Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Rabu, 02 November 2011

SDN Benhil 12 Pagi, Sekolah Berbasis Karakter Pertama di Indonesia



Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) 12 Bendungan Hilir (Benhil) diresmikan menjadi sekolah kepemimpinan berbasis karakter pertama di Indonesia. Selasa (1/11/2011), di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Kepala SDSN 12 Benhil, Muryati mengatakan, peresmian sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah kepemimpinan berbasis karakter berangkat dari kesadaran sejumlah pihak akan pentingnya karakter kepemimpinan dalam diri anak sejak dini. Ia mengatakan, untuk membangun karakter seluruh siswa ia menggulirkan program The Leader in Me di sekolahnya tersebut.
The Leader in Me merupakan suatu program dari FranklinCovey Education Solution untuk membangun karakter anak didik sejak dini melalui pengembangan karakter kepemimpinan dengan menggunakan pendekatan sekolah secara menyeluruh melalui pembentukan budaya sekolah.
"Ini sesuai dengan semangat pendidikan karakter kebangsaan yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Muryati.
Ia menambahkan, dengan mengadopsi program The Leader in Me di sekolahnya, maka dalam kegiatan sehari-hari para anak didik akan diajak untuk menerapkan 7 habits (tujuh kebiasaan), yaitu, jadilah proaktif, mulai dengan tujuan akhir, dahulukan yang utama, berpikir menang-menang, mengerti baru dimengerti, sinergi, dan mengembangkan diri. The Leader in Me diberikan kepada seluruh siswa melalui transfer pengetahuan dari para pendidik, baik melalui materi ajar kurikulum, melalui teladan seluruh komponen sekolah, hingga praktik-praktik kepemimpinan di dalam dan luar kelas.
Muryati nenjelaskan, budaya kepemimpinan akan diselaraskan dengan sistem dan tradisi, lingkungan fisik, dan kurikulum sekolah. Program The Leader in Me ini diterapkan melalui pendekatan yang melibatkan seluruh komponen sekolah.
"Tugas kita memunculkan potensi dari diri anak, tentu akan dikombinasikan dengan kegiatan pada pelajaran yang diintegerasikan dengan kurikulum nasional," ujarnya.
Program The Leader in Me telah diterapkan di 668 sekolah di dunia. Di Indonesia, SDSN 12 Benhil merupakan sekolah negeri pertama yang menerapkan program sekolah kepemimpinan berbasis karakter.
Dipilihnya SDSN 12 Benhil untuk menerapkan program tersebut diharapkan akan menjadi sekolah percontohan pembentukan karakter yang terintegrasi di kalangan sekolah negeri lainnya. Dalam waktu enam bulan ke depan, transformasi SDSN 12 Benhil dalam mengaplikasikan pembentukan karakter di lingkungan sekolah sudah mulai terlihat.
Read More...

SMK DKI Juara Umum OSTN 2011





Prestasi gemilang dan membanggakan kembali diukir siswa SMK DKI Jakarta. Kontingan DKI Jakarta yang terdiri dari lima pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berhasil merebut juara umum dalam kejuaraan Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) SMK 2011 yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Tahun lalu, di ajang yang sama, kontingen asal DKI Jakarta hanya mampu berada di posisi ketiga.
“Saya merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang diukir lima siswa SMK asal DKI Jakarta yang telah berhasil meraih predikat juara umum OSTN 2011”. Hal tersebut dituturkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto saat menyambut Kontingen OSTN SMK yang dipimpin H. Happy Gustin di Stasiun Gambir beberapa waktu lalu.
Menurut H. Taufik Yudi Mulyanto keberhasilan ini membuktikan kompetensi siswa SMK di DKI Jakarta terus meningkat sehingga menjadi cambuk semangat bagi siswa lainnya untuk berprestasi. Fenomena ini, dikatakan H. Taufik Yudi Mulyanto, menggambarkan proses pendidikan SMK di Jakarta sudah sesuai dan berada pada jalur yang diharapkan.
Tahun lalu, siswa SMK DKI Jakarta menjadi juara umum LKS tingkat nasional yang merupakan even tertinggi pada kompetisi SMK. Ditambah dengan juara umum PMKBN yang menjadi penopang kuat dari kompetisi utama dan hari ini kembali siswa SMK berhasil meraih predikat juara umum. Maka ini membuktikan kualitas SMK di Jakarta sangat memuaskan, tuturnya bersemangat.
H. Taufik Yudi Mulyanto menambahkan keberhasilan ini merupakan buah karya dari persiapan yang sangat panjang, kekompakan yang erat, antusiasme yang tinggi dan semangat yang kuat ditunjukkan oleh para siswa. “Ini titik awal dari pembinaan yang lebih intensif bukan akhir dari sebuah pembinaan. Namun, ini merupakan awal dari pembinaan berikutnya”. Ia berharap, dengan raihan ini dapat lebih meningkatkan pelayanan pendidikan di Jakarta. "Tentu kami berharap prestasi ini dapat dipertahankan”.
Kepala Bidang SMK, Hj. Rita Aryani memberi apresiasi tersendiri bagi para siswa. Ini merupakan hasil yang cukup memuaskan dan semoga dapat menjadi pemicu semangat siswa lainnya. Hj. Rita Aryani berharap di tahun mendatang prestasi ini dapat lebih ditingkatkan lagi.
Hj. Rita Aryani menuturkan, dalam ajang tersebut, kontingen DKI Jakarta berhasil mengumpulkan dua medali emas, satu medali perak, satu medali perunggu, dan satu juara harapan dua. Di peringkat kedua, kontingen Jawa Tengah dengan perolehan satu medali emas, satu perak, dua perunggu dan satu peserta juara harapan satu. Peringkat ketiga diduduki Jawa Barat dengan perolehan satu emas, satu perak dan dua perunggu, peringkat 4 Jawa Timur meraih 1 emas, 1 perak dan peringkat 5 Sulawesi Selatan dengan 1 perak dan 2 harapan 2. Adapun materi yang dilombakan yakni, matematika teknik, matematika non teknik, fisika terapan, kimia terapan, dan biologi terapan.
Untuk Matematika Teknik, ujar Hj. Rita Aryani siswa SMKN 26, Rahmat Muttaqin meraih juara 3, Matematika non teknik siswa SMKN 8, Gina Rusdina menyabet juara 1, Fisika terapan siswa SMKN 4 Irfan Zidny berhasil menjadi juara 2, Kimia terapan siswa SMKN 26, Kartika Nurhasanah meraiah juara harapan 2 dan Biologi terapan siswa SMK Candra Naya, Dian Anggraini berhasil menjadi juara 1.
Mereka, tutur Hj. Rita Aryani mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan. Untuk juara 1 mendapatkan Rp. 10 juta, Juara 2 Rp. 7 juta, Juara 3 Rp. 4 juta, Juara harapan 1 Rp. 2,5 juta dan juara harapan 2 meraih Rp. 1,5 juta.
Ketua Kontingen OSTN SMK DKI Jakarta, H. Happy Gustin yang juga Kasi Sumijar dan Kesiswaan ini mengungkapkan rasa sukacitanya. Menurutnya Tim OSTN SMK DKI Jakarta telah melengkapi perolehan prestasi siswa SMK. Setelah tahun lalu menjadi juara umum LKS SMK dan juara umum PMKBN. Sekarang menjadi juara umum OSTN. Padahal tahun lalu, DKI Jakarta hanya berada diperingkat ketiga.
Ini, tutur H. Happy Gustin bisa menjadi tonikum bagi para siswa SMK yang akan bertarung pada lomba LKS SMK yang berlangsung di Jakarta bulan November ini. Semoga, pada LKS nanti DKI Jakarta dapat mempertahankan predikat juara umum dan menyukseskan LKS mengingat DKI Jakarta bertindak sebagai tuan rumah.
Read More...

