Gubernur Apresiasi Prestasi Komunitas Pendidikan DKI Jakarta

Kualitas pendidikan di Jakarta sejauh ini lebih unggul dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Untuk itu, segala sarana maupun prasarana yang mendukung tentunya sangat diperlukan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo saat halal bihalal bersama komunitas pendidikan di halaman kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang dihadiri pula oleh anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Atas prestasi yang telah diraih tersebut, H. Fauzi Bowo menyampaikan rasa bangga dan rasa terimakasinya kepada para pelaku dan komunitas pendidikan di Jakarta. "Tentu saya sangat bangga, Jakarta memiliki komunitas pendidikan yang berprestasi mulai dari kepala sekolah, guru, pengurus PGRI hingga para muridnya," ujar H. Fauzi Bowo.
Meski begitu, secara khusus, Bang Fauzi, sapaan akrabnya meminta kepada komunitas pendidikan Jakarta agar tidak terlena dengan prestasi yang telah dicapai saat ini. Sebab, kemajuan peradaban juga harus diikuti oleh peningkatan kualitas pendidikan. "Tuntutan masyarakat dan tuntutan peradaban semakin meningkat. Jika tidak siap merespon dengan tanggung jawab tentunya hanya akan menjadi penonton dari kemajuan zaman," jelas H. Fauzi Bowo.
Kota Jakarta, ditambahkan H. Fauzi Bowo, tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah. Jadi yang perlu dikembangkan oleh ibu kota adalah kekayaan akan kualitas SDM. "SDM berkualitas diwujudkan melalui sistem dan program pendidikan yang benar. Untuk itu, buat siswa-siswa belajar yang benar agar menjadi pintar, jangan belajar yang pintar tapi jadi tidak benar," ucap Fauzi menasehati ribuan siswa dari SD hingga SMA yang hadir di acara tersebut.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, halal bihalal ini bertujuan memperkuat silaturahmi dengan komunitas pendidikan. Karena pendidikan memiliki keterkaitan dengan masyarakat yang sangat tinggi, sehingga harus selalu saling berkomunikasi untuk sharing. "Kami akan bahu membahu meningkatkan pelayanan pendidikan. Kehadiran Gubernur di tengah-tengah komunitas pendidikan bisa menjadi inspirasi dan dorongan serta semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Jakarta," tandasnya.
Halal bihalal yang dihadiri kurang lebih 5000 orang dan kemas secara apik dan edukatif ini diisi dengan siraman rohani yang menampilkan dua orang penceramah kondang dan dimeriahkan pula oleh grup marawis dari berbagai sekolah ini akhirnya ditutup dengan doa dan salam-salaman. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Pengurus FSPB Dikukuhkan Gubernur DKI Jakarta