Seluruh SMK Negeri Tahun 2011 Sudah Bersertifikat ISO




International Organization for Standardization (ISO) sejak tahun 1947 menjadi ketentuan baku bagi pengakuan kelayakan sebuah produk baik jasa maupun barang. Pengakuan ini berlaku internasional melalui uji kualitas. Sasarannya jelas mengacu kepada jaminan kepada konsumen. Jaminan ini bukan sekadar keabsahan pruduk atau barang/jasa belaka. Lebih jauh jaminan ini mengikat kredibelitas produsen/penyedia jasa.
Dalam perkembangannya ISO telah meluas ke berbagai ranah usaha. Ini termasuk pelayanan dan keterjaminan di bidang pendidikan. Berdasarkan standard mutakhir ISO, setiap produk di kolong langit ini wajib mengacu pada ISO 9001:2008. Ketentuan ini dari situs ISO tercatat, bahwa semua sertifikat yang diterbitkan (baru maupun resertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008. Standar ini tak pelak mendorong Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk ambil ancang-ancang meratifikasi ketentuan baru ISO. Tak ayal, seluruh SMK di ibukota ini bakal mengadopsi ISO baru. Ini multak untuk mengejar persaingan memasuki era milenium ketiga.
Di DKI Jakarta sendiri, menurut Kepala Bidang SMK, Hj. Rita Aryani, dari 63 SMK negeri, 57 diantaranya sudah mengantongi sertifikat ISO. Tinggal enam sekolah lagi yang belum memegang sertifikat ISO. Namun, keenam sekolah tersebut sedang dalam proses verifikasi kelayakan guna mendapat sertifikat ISO dari berbagai asosiasi yang diakui kredibilitasnya di mancanegara.
Jadi, tutur Hj. Rita Aryani, tahun ini seluruh SMK negeri di DKI Jakarta sudah mengantongi sertifikat ISO. Ini bukan untuk memenuhi target. Tapi, sudah menjadi keharusan bagi SMK negeri di DKI Jakarta mendapat pengakuan dari asosiasi internasional tentang standar baku internasional yang harus dimiliki oleh SMK negeri di DKI Jakarta.
Selain itu, Hj. Rita Aryani menuturkan bahwa SMK harus bisa berkolaborasi dengan mitra industri dengan merumuskan pengembangan silabus mata pelajaran produktif dengan mengintegrasikan muatan pelatihan kompetensi siap kerja dan harus mampu membangun karakter serta nilai-nilai budaya industri dengan menerapkan konsep Production Based Training dan menjalin kemitraan dengan industri untuk melakukan Joint Production dalam pengembangan Teaching Industry.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melakukan 3 upaya strategis dalam pengembangan SMK di DKI Jakarta yaitu : penguatan kemampuan sekolah SMK sebagai Lembaga pendidikan Training Center yakni pengembangan karier dan persemaian jiwa enterpreneur; Membangun “Industrial Technical Education Zone” atau “ Teaching Factory” melalui kerjasama dengan mitra industri dan Membangun SMK sebagai Business Center.
Selain itu, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto beberapa SMK di DKI Jakarta tengah mengembangkan Teaching Industry dengan cara bermitra dengan industry melakukan program joint production, dimana industri mitra berperan sebagai supplier komponen, sedangkan proses perakitan dilakukan di SMK
Lebih lanjut, H. Taufik Yudi Mulyanto mengajak komunitas SMK DKI Jakarta untuk meningkatkan hubungan kerjasama kemitraan dengan industri, antara lain melalui upaya : Pengaturan tempat praktik kerja industri bagi siswa, Pengaturan tempat on the job training bagi guru, Pengaturan tenaga profesional industri menjadi partner guru dalam pengembangan kurikulum, Industri menjadi mitra sekolah dalam pengembangan kegiatan unit produksi sekolah, Industri menjadi mitra sekolah dalam pemasaran tamatan lulusan/sekolah, Pengaturan kesempatan pelatihan bagi tenaga kerja industri berlatih lanjutan di sekolah, Pengaturan guru tamu dari industri mengajar di sekolah.
Dalam Seminar Realisasi Program Pelatihan Kompetensi Siap Kerja” (PPKSK) di Universitas Mercu Buana beberapa waktu lalu, H. Taufik Yudi Mulyanto menyerahkan sertifikat ISO kepada 24 SMK negeri di DKI Jakarta. Ke-24 SMK negeri tersebut adalah SMKN 9, 13, 35, 45, 53, 60, 41, 59, 62, 5, 7, 46, 51, 52, 12, 23, 49, 55, 61, 3, 16, 19, 21 dan SMKN 34.
Disela-sela acara Kepala SMKN 13, H. Chaeruddin mengungkapkan bahwa sekolah yang dipimpinnya mendapat sertifikat ISO dari Wordwide Quality Asurance (WQA). Sedangkan Kepala SMKN 51, Sudiono (sekarang Kepala SMKN 27) menuturkan bahwa SMKN 51 memperoleh sertifikat ISO dari United Registrar of Systems (URS) dari negeri Pangeran Charles.
Read More...

Stella Maris Cup, Wahana Asah Talenta Siswa



Dalam rangka mengasah talenta dan menggali potensi para siswa SMP dan SMA di Jakarta Utara pada bidang olahraga, OSIS SMA Stella Maris menggelar lomba futsal dan basket yang diberi label Stella Maris Cup. Acara yang berlangsung selama sepuluh hari tersebut dibuka oleh Ketua Yayasan Stella Maris di halaman SMA Stella Maris yang beralamat Jalan Lele Blok A1 Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Ketua Yayasan Stella Maris, Benedictus Bejoliyanto pada kesempatan itu memberikan apresiasi bagi OSIS SMA Stella Maris yang telah berusaha dengan baik menyelenggarakan Stella Maris Cup karena menurutnya tidak mudah menggelar acara dengan melibat siswa dari sekolah-sekolah lain. Namun, tutur Benedictus Bejoliyanto siswa-siswi SMA Stella Maris bisa dan berhasil ini patut menjadi contoh siswa sekolah lainnya di DKI Jakarta.
Kepada para peserta, Benedictus Bejoliyanto berpesan agar bagi yang menang janganlah berbangga hati jadikan ini sebagai pengalaman yang berharga guna meraih prestasi yang lebih baik lagi dan bagi yang kalah, janganlah bersedih hati karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Saya sangat berbahagia dapat hadir di sini, ungkap Benedictus Bejoliyanto bersemangat. Kegiatan ini, menurut Benedictus Bejoliyanto sangat bagus. Selain menggali potensi dan bakat siswa juga diharapkan dapat lahir talenta-talenta potensial guna mengharumkan nama sekolah masing-masing.
Ungkapan yang sama dituturkan pula oleh Direktur Yayasan Stella Maris, Drs. Soar Pardosi, MM. Menurutnya acara ini dapat menjadi moment guna mengasah talenta siswa. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi kegiatan tahunan sekolah dan berharap pesertanya dapat lebih banyak lagi di tahun mendatang.
Soar Pardosi, meminta kepada para peserta lomba untuk bersama-sama menjaga kebersamaan dan mempererat tali kekeluargaan. Ia yakin kegiatan ini dapat menjadi pemersatu para siswa dan berharap para peserta lomba tidak melakukan tawuran karena niat mengikuti lomba adalah menampilkan potensi yang dimiliki guna meraih prestasi.
Harapan yang sama juga dituturkan Kepala SMA Stella Maris, Drs. Aldoin Pardosi, MM. Ia mengungkapkan kebahagiaannya melihat semangat para peserta lomba. Menurut Aldoin Pardosi, ini kali pertama Stella Maris menyelenggarakan lomba futsal dan basket di sekolahnya. Semoga, ini dapat memacu semangat para siswa Stella Maris dan siswa sekolah lainnya untuk bersama-sama membangun kebersamaan dan tali kasih antar siswa di Jakarta Utara.
Aldoin Pardosi berharap pertandingan ini dapat menjadi wahana para siswa untuk mengembangkan bakat dan potensi yang mereka miliki. Semoga, usai pertandingan ini dapat lahir talenta-talenta berbakat yang bisa menjadi duta Jakarta Utara pada even di tingkat provinsi.
Ungkapan yang sama dituturkan Timotius selaku ketua panitia ketika diwawancarai GEMA. Menurut Timotius kegiatan yang berlangsung selama sepuluh hari tersebut diikuti oleh 39 tim (20 tim futsal dan 19 tim basket) dari beberapa sekolah di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara. Adapun tujuannya, ungkap Timotius dalam upaya menyalurkan bakat dan potensi para siswa. Kita ingin memberikan tantangan yang positif bagi para siswa agar kreativitas mereka tersalurkan. Wasitnya kita ambil dari mereka profesional di bidangnya.
Seremonial pembukaan yang berlangsung sederhana namun meriah tersebut ditandai dengan pelepasan balon oleh Benedictus Bejoliyanto, Soar Pardosi dan Aldoin Pardosi secara bersama-sama dan dimeriahkan dengan parade dari masing-masing sekolah serta atraksi seni anak-anak SMA Stella Maris.
Read More...

Tiga Siswi SMPN 104 Jadi Duta HIV/AIDS



Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Demikian sekilas informasi yang disampaikan Ayu Aprilia Chaerera, juara 2 tingkat provinsi pada lomba karya tulis remaja tentang penanggulangan HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba yang diadakah Yayasan Cinta Anak bangsa bekerjasama dengan PT Unilever Internasional. Ayu begitu nama panggilan akrab siswi berparas cantik ini bersama dua temannya (Yuva Rangganis dan Nanda Saputri) memang pernah mengikuti workshop yang diadakan Sudin Dikdas Jakarta Selatan selama tiga hari.
Dari hasil workshop tersebut, tiga siswi SMPN 104 ini terpilih menjadi duta HIV/AIDS di sekolahnya. Mereka secara kontinyu memberikan informasi seputar penanggulangan HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba kepada 700 orang temannya di sekolah yang beralamat....
Kegigihan dan keseriusan Ayu Aprilia Chaerera, Yuva Rangganis dan Nanda Saputri menjalankan tugasnya mendapat perhatian serius dari Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan PT Unilever Internasional. Buktinya, beberapa waktu lalu Pengurus YCAB dan Petinggi PT Unilever Internasional dari negeri Pangeran Charles berkunjung ke sekolah yang dipimpin Drs. M. Zamanuddin
Mereka menaruh perhatian yang besar atas keseriusan Ayu Aprilia Chaerera, Yuva Rangganis dan Nanda Saputri dalam menyampaikan informasi tentang bahaya akan HIV/AIDS dan narkoba kepada teman-temannya meskipun dengan sarana dan fasilitas seadanya. Perhatian ini tentu dapat menjadi spirit dan tonikum bagi Ayu Aprilia Chaerera, Yuva Rangganis dan Nanda Saputri untuk terus menyebarkan informasi bukan saja kepada teman-teman di sekolahnya tapi juga masyarakat di sekitarnya.
Hal tersebur disampaikan M. Zamanuddin yang bersama guru, karyawan dan siswa menyambut antusias atas kunjungan dari YCAB dn PT Unilever Internasional. Ini merupakan kehormatan dan menjadi kebanggaan sekolah, tutur M. Zamanuddin mengingat, SMPN 104 terpilih menjadi sekolah yang dikunjungi dari banyak sekolah yang ada di DKI Jakarta.
Dengan adanya kunjungan ini, ungkap M. Zamanuddin diharapkan dapat menjadi motivasi dan penyemangat bagi para siswa dan siswi SMPN 104 untuk bersama-sama menyampaikan informasi tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba kepada teman, keluarga dan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga, seluruh civitas SMPN 104 baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi duta HIV/AIDS dan Narkoba bagi lingkungannya.
Selain itu, tutur M. Zamanuddin, SMPN 104 dapat semakin dikenal bukan saja di tanah air tapi juga mancanegara. Ia berharap duta HIV/AIDS dan Narkoba dapat menjadi trademark bagi sekolah yang berada di Kawasan Mampang Prapatan ini.
Read More...

Senin, 24 Oktober 2011

Kadis Lantik 111 Kepala SMP/SMA/SMK


Dalam alih tugas, pemilihan dan penempatan personal di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta disebutkan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto ditempuh melalui proses seleksi dengan pertimbangan secara cermat dari berbagai segi, yaitu kepemimpinan, kapabilitas, etos kerja, kredibilitas, kondisi fisik personal dan kompetensi serta prestasinya.
Kepala Sekolah yang saya lantik tutur H. Taufik Yudi Mulyanto merupakan hasil terbaik melalui seleksi oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) dengan mekanisme dan prosedur pemilihan yang ada saat ini. Disebutkan H. Taufik Yudi Mulyanto bahwa, dalam waktu “enam” (6) bulan pertama kinerja Kepala Sekolah yang dilantik akan dinilai. Terkait dengan penilaian kinerja tersebut Dinas Pendidikan secara konsisten akan menerapkan reward and punishment sistem sebagai penghargaan terhadap prestasi kerja, dan menerapkan sanksi tegas bagi pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan. Oleh karena itu, kepala sekolah yang dilantik harus bisa mengakomodir partisipasi masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan. Kepala Sekolah harus konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan yang telah digariskan Dinas Pendidikan.
Ditegaskan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto selaku kepala sekolah berkedudukan pula sebagai manajer harus memahami dan mampu mengelola manajemen penyelenggaraan pendidikan secara utuh, baik itu diukur dari aspek kepegawaian, keuangan, sarana prasarana maupun dari metode pendidikannya sendiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah dibutuhkan semangat rasa kebersamaan yang tinggi. Meningkatkan budaya kerja, motivasi dan disiplin. Bekerjalah lebih sungguh-sungguh dengan mengembangkan inovasi sistem dan prosedur baru serta tetap memelihara semangat yang benar-benar solid.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
H. Taufik Yudi Mulyanto berharap agar para kepala sekolah menjadikan lingkungan sekolah sebagai lingkungan wawasan wiyatamandala dengan menerapkan konsep Green School; menumbuhkan nilai-nilai spiritual, patriotisme, nasionalisme dan budaya nasional untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa kepada seluruh peserta didik.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini juga meminta para kepala sekolah harus sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang, termasuk tuntutan keterbukaan dalam pengelolaan anggaran sekolah. Sudah saatnya penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat dengan melibatkan pihak perbankan. Hal ini untuk menumbuhkan kepercayaan pada stakeholders terhadap manajemen sekolah. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, professional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengucapkan terima kasih kepada para kepala sekolah yang telah habis masa kepemimpinan dan menjadi guru. Ia berharap mereka dapat membantu, membimbing dan memotivasi di tempat mereka bertugas. Karena bila mereka memiliki dedikasi yang baik tidak menutup kemungkinan bisa diangkat kembali menjadi kepala sekolah. Contohnya sudah ada yang tadinya kepala sekolah menjadi guru dan akhirnya diangkat kembali menjadi kepala sekolah.
H. Taufik Yudi Mulyanto juga meminta agar para kepala sekolah ikut aktif berpartisipasi dalam menyukseskan Sea Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Bentuk partisipasinya, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto memberi penugasan pada siswa untuk memanfaatkan event Sea Games sebagai media pembelajaran bagi semua bidang studi bukan saja bidang studi Penjaskes.
Sekolah, ungkapnya dianjurkan mengajak siswanya menyaksikan lomba yang diikuti oleh kontingen Indonesia, sehingga bisa menjadi suporter pemberi semangat bagi kontingen Indonesia. Para siswa harus didampingi guru tanpa mengesampingkan akomodasi dan keselamatan siswa. Namun hendaknya, hanya siswa kelas 7 dan 8 untuk SMP, kelas 10 dan 11 untuk SMA dan SMK. Sedangkan siswa kelas 9 dan 12 hendaknya mempersiapkan diri untuk menghadapi UN.
Adapun jumlah kepala sekolah yang dilantik, menurut Kasi Manajemen pada Bidang SMP/SMA berjumlah 111 orang kepala sekolah yang terdiri dari SMP berjumlah 57 orang, SMA berjumlah 30 orang dan SMK sebanyak 24 orang. Dari 111 kepala SMP, SMA dan SMK yang dilantik, tutur H. Lardi, sebanyak 32 orang merupakan kepala sekolah promosi dengan rincian untuk SMP sebanyak 18 orang, SMA 10 orang dan empat orang dari SMK.
Pelantikan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tersebut dikemas dengan nuansa kekeluargaan itu dihadiri Wakil Kepala Dinas, H. Agus Suradika, Kepala Bidang SMP/SMA, H. Moh. Arief, Kepala Bidang SMK, Hj. Rita Aryani, Kepala Bidang Tendik, Hj. Ida Hidayati dan para Kasudin serta pejabat lainnya di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akhirnya ditutup dengan doa dan ramah tamah ◙ /Yadi/
Read More...

Rektor Unindra PGRI, Wisuda 909 Lulusan


Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI Jakarta kembali menggelar acara Wisuda Sarjana untuk yang ke-30 kalinya. Wisuda seperti biasa diselenggarakan di Gedung Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) beberapa waktu lalu berjalan hikmat dengan nuansa yang kemas secara apik dan edukatif.
Hadir pada kesempatan itu Ketua YPLP/PPLP Pusat, H. Sugito yang diwakili Dr Unifah Rosyidi, Ketua PGRI DKI Jakarta, H. Moh. Arief yang diwakili Sekretaris Umum, H. Adi Dasmin, Ketua YPLP PT PGRI DKI Jakarta, H. Diding Zainuddin beserta jajaran pengurus YPLP PT PGRI DKI Jakarta.
Rektor Unindra PGRI, Prof. Dr. H. Sumaryoto pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa pada era globalisasi saat ini, Unindra PGRI dihadapkan pada tantangan multidimensional yang salah satunya adalah dapat meluluskan sarjana yang profesional dan kompetitif secara global.
Untuk itu, tutur H. Sumaryoto, peningkatan sumber daya manusia untuk segala bidang mutlak perlu mendapat prioritas dalam penanganannya. Maka, setiap lulusan sarjana pendidikan harus menghayati benar tugas dan kewajibannya sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional dan penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas.
Selain itu, ungkap H. Sumaryoto, guna menunjang kompetensi bagi setiap lulusan, penambahan pengetahuan dan peluasan wawasan harus senantiasa berlangsung secara terus menerus seperti pepatah yang diciptakan oleh seorang filsuf, Dimana saya berada adalaah sekolahku, dengan siapa saya bicara adalah guruku.
Tak lupa, H. Sumaryoto berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati serta orang tua/keluarganya yang telah menunjang penyelesaian studi untuk senantiasa menjaga nama baik almamaternya yakni Unindra PGRI. Jadilah kebanggaan keluarga dimanapun kalian berada.
Harapan yang sama juga dituturkan Dr Unifah Rosyidi mewakili Ketua YPLP/PPLP Pusat. Pada kesempatan itu Unifa atasnama PPLP PGRI dan juga PB PGRI menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Menurut Unifa, wisuda sarjana ini juga merupakan referensi utama menjadikan mahasiswa menjadi manusia yang baru.
Unifah berharap Unindra PGRI dapat membangun kerjasama yang sinergis dengan pengurus PGRI di segala tingkatan, pengurus YPLP/PPLP Dikdasmen, lembaga pendidikan PGRI dan lembaga pendidikan di luar PGRI sehingga keberadaan perguruan tinggi PGRI dapat dirasakan manfaatnya bukan saja oleh anggota PGRI tapi juga masyarakat pada umumnya sehingga kepercayaan masyarakat pada PGRI semakin baik.
Tak lupa, Unifa menyampaikan pesan kepada para wisudawan: “Wisudawan adalah calon guru. Karena itu saya harapkan agar para lulusan Unindra PGRI meluruskan niat untuk menjadi guru yang baik. Karena guru adalah profesi yang mulia, dan dari guru lah peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud”, tambahnya.
Wisuda, menurut H. Adi Dasmin mempunyai makna yang penting dan strategis dalam rangka mengembangkan jati diri PGRI bersamaan dengan upaya membangun dunia pendidikan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan para lulusan/alumnus Unindra PGRI dapat menunjukkan kompetensi kinerjanya yang profesional, bermutu, dan memiliki prestasi yang membanggakan.
Tahun 2011, tutur H. Adi Dasmin merupakan momentum penting bagi eksistensi dan perkembangan PGRI ke depan. Hal ini mengingat telah bergabungnya eks guru bantu, seluruh tenaga honorer, guru taman kanak-kanak, guru madrasah, guru swasta, tenaga administrasi sekolah dalam organisasi PGRI. Jadi, baik pendidik maupun tenaga kependidikan adalah anggota PGRI.
PGRI, ungkap H. Adi Dasmin sedang menyelesaikan pendataan anggota lengkap dengan KTA nya. PGRI harus memastikan sebagai organisasi profesi guru yang baik, yang mampu melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana tercantum dalam pasal 24Undang-Undang Guru dan Dosen.
Pada kesempatan itu, H. Adi Dasmin mengungkapkan beberapa kegiatan PGRI DKI Jakarta yang baru dan akan berlangsung seperti Pelatihan Kepemimpinan Organisasi, pelatihan penulisan karya ilmiah, lomba paduan suara, dan peringatan HGN Nasional.
Prosesi wisuda dilanjutkan dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh salah seorang anggota senat dan dosen Unindra PGRI yakni Prof. Dr. Wan Usman, MA yang mengupas tentang perkembangan pemikiran dalam ilmu ekonomi.
Adapun jumlah mahasiswa yang diwisuda berjumlah 909 orang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahua Sosial berjumlah 341 dengan rincian Program Studi Bimbingan dan Konseling 133 orang, Program Studi Pendidikan Ekonomi 184 orang, dan Program Studi Pendidikan Sejarah 24 orang. Fakultas Teknik Matematika dan lmu Pengetahuan Alam berjumlah 302 orang terdiri dari Program Studi Pendidikan Matematika 85 orang, Program Studi Pendidikan Biologi 51 orang, Program Studi Pendidikan Fisika 24 orang, Program Studi Teknik Informatika 125 orang dan program studi Teknik Industri berjumlah 17 orang. Fakultas Bahasa dan Seni berjumlah 166 orang terdiri dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 82 orang, dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 83 orang,
Sedangkan untuk Program Pasca Sarjana meliputi Program Magister Pendidikan IPS sebanyak 51 orang, Program Magister Pendidikan MIPA berjumlah 25 orang dan untuk Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia berjumlah 24 orang. ◙/Yadi/
Read More...