Di tengah pesatnya persaingan saat ini, putra-putri Betawi harus mampu bersaing merebut prestasi. Tidak hanya pintar, namun mereka juga harus mampu menjadi generasi penerus yang berakhlak, bermoral dan berdaya. Hal tersebut ditegaskan Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo saat mengukuhkan pengurus Forum Silahturahmi Pendidik Betawi (FSPB) periode 2011-2016 di Balaikota beberapa waktu lalu.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Biro Pemerintahan, Hj. Sylviana Murni, Wakil Kepala Dinas Pendidikan, H. Agus Suradika, para Kasudin Dikdas dan Dikmen dari lima wilayah kota administrasi serta anggota FSPB dari lima wilayah kota administrasi.
Lebih lanjut, H. Fauzi Bowo mengungkapkan hal ini sangatlah penting mengingat visi kota Jakarta selalu mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Jakarta. Khususnya yang mendapat perhatian utama adalah pembangunan di bidang pendidikan. “Pendidik merupakan garda terdepan untuk melahirkan generasi tersebut,” kata Fauzi Bowo.
Kemitraan dalam pembangunan di bidang pendidikan yaitu antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat bersama komunitas pendidikan, menurutnya harus terus menerus dijaga. Sehingga tumbuh kembang pendidikan dapat lebih pesat. Hal ini sangat diperlukan karena Jakarta tidak mempunyai sumber daya alam (SDA) seperti daerah-daerah lain yang kaya SDA. Sehingga Jakarta tidak punya pilihan lain selain mengandalkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Untuk membiayai pembangunan kota Jakarta serta menyejahterakan warganya, Pemprov DKI Jakarta memproyeksikan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp 35 triliun. Jumlah itu lebih besar sekitar 10 persen atau meningkat Rp 3,3 triliun dari APBD DKI Jakarta 2011 yang hanya mencapai Rp 31,7 triliun.
H. Fauzi Bowo mengatakan, kebutuhan anggaran untuk mendanai program pembangunan ibu kota pada tahun anggaran 2012 mencapai Rp 35 triliun. Nominal sebesar itu tentu saja jumlah yang sangat besar dan lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah anggaran dalam APBD 2007 yang hanya mencapai Rp 17 triliun.
“Waktu saya mulai jadi gubernur, jumlah APBD DKI hanya Rp 17 triliun. Berarti tahun depan sudah dua kali lipatnya. Yang jelas ini rezeki dari Allah yang harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Karena pemegang amanah pengelolaan APBD ini harus dipertanggungjawabkan,” ujat Fauzi Bowo
Meningkatnya jumlah anggaran pembangunan dalam APBD DKI 2012, dikatakan Fauzi, membutuhkan tanggung jawab yang besar. Karena itu, dirinya memberikan pesan kepada seluruh pengelola anggaran baik di Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) maupun Unit Perangkat Kerja Daerah (UKPD) untuk mengelola anggaran tersebut dengan prinsip transparansi, akuntabilitas dan menjunjung tinggi kejujuran.
“Hal itu memerlukan pola pemikiran, pola tingkah laku dan tata laksana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, kalau diperlu dilakukan restrukturisasi untuk menjamin dan memperlancar penggunaan anggaran agar tepat sasaran, maka itu yang akan kami lakukan,” katanya.
Fauzi menjelaskan, alokasi APBD DKI 2012 tetap akan dititikberatkan pada bidang pendidikan yang setiap tahunnya mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar. Tahun ini saja, dari total APBD DKI 2011 yakni sebesar Rp 31,7 triliun, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan mencapai lebih dari 26 persen. Rencananya, alokasi anggaran sektor pendidikan pun akan kembali mengalami peningkatan pada APBD 2012.
Selain itu, alokasi anggaran dalam APBD DKI 2012 juga tetap akan diarahkan pada program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2007-2012. Program prioritas ini bersifat menyentuh langsung kepentingan publik, bersifat monumental, lintas urusan, berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta memberikan dampak luas pada masyarakat.
Program prioritas itu antara lain, pengendalian banjir, pembangunan perhubungan dan transportasi, penanggulangan polusi serta peningkatan kualitas kebutuhan dasar masyarakat seperti program peningkatan kualitas pemukiman dan perbaikan kampung, program penyediaan air bersih, program peningkatan layanan penduduk miskin dan program peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Prioritas lainnya yakni, program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK), pengembangan budaya keragaman, penerapan kaidah good governance, pengelolaan bencana serta antisipasi perubahan iklim.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum FSPB, H. Samlawi menyatakan kesiapannya mendukung berbagai upaya pemprov meningkatkan kualitas pendidikan di ibukota. Diantaranya dengan meningkatkan kualitas guru agar lebih profesional dan menjadi teladan yang baik bagi para pelajar. Selain itu, “Pendidikan berkarakter harus dibangun sekarang juga. Sehingga siswa memiliki perilaku yang baik, bertanggung jawab dan berakhlak baik,” kata H. Samlawi.
Lebih lanjut, H. Samlawi menuturkan FSPB bertujuan menghimpun dan memberdayakan Pendidik Betawi untuk berperan pada posisi terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia serta dalam proses pembangunan ibukota Jakarta. Selain itu, untuk mewujudkan profesionalisme pendidik Betawi dalam upaya mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi.
Untuk mencapai itu semua, ungkap H. Samlawi, FSPB memiliki beberapa agenda kegiatan seperti : meningkatkan profesionalisme Pendidik Betawi melalui kegiatan-kegiatan yang menunjang; mengembangkan pemikiran, menyelenggarakan penelitian dan pengkajian yang inovatif, strategis, dan antisipatif dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik dalam bidang pendidikan serta berupaya merumuskan dan memecahkan berbagai masalah penddikan baik yang bersifat lokal maupun nasional; berperan aktif mengembangkan sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, khususnya warga Jakarta; dan menyelenggarakan berbagai kegiatan pemberdayaan dan advokasi kebijakan di bidang pendidikan dan budaya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Betawi dan masyarakat Jakarta pada umumnya.
Adapun program kerja FSPB, tutur H. Tadjuddin Nur meliputi untuk bidang PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIER yakni Mengadakan seminar, lokakarya, workshop tentang profesonalitas kerja kepala sekolah dan guru; Mengadakan pelatihan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS); Bekerja sama dengan instansi pendidikan dalam hal peningkatan kompetensi anggota; Bekerja sama dengaan perguruan tinggi untuk melakukan Nota Kesepakatan Bea siswa bagi anggota atau putra putri anggota; Menjembatani peningkatan karier anggota.
Bidang KADER DAN ORGANSASI meliputi : Penyempurnaan database anggota; Pembentukan kepengurusan FSPB tingkat wilayah; Bekerja sama dengan organisasi lain melaksanakan pendidikan kader; Bekerja sama dengan bamus Betawi dalah hal peningkatan manajemen organisasi.
Bidang KEROHANIAN DAN SOSIAL meliputi : Mengadakan Pengajian Rutin; Mengadakan acara halal bihalal; Bekerja sama dengan instansi organisasi keagamaan dalam hal peningkatan pengetahuan dan pengamalan beragama; Bekerja sama dengan Instansi dan organisasi sosial untuk menyantuni anak yatim dan fakir miskin khususnya warga Betawi.
Bidang HUMAS DAN KEWIRAUSAHAAN meliputi : Membuat lembaga kursus/ bimbel; Mengadakan usaha bidang makanan/ masakan betawi; Membentuk website FSPB; Membangun jaringan komunikasi dengan organisasi lain.
Bidang SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA meliputi : Membuat sanggar kesenian Betawi; Mengadakan festival kesenian Betawi; Bekerja sama dengan LKB dalah hal membudayakan Kesenian Betawi; Bekerja sama dengan instansi dan organisasi olahraga dalam hal memasyarakatkan olahraga dikalangan anggota; Mengadakan berbagai lomba olah raga.
Sedangkan PEMBERDAYAAN WANITA, tutur H. Tadjuddin Nur meliputi : Mengadakan Seminar/ lokakarya penyetaraan jender; Mengadakan kursus-kursus masakan betawi bagi anggota wanita dan keluarga; Bekerja sama dengan instansi dan organisasi wanita lainnya dalam hal peningkatan peran wanita dan Mengadakan berbagai perlombaan keterampilan wanita. ◙ /Yadi/
Read More...