Raker Menguatkan Peran dan Fungsi MKKS SMP

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP tidak bisa dihindari perannya sebagai penyangga kualitas pendidikan di DKI Jakarta. MKKS SMP harus terus memperkuat kesamaan visi dan misi dalam menyukseskan program kesinambungan wajib belajar. Perannya jelas menjadi mitra yang kental dalam mengusung pelayanan pendidikan secara optimal. Wajar bila organisasi kepala sekolah ini terus memperbaiki format pembinaan mutu sepanjang tahun.
Sejalan dengan upaya ini program kerja MKKS SMP dimantapkan melalui inventarisasi sejumlah persoalan yang menjadi ganjalan peningkatan mutu sepanjang tahun pelajaran 2010/2011. Sejumlah persoalan yang menggelayuti upaya peningkatan mutu melalui rapat kerja yang berlangsung selama dua hari di Hotel Parama, Cisarua, Jawa Barat belum lama ini.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto yang membuka Rapat Kerja menyatakan pentingnya penguatan program dalam menghadapi tantangan pada tahun ajaran baru (2011/2012). H. Taufik Yudi Mulyanto sangat menghargai pertemuan MKKS yang bakal menginventarisasikan sejumlah program yang bakal membawa pencerahan kualitas pendidikan.
Ditegaskan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto, kepala sekolah berkedudukan pula sebagai manajer harus memahami dan mampu mengelola manajemen penyelenggaraan pendidikan secara utuh, baik itu diukur dari aspek kepegawaian, keuangan, sarana prasarana maupun dari metode pendidikannya sendiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah dibutuhkan semangat rasa kebersamaan yang tinggi. Meningkatkan budaya kerja, motivasi dan disiplin. Bekerjalah lebih sungguh-sungguh dengan mengembangkan inovasi sistem dan prosedur baru serta tetap memelihara semangat yang benar-benar solid.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini juga meminta para kepala sekolah harus sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang, termasuk pengaduan masyarakat pada umumnya berkisar dengan pungutan sejumlah uang yang sangat tidak wajar, bermula dari sinilah akan banyak bermunculan artikel-artikel di mass media yang akan menyudutkan penyelenggaraan pendidikan dan pada akhirnya akan bermuara pada lembaga pembinaan pendidikan yaitu Dinas Pendidikan. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, professional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Lebih lanjut H. Taufik Yudi Mulyanto menuturkan raker harus bisa memberikan masukan dan menjadi raker sebagai salah satu agenda bagi proses perumusan program kerja yang berwawasan menaikkan kinerja guru, kualitas sekolah dan output lulusan. Sebegitu kuatnya motivasi untuk memajukan program MKKS inipun telah mendorong sebuah format inseminasi pembinaan kualitas pelayanan secara paripurna.
Kabid SMP/SMA, H. Moh. Arief menyatakan bahwa MKKS SMP harus bisa melahirkan konsep baru dalam menjawab tantangan masa depan. Kepala sekolah merupakan pemimpin nomor satu yang memiliki kewenangan dalam mendorong akselerasi pencitraan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolanya. Ia menjadi tokoh sentral, panutan dan bisa membawahi denyut kegiatan sekolah yang berwawasan masa depan. Belakangan ini masyarakat terus menyorot kualitas pendidikan khususnya ditingkat SMP sebagai penentu suksesnya program lanjutan wajib belajar.
Program ini semestinya harus terus digelindingkan dalam koridor peningkatan mutu berbasis sekolah. Kepala sekolah harus bisa menyinergikan seluruh potensi yang dalam lingkup sekolah. Dengan begitu kultur belajar dan semangat menaikkan kualitas pendidikan secara evolutif akan tercipta. Tegasnya kepala sekolah bukan semata sebagai dinamisator, fasilitator, motivator. Lebih jauh perannya harus sebagai penghubung harmonisasi komite sekolah, masyarakat dan pemerintah. Tantangan masa depan terhadap organisasi yang sehat, bersih dan transparan harus dijawab melalui program kerja yang sistematis dan sistemik begitu tegas H. Moh. Arief.
Mengacu kepada perumusan draf kerja MKKS SMP secara solutif pembekalan tersebut juga dipertajam dengan sejumlah nara sumber dari BPKP (Drs. Effendi), Kepala Bidang Pusbangprodik (Dra. Santi Ambarrukmi, Med), dan Kepala-kepala seksi yang terkait dengan mekanisme pelaksanaan denyut pelayanan pendidikan di tingkat SMP (Kasi Manajemen, H. Lardi, Kasi Kurikulum, H. Budiana dan Kasi Kesiswaan, Barmenggano). Salah satu masukan yang sangat berharga yakni pentingnya peningkatan kinerja sekolah yang berorintasi kepada peningkatan kualitas guru dan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat. Upaya ini harus terus di usung sebagai sebuah kesadaran kolektif yang akan menjadi ciri khas MKKS SMP DKI Jakarta.
Ketua Panitia raker yang juga Ketua MKKS SMP Kota Administrasi Jakarta Barat, H. Kurniadi mengungkapkan bahwa raker diikuti oleh seluruh kepala sekolah SMP negeri dari lima wilayah kota administrasi dan kepulauan seribu. Melalui raker ini diharapkan akan lahir program-program kerja yang mumpuni dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di DKI Jakarta.
Patut dicatat MKKS SMP DKI Jakarta sangat konsisten terhadap berbagai masukan yang berorintasi kepada peningkatan kinerja sekolah. Lahirnya kesamaan visi-misi MKKS inipun akan menjadi sebuah pertaruhan bagi pembuktian meningkatnya kualitas pendidikan di tingkat SMP. MKKS inipun sangat proaktif terhadap pentingnya kebebasan informasi publik. Tak ayal MKKS pun telah siap merumuskan beberapa rambu-rambu keterbukaan informasi publik. Peran MKKS tak ayal menjadi mitra bagi pemerintah dalam mencerahkan kualitas pendidikan anak-anak SMP di ibukota ini. ◙ /Yadi/
Read More...