Sebanyak 1.760 Siswa di Jakarta Barat Dapat Beasiswa


Perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bidang pendidikan terbilang cukup besar. Untuk membantu para siswa, khususnya dari kalangan tidak mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan, Pemprov DKI Jakarta memberikan beasiswa kepada 1.760 siswa rawan putus sekolah (RPS) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Melalui beasiswa itu, diharapkan tidak ada lagi siswa putus sekolah akibat keterbatasan biaya di DKI Jakarta.
Beasiswa diberikan kepada 1.760 siswa SMA/SMK. Total dana yang dikucurkan tahun ini sebesar Rp 5.068.800.000. Setiap siswa mendapatkan Rp 2.880.000. "Pemberian beasiswa ini merupakan salah satu komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk membangun warganya, khususnya yang berasal dari keluarga prasejahtera. Sehingga diharapkan tidak akan ada lagi siswa putus sekolah di Jakarta," ujar Fadjar, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, usai memberikan beasiswa RPS di Kantor Walikota Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Pemberian beasiswa bagi siswa rawan putus sekolah ini, dikatakan Fadjar, merupakan program prioritas sehingga tahun depan dan tahun berikutnya jumlah beasiswa akan semakin meningkat. "Untuk itu bagi yang menerima, semoga dana ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan sekolah. Dan tentunya siswa agar lebih semangat lagi dalam belajar untuk meraih prestasi terbaik," katanya.
Kepala Sudin Dikmen Jakarta Barat, Slamet Widodo menambahkan, pemberian beasiswa tahun ini lebih besar dibanding tahun 2010 lalu yang hanya sebesar Rp 1.465.920.000 untuk 509 siswa SMA/SMK. Sementara itu, untuk tahun 2011-1012, beasiswa diberikan kepada 880 siswa SMA yang terdiri dari 227 siswa SMA negeri dan 653 siswa SMA swasta. Sedangkan untuk siswa SMK juga berjumlah 880 siswa terdiri dari 85 siswa SMK negeri dan 795 siswa SMK swasta. ◙ /Yadi/
Read More...

SMAN 3 Jakarta akan ‘Digratiskan’