SMP RSBI Evaluasi Program guna Tingkatkan Kompetensi



Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Indikator kepemilikan daya saing internasional pada peserta didik di sekolah berplat RSBI ini merupakan barometer utama yang menjadikannya sebagai indikator kinerja kunci tambahan yang harus diterapkan dan diusahakan pencapaiannya.
Menapaki upaya pencapaian indikator kunci tambahan ini, berbagai sekolah yang berlabel RSBI di Provinsi DKI Jakarta bahu-membahu baik secara satuan pendidikan maupun kolektif terus berupaya melahirkan berbagai inovasi pendidikan yang bermuara pada terwujudnya program terbaik RSBI. Berbagai isu yang berkembang turut pula menambah motivasi untuk dapat membuktikan, bahwa sekolah RSBI ini memang patut dipertimbangkan keberadaannya.
Dalam upaya mengevaluasi hasil program SMP RSBI di DKI Jakarta belum lama ini Forum SMP RSBI Cluster DKI Jakarta menggelar workshop selama satu hari di Wisma PKBI BKKBN yang diikuti 15 sekolah negeri berlabel RSBI di DKI Jakarta yakni SMPN 1, 11, 19, 30, 45, 49, 68, 75, 85, 92, 99, 111, 115, 216 dan SMPN 255.
Workshop sendiri menurut ketua panitia, H. Kurniadi, bertujuan untuk melakukan analisis kurikulum SMP RSBI baik itu dokumen, pelaksanaan dan evaluasi perbandingan dengan SNP dan kurikulum internasional serta persamaan persepsi tentang pelaksanaan program dan penggunaan dana.
Selain itu, tutur H. Kurniadi, workshop juga bertujuan sebagai wahana saling bertukar pengalaman (sharing) antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain, sehingga dapat saling memperkaya wawasan dan khasanah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.
Bukan itu saja, ungkap H. Kurniadi dengan adanya workshop ini diharapkan akan melahirkan model kurikulum yang dapat digunakan SMP negeri di DKI Jakarta. Sehingga, ke depan bisa diandalkan untuk menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Harapan yang sama dituturkan Kasi Manajemen pada Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Lardi. Menurutnya SMP negeri RSBI harus bisa mengangkat mutu pendidikan di DKI Jakarta. Ini disebabkan, SMP RSBI merupakan SMP pilihan yang notabenenya sekolah yang diisi anak-anak yang memiliki talenta dan potensi di atas sekolah reguler. Untuk itu, penggunaan ICT wajib hukumnya.
Selain itu, SMP RSBI harus pula memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan berwawasan ICT serta memiliki keterampilan penggunaan bahasa Inggris. Ini sangat berguna dalam menunjang eksistensi SMP RSBI. Untuk itu, H. Lardi meminta agar kepala SMP RSBI terus berupaya meningkatkan kompetensi, wawasan ICT dan keterampilan bahasa Inggris, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah masing-masing.
Melalui kegiatan workshop ini, tutur H. Lardi diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi SMP RSBI dalam berbagai aspek utamanya evaluasi hasil UN lalu. Karena, banyak SMP RSBI peringkatnya kalah dengan SMP reguler. Ini harus dicari apa penyebabnya dan disetting agar SMP RSBI ke depan peringkat hasil UN nya berada diurutan papan atas dari sekolah reguler.
Harapan yang sama juga dituturkan Kasi Kurikulum, H. Budiana. Menurut H. Budiana SMP RSBI yang ada di DKI Jakarta harus menyatukan visi untuk meningkatkan mutu pendidikan kepada peserta didik dan melahirkan model kurikulum yang dapat digunakan SMP negeri RSBI di DKI Jakarta. Sehingga, ke depan bisa melahirkan peserta didik yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. ◙ /Yadi/
Read More...

IKKS Pererat Silaturahmi Komunitas Pendidikan Tamansari


Ikatan Keluarga Karyawan Sekolah (IKKS) Tamansari merupakan organisasi yang dibentuk oleh karyawan sekolah se-Kecamatan Tamansari dalam upaya mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan. Organisasi ini usianya memang baru seumur jagung, jadi tidak mengherankan bila masih kurang dikenal oleh kebanyakan orang. Beda dengan K3S atau PKG yang sudah akrab ditelinga.
Namun, kiprah IKKS Tamansari tidak mau hanya sekedar tempat ngerumpi karyawan sekolah. Mereka ingin pula eksis seperti halnya K3S atau PKG. Salah satu kegiatan IKKS Tamansari adalah menggelar halal bihalal yang berlangsung di Halaman Kompleks SDN Tamansari belum lama ini dengan mengangkat tema melalui halal bihalal kita jalin tali silaturahmi serta rasa kesetiakawanan dan kepedulian di dalam komunitas pendidikan Kecamatan Tamansari Jakarta Barat.
Mukyidin, selaku ketua panitia halal bihalal menuturkan bahwa kegiatan ini dapat terlaksanakan berkat dukungan dari seluruh komunitas pendidikan di kecamatan Tamansari. Tanpa dukungan dan partisipasi semua pihak, ia mengaku tidak mungkin bisa menyelenggarakan acara semeriah ini.
Ungkapan yang sama dituturkan pula oleh Marjuki, Ketua IKKS Dikdas Kecamatan Tamansari. Ia mengungkapkan kegembiraannya karena keberadaan IKKS mendapat dukungan baik dari PGRI, PKG, K3S dan Kasi Kecamatan Tamansari. IKKS, tutur Marjuki merupakan wahana tempat berkumpulnya karyawan sekolah baik negeri maupun swasta se-Kecamatan Tamansari.
Selain itu, ungkap Marjuki, IKKS merupakan wadah karyawan sekolah dalam mempererat tali silaturahmi, menjaga kebersamaan dan kekompakan serta ajang tukar informasi seputar pekerjaan karyawan sekolah. Jadi, keberadaan IKKS sangat berguna bagi karyawan sekolah untuk bersosialisasi dengan teman-teman senasib seperjuangan.
Ungkapan senada juga dituturkan Kasi Dikdas Kecamatan Tamansari, H. Achmad Hasanuddin. Ia berharap keberadaan IKKS dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Tamansari. H. Hasanuddin berharap IKKS dapat terus eksis membantu kebijakan sekolah dan menjaga kekompakan antar sesama anggota.
Halal bihalal yang berlangsung sangat sederhana tersebut dihadiri pula Ketua PKG Kecamatan Tamansari, Sutara LK, MM, Ketua K3S Tamansari, Drs. Herman Heru Sapija, Ketua PGRI Kecamatan Tamansari, Drs. Siswanto, para kepala sekolah, Guru PAI dan anggota IKKS yang tampak antusias mengikuti acara.
Selain menampilkan dai kondang, Ustad H. Abi Herman Sardjali, SPd dan Drs. Ahmad Sofyan, MPd, halal bihalal yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al_Qur’an juga dimeriahkan oleh penampilan grup marawis dari SDN Tamansari 05 yang melantunkan lagu-lagu bernuansa religi.
Tidak ketinggalan pemberian tali kasih bagi dua orang karyawan sekolah yang telah memasuki purnatugas. Ini tentu dapat menjadi contoh bagi wilayah lain, bahwa karyawan sekolah pun dapat berperanserta dan dapat eksis menunjang peningkatan mutu pendidikan. ◙ /Yadi
Read More...

Gubernur Apresiasi Prestasi Komunitas Pendidikan DKI Jakarta

Kualitas pendidikan di Jakarta sejauh ini lebih unggul dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Untuk itu, segala sarana maupun prasarana yang mendukung tentunya sangat diperlukan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo saat halal bihalal bersama komunitas pendidikan di halaman kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang dihadiri pula oleh anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Atas prestasi yang telah diraih tersebut, H. Fauzi Bowo menyampaikan rasa bangga dan rasa terimakasinya kepada para pelaku dan komunitas pendidikan di Jakarta. "Tentu saya sangat bangga, Jakarta memiliki komunitas pendidikan yang berprestasi mulai dari kepala sekolah, guru, pengurus PGRI hingga para muridnya," ujar H. Fauzi Bowo.
Meski begitu, secara khusus, Bang Fauzi, sapaan akrabnya meminta kepada komunitas pendidikan Jakarta agar tidak terlena dengan prestasi yang telah dicapai saat ini. Sebab, kemajuan peradaban juga harus diikuti oleh peningkatan kualitas pendidikan. "Tuntutan masyarakat dan tuntutan peradaban semakin meningkat. Jika tidak siap merespon dengan tanggung jawab tentunya hanya akan menjadi penonton dari kemajuan zaman," jelas H. Fauzi Bowo.
Kota Jakarta, ditambahkan H. Fauzi Bowo, tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah. Jadi yang perlu dikembangkan oleh ibu kota adalah kekayaan akan kualitas SDM. "SDM berkualitas diwujudkan melalui sistem dan program pendidikan yang benar. Untuk itu, buat siswa-siswa belajar yang benar agar menjadi pintar, jangan belajar yang pintar tapi jadi tidak benar," ucap Fauzi menasehati ribuan siswa dari SD hingga SMA yang hadir di acara tersebut.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, halal bihalal ini bertujuan memperkuat silaturahmi dengan komunitas pendidikan. Karena pendidikan memiliki keterkaitan dengan masyarakat yang sangat tinggi, sehingga harus selalu saling berkomunikasi untuk sharing. "Kami akan bahu membahu meningkatkan pelayanan pendidikan. Kehadiran Gubernur di tengah-tengah komunitas pendidikan bisa menjadi inspirasi dan dorongan serta semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Jakarta," tandasnya.
Halal bihalal yang dihadiri kurang lebih 5000 orang dan kemas secara apik dan edukatif ini diisi dengan siraman rohani yang menampilkan dua orang penceramah kondang dan dimeriahkan pula oleh grup marawis dari berbagai sekolah ini akhirnya ditutup dengan doa dan salam-salaman. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Pengurus FSPB Dikukuhkan Gubernur DKI Jakarta

Di tengah pesatnya persaingan saat ini, putra-putri Betawi harus mampu bersaing merebut prestasi. Tidak hanya pintar, namun mereka juga harus mampu menjadi generasi penerus yang berakhlak, bermoral dan berdaya. Hal tersebut ditegaskan Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo saat mengukuhkan pengurus Forum Silahturahmi Pendidik Betawi (FSPB) periode 2011-2016 di Balaikota beberapa waktu lalu.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Biro Pemerintahan, Hj. Sylviana Murni, Wakil Kepala Dinas Pendidikan, H. Agus Suradika, para Kasudin Dikdas dan Dikmen dari lima wilayah kota administrasi serta anggota FSPB dari lima wilayah kota administrasi.
Lebih lanjut, H. Fauzi Bowo mengungkapkan hal ini sangatlah penting mengingat visi kota Jakarta selalu mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Jakarta. Khususnya yang mendapat perhatian utama adalah pembangunan di bidang pendidikan. “Pendidik merupakan garda terdepan untuk melahirkan generasi tersebut,” kata Fauzi Bowo.
Kemitraan dalam pembangunan di bidang pendidikan yaitu antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat bersama komunitas pendidikan, menurutnya harus terus menerus dijaga. Sehingga tumbuh kembang pendidikan dapat lebih pesat. Hal ini sangat diperlukan karena Jakarta tidak mempunyai sumber daya alam (SDA) seperti daerah-daerah lain yang kaya SDA. Sehingga Jakarta tidak punya pilihan lain selain mengandalkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Untuk membiayai pembangunan kota Jakarta serta menyejahterakan warganya, Pemprov DKI Jakarta memproyeksikan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp 35 triliun. Jumlah itu lebih besar sekitar 10 persen atau meningkat Rp 3,3 triliun dari APBD DKI Jakarta 2011 yang hanya mencapai Rp 31,7 triliun.
H. Fauzi Bowo mengatakan, kebutuhan anggaran untuk mendanai program pembangunan ibu kota pada tahun anggaran 2012 mencapai Rp 35 triliun. Nominal sebesar itu tentu saja jumlah yang sangat besar dan lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah anggaran dalam APBD 2007 yang hanya mencapai Rp 17 triliun.
“Waktu saya mulai jadi gubernur, jumlah APBD DKI hanya Rp 17 triliun. Berarti tahun depan sudah dua kali lipatnya. Yang jelas ini rezeki dari Allah yang harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Karena pemegang amanah pengelolaan APBD ini harus dipertanggungjawabkan,” ujat Fauzi Bowo
Meningkatnya jumlah anggaran pembangunan dalam APBD DKI 2012, dikatakan Fauzi, membutuhkan tanggung jawab yang besar. Karena itu, dirinya memberikan pesan kepada seluruh pengelola anggaran baik di Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) maupun Unit Perangkat Kerja Daerah (UKPD) untuk mengelola anggaran tersebut dengan prinsip transparansi, akuntabilitas dan menjunjung tinggi kejujuran.
“Hal itu memerlukan pola pemikiran, pola tingkah laku dan tata laksana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, kalau diperlu dilakukan restrukturisasi untuk menjamin dan memperlancar penggunaan anggaran agar tepat sasaran, maka itu yang akan kami lakukan,” katanya.
Fauzi menjelaskan, alokasi APBD DKI 2012 tetap akan dititikberatkan pada bidang pendidikan yang setiap tahunnya mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar. Tahun ini saja, dari total APBD DKI 2011 yakni sebesar Rp 31,7 triliun, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan mencapai lebih dari 26 persen. Rencananya, alokasi anggaran sektor pendidikan pun akan kembali mengalami peningkatan pada APBD 2012.
Selain itu, alokasi anggaran dalam APBD DKI 2012 juga tetap akan diarahkan pada program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2007-2012. Program prioritas ini bersifat menyentuh langsung kepentingan publik, bersifat monumental, lintas urusan, berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta memberikan dampak luas pada masyarakat.
Program prioritas itu antara lain, pengendalian banjir, pembangunan perhubungan dan transportasi, penanggulangan polusi serta peningkatan kualitas kebutuhan dasar masyarakat seperti program peningkatan kualitas pemukiman dan perbaikan kampung, program penyediaan air bersih, program peningkatan layanan penduduk miskin dan program peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Prioritas lainnya yakni, program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK), pengembangan budaya keragaman, penerapan kaidah good governance, pengelolaan bencana serta antisipasi perubahan iklim.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum FSPB, H. Samlawi menyatakan kesiapannya mendukung berbagai upaya pemprov meningkatkan kualitas pendidikan di ibukota. Diantaranya dengan meningkatkan kualitas guru agar lebih profesional dan menjadi teladan yang baik bagi para pelajar. Selain itu, “Pendidikan berkarakter harus dibangun sekarang juga. Sehingga siswa memiliki perilaku yang baik, bertanggung jawab dan berakhlak baik,” kata H. Samlawi.
Lebih lanjut, H. Samlawi menuturkan FSPB bertujuan menghimpun dan memberdayakan Pendidik Betawi untuk berperan pada posisi terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia serta dalam proses pembangunan ibukota Jakarta. Selain itu, untuk mewujudkan profesionalisme pendidik Betawi dalam upaya mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi.
Untuk mencapai itu semua, ungkap H. Samlawi, FSPB memiliki beberapa agenda kegiatan seperti : meningkatkan profesionalisme Pendidik Betawi melalui kegiatan-kegiatan yang menunjang; mengembangkan pemikiran, menyelenggarakan penelitian dan pengkajian yang inovatif, strategis, dan antisipatif dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik dalam bidang pendidikan serta berupaya merumuskan dan memecahkan berbagai masalah penddikan baik yang bersifat lokal maupun nasional; berperan aktif mengembangkan sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, khususnya warga Jakarta; dan menyelenggarakan berbagai kegiatan pemberdayaan dan advokasi kebijakan di bidang pendidikan dan budaya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Betawi dan masyarakat Jakarta pada umumnya.
Adapun program kerja FSPB, tutur H. Tadjuddin Nur meliputi untuk bidang PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIER yakni Mengadakan seminar, lokakarya, workshop tentang profesonalitas kerja kepala sekolah dan guru; Mengadakan pelatihan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS); Bekerja sama dengan instansi pendidikan dalam hal peningkatan kompetensi anggota; Bekerja sama dengaan perguruan tinggi untuk melakukan Nota Kesepakatan Bea siswa bagi anggota atau putra putri anggota; Menjembatani peningkatan karier anggota.
Bidang KADER DAN ORGANSASI meliputi : Penyempurnaan database anggota; Pembentukan kepengurusan FSPB tingkat wilayah; Bekerja sama dengan organisasi lain melaksanakan pendidikan kader; Bekerja sama dengan bamus Betawi dalah hal peningkatan manajemen organisasi.
Bidang KEROHANIAN DAN SOSIAL meliputi : Mengadakan Pengajian Rutin; Mengadakan acara halal bihalal; Bekerja sama dengan instansi organisasi keagamaan dalam hal peningkatan pengetahuan dan pengamalan beragama; Bekerja sama dengan Instansi dan organisasi sosial untuk menyantuni anak yatim dan fakir miskin khususnya warga Betawi.
Bidang HUMAS DAN KEWIRAUSAHAAN meliputi : Membuat lembaga kursus/ bimbel; Mengadakan usaha bidang makanan/ masakan betawi; Membentuk website FSPB; Membangun jaringan komunikasi dengan organisasi lain.
Bidang SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA meliputi : Membuat sanggar kesenian Betawi; Mengadakan festival kesenian Betawi; Bekerja sama dengan LKB dalah hal membudayakan Kesenian Betawi; Bekerja sama dengan instansi dan organisasi olahraga dalam hal memasyarakatkan olahraga dikalangan anggota; Mengadakan berbagai lomba olah raga.
Sedangkan PEMBERDAYAAN WANITA, tutur H. Tadjuddin Nur meliputi : Mengadakan Seminar/ lokakarya penyetaraan jender; Mengadakan kursus-kursus masakan betawi bagi anggota wanita dan keluarga; Bekerja sama dengan instansi dan organisasi wanita lainnya dalam hal peningkatan peran wanita dan Mengadakan berbagai perlombaan keterampilan wanita. ◙ /Yadi/
Read More...