Siapa yang percaya sekolah yang dipandang elit di bilangan Setia Budi bakal membebaskan biaya pendidikan untuk semua siswa? Apa benar dan bisa ? Mungkin ini menjadi semacam utopia di tengah gencarnya kritik tajam terhadap mahalnya biaya pendidikan SLTA. Bahkan Indonesia Corruption Watch (ICW) memasukkan SMA yang dinahkodai Drs. H. Edi Sumarto ini dalam daftar intaian sekolah yang ‘materialis’.
Uangnya siapa yang akan tersedot untuk semua biaya pendidikan. Tentu bukan uang dari Gayus Tambunan atau kiriman bergepok-gepok dalam dus durian monthong atau pula dari aliran kocek Nazaruddin yang belakangan ini sangat kesohor sebagai ‘pengerat’uang negara.
Pernyataan ini sangat menggoda Gema ketika mewawancarai Istiqomah, Ketua Komite SMA 3. Istiqomah ibu muda yang menyekolahkan anaknya di SMA tempat Krisdayanti dulu belajar di sini bukan karena suaminya itu alumnus atau ingin anaknya jadi selebriti. Diakui ibu berparas cantik ini, SMA 3 memiliki tradisi kentalnya kekeluargaan dan kuatnya empati untuk saling berbagi. Semangat ini menguatkan dirinya untuk menyisihkan waktu sebagai ketua komite. Sangat berat mengemban kewajiban ini. Terus terang hanya niat mengusung sebuah perubahan agar SMA ini kian mentereng prestasinya, membuatnya tertantang segera membuktikan tradisi kuatnya silaturahmi dan empati anak-anak Setia Budi.
Tak terbantahkan saat ini komite SMAN 3 bertambah eksis menggenjot lahirnya sebuah perubahan spektakuler. Karena memang dikenal rajin menyantuni para siswa berekonomi lemah. Pemberian bantuan bea siswa ini juga dilatarbelakangi keterbukaan manajemen sekolah. Istiqomah menilai ada tiga aspek yang dapat memberi jaminan mutu SMA 3, yaitu kompetensi, akreditasi dan akuntabilitas. Lulusan SMA 3 dianggap telah memenuhi memiliki kompetensi yang dituntut kurikulum. SMA 3 ‘accredited’ sangat baik dan mampu bersaing menghasilkan lulusan bermutu. Dampaknya, kini masyarakat sangat percaya akan pelayanannya. Akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan secara sistemis mengacu kepada pemberdayaan pilar-pilar pendukung tegaknya kualitas sekolah.
H. Edi Sumarto yang belum genap setahun memimpin sekolah ini menambahkan pilar tersebut, yakni kepala sekolah, karyawan dan guru, siswa, orang tua siswa/komite sekolah dan alumni. Pilar ini menjadi kuat bila sekolah membuka dinamika pengawasan secara demokratis. Keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Di samping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah. Ini terwujud melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Begitu aku H. Edi Sumarto di ruang kerjanya.
Keterbukaan ini dibenarkan Ansor selaku Kepala Tata Usaha. Menurutnya, beberapa informasi keuangan dapat, dibaca, dikaji, diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa. Misalnya, rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) sudah dimuat dalam situs sekolah dan ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha. Siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
Kondusivitas ini rupanya mendapat sambutan positif dari para alumni SMA 3. Istiqomah menjelaskan dalam waktu dekat akan digelar syukuran bertajuk hari ulang tahun (haul) ke-58 SMA 3. Ikatan alumni sekolah ini berencana membuka pundi kasih atau penghimpunan dana pendidikan yang sifatnya suka rela namun mengikat. Pundi kasih inilah yang menjadi pembeda SMA 3 dengan SMA lainnya.
Wujud nyata gerakan pundi kasih ini berupa tabungan/sumbangan para alumni yang terhimpun dalam wadah Ikatan Alumni SMA 3. Orientasinya tak pelak akan aktif membiayai semua kegiatan pendidikan di sekolah. Melalui kegiatan manajemen keuangan, maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Ini jangan diartikan, bahwa alumni akan mengambil alih semua tugas manajemen keuangan sekolah karena semua program kegiatan sekolah yang menentukan adalah sekolah melalui raker guru/karyawan.
Gerakan empati tabungan sebagai pundi kasih ini bila bisa diwujudkan menjadi sangat fenomena. Pasalnya, semua siswa bakal digratiskan dari biaya pendidikan. Secara langsung peran Ikatan Alumni SMAN 3 Jakarta akan mangkus dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah; meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan mengenolkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Bukan tak beralasan para anggota komite pun sebagian besar adalah alumni.
Beranjak dari pemikiran ini pula Ikatan Alumni SMAN 3 Jakarta membulatkan tekad untuk sepenuhnya menikkan pamor sekolah. Bila ini terwujud bisa dipastikan anak-anak pandai, berbakat akan berlomba memilih SMAN 3. Dampaknya dipastikan juga akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah. Yang paling besar gaungnya, yakni akan menumbuhkan kesadaran kolektif alumni yang telah mapan dan sukses untuk menyisihkan uangnya bagi penyelenggaraan pendidikan berkualitas di SMAN 3. Ini tentu akan menjadi trade mark SMAN 3 Jakarta. ◙ /Yadi
Read More...

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community