Sebanyak 1.760 Siswa di Jakarta Barat Dapat Beasiswa


Perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bidang pendidikan terbilang cukup besar. Untuk membantu para siswa, khususnya dari kalangan tidak mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan, Pemprov DKI Jakarta memberikan beasiswa kepada 1.760 siswa rawan putus sekolah (RPS) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Melalui beasiswa itu, diharapkan tidak ada lagi siswa putus sekolah akibat keterbatasan biaya di DKI Jakarta.
Beasiswa diberikan kepada 1.760 siswa SMA/SMK. Total dana yang dikucurkan tahun ini sebesar Rp 5.068.800.000. Setiap siswa mendapatkan Rp 2.880.000. "Pemberian beasiswa ini merupakan salah satu komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk membangun warganya, khususnya yang berasal dari keluarga prasejahtera. Sehingga diharapkan tidak akan ada lagi siswa putus sekolah di Jakarta," ujar Fadjar, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, usai memberikan beasiswa RPS di Kantor Walikota Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Pemberian beasiswa bagi siswa rawan putus sekolah ini, dikatakan Fadjar, merupakan program prioritas sehingga tahun depan dan tahun berikutnya jumlah beasiswa akan semakin meningkat. "Untuk itu bagi yang menerima, semoga dana ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan sekolah. Dan tentunya siswa agar lebih semangat lagi dalam belajar untuk meraih prestasi terbaik," katanya.
Kepala Sudin Dikmen Jakarta Barat, Slamet Widodo menambahkan, pemberian beasiswa tahun ini lebih besar dibanding tahun 2010 lalu yang hanya sebesar Rp 1.465.920.000 untuk 509 siswa SMA/SMK. Sementara itu, untuk tahun 2011-1012, beasiswa diberikan kepada 880 siswa SMA yang terdiri dari 227 siswa SMA negeri dan 653 siswa SMA swasta. Sedangkan untuk siswa SMK juga berjumlah 880 siswa terdiri dari 85 siswa SMK negeri dan 795 siswa SMK swasta. ◙ /Yadi/
Read More...

SMAN 3 Jakarta akan ‘Digratiskan’


Siapa yang percaya sekolah yang dipandang elit di bilangan Setia Budi bakal membebaskan biaya pendidikan untuk semua siswa? Apa benar dan bisa ? Mungkin ini menjadi semacam utopia di tengah gencarnya kritik tajam terhadap mahalnya biaya pendidikan SLTA. Bahkan Indonesia Corruption Watch (ICW) memasukkan SMA yang dinahkodai Drs. H. Edi Sumarto ini dalam daftar intaian sekolah yang ‘materialis’.
Uangnya siapa yang akan tersedot untuk semua biaya pendidikan. Tentu bukan uang dari Gayus Tambunan atau kiriman bergepok-gepok dalam dus durian monthong atau pula dari aliran kocek Nazaruddin yang belakangan ini sangat kesohor sebagai ‘pengerat’uang negara.
Pernyataan ini sangat menggoda Gema ketika mewawancarai Istiqomah, Ketua Komite SMA 3. Istiqomah ibu muda yang menyekolahkan anaknya di SMA tempat Krisdayanti dulu belajar di sini bukan karena suaminya itu alumnus atau ingin anaknya jadi selebriti. Diakui ibu berparas cantik ini, SMA 3 memiliki tradisi kentalnya kekeluargaan dan kuatnya empati untuk saling berbagi. Semangat ini menguatkan dirinya untuk menyisihkan waktu sebagai ketua komite. Sangat berat mengemban kewajiban ini. Terus terang hanya niat mengusung sebuah perubahan agar SMA ini kian mentereng prestasinya, membuatnya tertantang segera membuktikan tradisi kuatnya silaturahmi dan empati anak-anak Setia Budi.
Tak terbantahkan saat ini komite SMAN 3 bertambah eksis menggenjot lahirnya sebuah perubahan spektakuler. Karena memang dikenal rajin menyantuni para siswa berekonomi lemah. Pemberian bantuan bea siswa ini juga dilatarbelakangi keterbukaan manajemen sekolah. Istiqomah menilai ada tiga aspek yang dapat memberi jaminan mutu SMA 3, yaitu kompetensi, akreditasi dan akuntabilitas. Lulusan SMA 3 dianggap telah memenuhi memiliki kompetensi yang dituntut kurikulum. SMA 3 ‘accredited’ sangat baik dan mampu bersaing menghasilkan lulusan bermutu. Dampaknya, kini masyarakat sangat percaya akan pelayanannya. Akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan secara sistemis mengacu kepada pemberdayaan pilar-pilar pendukung tegaknya kualitas sekolah.
H. Edi Sumarto yang belum genap setahun memimpin sekolah ini menambahkan pilar tersebut, yakni kepala sekolah, karyawan dan guru, siswa, orang tua siswa/komite sekolah dan alumni. Pilar ini menjadi kuat bila sekolah membuka dinamika pengawasan secara demokratis. Keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Di samping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah. Ini terwujud melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Begitu aku H. Edi Sumarto di ruang kerjanya.
Keterbukaan ini dibenarkan Ansor selaku Kepala Tata Usaha. Menurutnya, beberapa informasi keuangan dapat, dibaca, dikaji, diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa. Misalnya, rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) sudah dimuat dalam situs sekolah dan ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha. Siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
Kondusivitas ini rupanya mendapat sambutan positif dari para alumni SMA 3. Istiqomah menjelaskan dalam waktu dekat akan digelar syukuran bertajuk hari ulang tahun (haul) ke-58 SMA 3. Ikatan alumni sekolah ini berencana membuka pundi kasih atau penghimpunan dana pendidikan yang sifatnya suka rela namun mengikat. Pundi kasih inilah yang menjadi pembeda SMA 3 dengan SMA lainnya.
Wujud nyata gerakan pundi kasih ini berupa tabungan/sumbangan para alumni yang terhimpun dalam wadah Ikatan Alumni SMA 3. Orientasinya tak pelak akan aktif membiayai semua kegiatan pendidikan di sekolah. Melalui kegiatan manajemen keuangan, maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Ini jangan diartikan, bahwa alumni akan mengambil alih semua tugas manajemen keuangan sekolah karena semua program kegiatan sekolah yang menentukan adalah sekolah melalui raker guru/karyawan.
Gerakan empati tabungan sebagai pundi kasih ini bila bisa diwujudkan menjadi sangat fenomena. Pasalnya, semua siswa bakal digratiskan dari biaya pendidikan. Secara langsung peran Ikatan Alumni SMAN 3 Jakarta akan mangkus dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah; meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan mengenolkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Bukan tak beralasan para anggota komite pun sebagian besar adalah alumni.
Beranjak dari pemikiran ini pula Ikatan Alumni SMAN 3 Jakarta membulatkan tekad untuk sepenuhnya menikkan pamor sekolah. Bila ini terwujud bisa dipastikan anak-anak pandai, berbakat akan berlomba memilih SMAN 3. Dampaknya dipastikan juga akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah. Yang paling besar gaungnya, yakni akan menumbuhkan kesadaran kolektif alumni yang telah mapan dan sukses untuk menyisihkan uangnya bagi penyelenggaraan pendidikan berkualitas di SMAN 3. Ini tentu akan menjadi trade mark SMAN 3 Jakarta. ◙ /Yadi
Read More...

Jumat, 23 September 2011

SMK DKI Optimis Pertahankan Predikat Juara Umum LKS Nasional


Mempertahankan predikat juara umum tidaklah mudah. Ini membutuhkan kerja keras dan persiapan yang matang. Untuk itu, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mempersipkan mental dan kompetensi siswa SMK di DKI Jakarta dengan berbagai cara. Salah satunya menggelar Lomba Keterampilan Siswa (SMK) SMK tingkat Provinsi di GOR Pulogadung, Jakarta Timur yang dibuka secara resmi oleh Deputi Gubernur, H. Margani M. Mustar dan ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto.
Menurut H. Margani M. Mustar perhatian yang diberikan berbagai pihak terhadap sekolah kejuruan dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini bisa dilihat bukan saja dari segi jumlah sekolah kejuruan tapi juga minat masyarakat terhadap sekolah kejuruan. Ini merupakan perkembangan yang luar biasa. Ini langkah awal yang benar dalam memberikan jaminan kualitas sumber daya yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Untuk itu, memilih sekolah kejuruan merupakan pilihan tepat dan benar.
Sekolah kejuruan, tutur H. Margani M. Mustar harus dapat menyiapkan siswa yang terampil. Karena, tanpa keterampilan akan sulit mendapatkan pekerjaan. Maka, sekolah kejuruan harus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusannya agar bermutu dan bermanfaat serta dapat mengikuti perkembangan kebutuhan pangsa pasar tenaga kerja.
Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri. Ini merupakan landasan dan jembatan bagi para siswa guna memasuki dunia kerja. Selain menekankan kompetensi lulusan dan afiliasi dengan dunia industri dan usaha, jelas H. Margani M. Mustar, sekolah kejuruan harus memiliki sertifikasi internasional agar mampu bersaing secara global. Selain itu, para siswa harus pula ditanamkan jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan agar mereka dapat membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan masyarakat yang membutuhkan. Untuk itu, perlu dilakukan perubahan paradigma dalam dunia pendidikan dan tak lagi memandang sekolah kejuruan sebagai sekolah kelas dua.
H. Margani M. Mustar berharap DKI Jakarta dapat mempertahankan predikat juara umum dalam lomba keterampilan tingkat nasional nanti. Ini mengingat persiapan yang dilakukan jauh lebih baik dan seleksi terhadap para peserta lebih awal dari tahun sebelumnya.
Harapan yang sama juga dituturkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto. LKS SMK tingkat provinsi menurut H. Taufik Yudi Mulyanto merupakan tahap seleksi calon anggota kontingen LKS SMK DKI guna berkompetisi di LKS SMK tingkat nasional yang akan diadakan di Jakarta.
Menurut H. Taufik Yudi Mulyanto, LKS SMK sebagai ajang kompetisi akan mampu mendorong SMK di DKI Jakarta semakin bersemangat untuk meningkatkan kualitas kinerja sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk menghasilkan tamatan yang profesional, cerdas, mandiri dan memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Bagi siswa yang juara, H. Taufik Yudi Mulyanto, berpesan agar menjadikan ajang ini sebagai awal untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi dan bagi yang belum meraih juara jangan berputus asa karena kesempatan untuk berprestasi masih terbuka di masa mendatang.
Untuk pembimbing H. Taufik Yudi Mulyanto meminta agar terus melakukan pembinaan dan pelatihan untuk mempertajam kesiapan hard skill dan soft skill siswa siswa guna menghadapi LKS SMK tingkat nasional. Guru pembimbing, harus mampu menjadi trainer dan motivator yang baik sehingga para siswa memiliki semangat untuk terus berlatih dalam rangka meraih puncak prestasi. Kalau perlu tanya kepada para juri dimana kelemahannya agar dapat diperbaiki guna meriah hasil maksimal pada LKS tingkat nasional.
Kepada para kepala sekolah, H. Taufik Yudi Mulyanto berharap mengambil peran aktif dan ikut memonitor pelaksanaan pelatihan siswa, memfasilitasi kebutuhan siswa dan guru pembimbing serta memberikan semangat dan motivasi kepada para siswa selama program pembinaan dan pelatihan. Jangan lagi ada dikotomi antara negeri dan swasta. Semua adalah duta DKI Jakarta.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Hj. Rita Aryani mengatakan, bidang lomba yang akan digelar meliputi 25 jenis lomba. Dengan rincian 16 jenis lomba bidang teknologi, 3 bidang bisnis manajemen dan 6 bidang pariwisata. "Juara satu seluruh bidang lomba akan diberikan pembinaan dan pelatihan selama dua bulan, untuk dipersiapkan sebagai duta DKI dalam ajang LKS tingkat nasional," katanya.
Adapun tujuannya, tutur Hj. Rita Aryani dalam upaya meningkatkan citra SMK melaluai unjuk kemampuan dan pengukuran prestasi keterampilan, sarana promosi potensi siswa SMK pada dunia usaha dan industry dan wahana seleksi untuk mencari talenta yang terbaik guna menjadi duta DKI pada LKS tingkat nasional.
Tahun lalu, diungkapkan Hj. Rita Aryani, kontingen DKI meraih juara umum tingkat nasional, dengan perolehan 18 medali emas. Sedangkan target perolehan medali emas di tahun ini sebanyak 19 medali. Ia optimis DKI Jakarta akan mampu mempertahankan predikat juara umum.
Harapan yang sama juga dituturkan Kasi Kesiswaan dan Sumjar Bidang SMK, H. Happy Gustin dan Kepala SMKN 51, Sadiono disela-sela acara penutupan yang berlangsung meriah. Menurut mereka bila dilihat dari semangat para siswa dan persiapan yang telah dilakukan, kami yakin kontingen DKI Jakarta dapat mempertahankan predikat juara umum. Apalagi, tambah H. Happy Gustin, LKS SMK tingkat nasional akan digelar di Jakarta. Ini akan memotivasi para siswa untuk mempersembahan prestasi yang terbaik.
Baik pembukaan maupun penutupan dimeriahkan oleh berbagai kolaborasi seni para siswa mulai dari tarian daerah, paduan suara, pergelaran musik dan lainnya. Pokoknya, para siswa SMK tampak penuh bersemangat unjuk kebolehan menampilkan kreasi seni khas sekolah mereka masing-masing. /Yadi/P.02/
Read More...

SMAN 39 Bersiap Diri Go Internasional


Sekolah berwawasan internasional merupakan sebuah tuntutan masa depan. Di era globalisasi, jaringan kerjasama internasional ibarat sarang laba-laba yang terus merambat keseantero gedung bertingkat. Jaringan ini pun tidak menampik kemungkinan terkuaknya interaksi layanan pendidikan keseantero dunia. Apalagi yang namanya kota metropolitan seperti Jakarta yang memiliki visi sebagai kota jasa tidak menutup celah untuk membuka layanan pendidikan tanpa batas negara. Tegasnya, kemungkinan lahirnya sejumlah institusi pendidikan atau sekolah berwawasan internasional menjadi sebuah keharusan dan bukan sekadar mengejar tren globalisasi.
Menjawab urgensi ini sekolah yang dinahkodai Drs. Didih Hartaya dan bermarkas di Jalan ..., Cijantung, Jakarta Timur ini sudah berhasil meraih ISO 9001 : 2008 dan sekarang tengah mempersiapkan diri guna meraih predikat RSBI. Bila ini terwujud berarti SMAN 39 berhasil menggandeng sertifikat ISO yang diberikan Wordwide Quality Asurance (WQA) dengan label RSBI. Ini menjadi bukti sekolah yang membina 1.155 orang siswa tengah mempersiapkan diri untuk go internasional.
Tidak berlebihan bila visi sekolah yakni menjadi sekolah yang unggul dalam mutu, berkarakter berwawasan global dengan dilandasi iman dan taqwa tampaknya bukan lagi menjadi isapan jempol belaka atau menjadi pemanis dinding sekolah. Namun, mulai diwujudkan sekolah yang memiliki 91 orang guru dan 24 orang karyawan dengan ukiran prestasi baik akademik maupun non akademik.
Guna mendorong akselerasi kemajuan sains dan iptek strategi pembelajaran merujuk pada optimalisasi penggunaan media audiovisual yang kreatif melalui media ini pula anak-anak Cijantung bisa lebih cepat mengaktualisasikan kecerdasan mereka. Ini masih ditambah dengan sarana prasarana lainnya seperti perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
Memasuki arus globalisasi yang cenderung melahirkan era persaingan alot antar sekolah, SMAN 39 terus memacu visi dan misinya. Itu sebabnya penyemaian nilai-nilai spriritual, pembinaan program ektrakurikuler selalu menyeimbangkan prestasi akademik siswanya. Proses ini tergolong tidak gampang dan menuntut kerjakeras dan keandalan manajemen yang didukung dengan kecakapan akademis guru yang mengajar di sana.
Terbukti, berbagai piala berhasil mereka raih dari berbagai kegiatan ektrakurikuler seperti paduan suara, paskibra, futsal, basket, PMR, voli hockey, silat, KIR, teater, fotografi, pencinta alam, science club dan seabrek kegiatan lainnya baik di tingkat kecamatan, kota administrasi dan provinsi.
Ini masih dipercantik dengan hasil UN untuk program IPS berada diperingkat 2 se-Kota Administrasi Jakarta Timur dan peringkat 4 untuk DKI Jakarta sekolah negeri dan swasta. Program IPA peringkat 6 se-Jakarta Timur dan peringkat 16 untuk DKI Jakarta dari sekolah negeri dan swasta. Sebanyak 72,78 persen siswanya diterima di perguruan tinggi negeri dan selebihnya melanjutkan kuliah di perguruan swasta.
Di sekolah yang memiliki moto Smart for Character Building ini, para siswapun diajarkan untuk berempati pada sesama. Ini terlihat ketika bulan suci ramadhan mereka menyambangi yayasan …
Selain itu, suasana kebersamaan yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan terus dipupuk. Bukan itu saja, kerindangan dan penataan taman sekolah tak luput dari perhatian kepala sekolah. Hal ini semakin menambah kesejukan dan keindahan sehingga suasana belajar mengajar semakin kondusif.
Suka atau tidak, SMAN 39 memang layak menjadi sekolah berwawasan internasional. Hal ini ditegaskan Ketua Komite SMAN 39, Mayjend TNI Drs. M. Munir. Kemungkinan ini memang didukung secara geografis dan demografis. Tidak ada salahnya bila SMAN 39 sanggup diproyeksikan sebagai sekolah masa depan yang bisa menjadi penyangga ruahan keinginan masyarakat maju di sekitarnya untuk mewujudkan sekolah berwawasan internasional. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Selasa, 13 September 2011

Pesantren Ilmiah SMA se-Jakarta Utara di SMAN 80


Pesantren Ilmiah adalah salah satu program kerja dari KIR SMAN 80, yang menggabungkan sisi keilmiahan dan spiritual siswa. Siswa diharapkan akan menjadi siswa yang berkarakter, mandiri dan berpola pikir ilmiah serta mempunyai bimbingan iman dan ketaqwaan. Kegiatan ini adalah kegiatan yang juga mempertegas bahwa ekstrakurikuler KIR tidak hanya kegiatan ekstrakurikuler yang harus membuat karya tulis, dan seolah kutu buku.
”KIR adalah kegiatan yang menyenangkan, karena kita dapat mengembangkan pola pikir kita dengan landasan ilmiah, namun di kemas secara mengasyikkan melalui game edukasi ilmiah” Pernyataan Tiara Syifa Novitalia salah satu siswa SMAN 80 dan juga merupakan ketua dari Penanggung Jawab acara Pesantren Ilmiah yang digelar di SMAN 80 dan dihadiri KIR SMAN 40, KIR SMAN 72, KIR SMAN 83, KIR SMAN 115, dan KIR SMA Al-Khairiyah yang kesemuanya merupakan sekolah di wilayah Kota Administratif Jakarta Utara.
Selama ini kegiatan ekstrakurikuler KIR selalu dikenal dengan orientasi keilmiahan dengan siswa yang dituntut membuat karya tulis ilmiah yang berlembar-lembar dan cenderung rumit. Padahal secara tujuan, kegiatan ekstrakurikuler KIR sesuai dengan apa dari defenisi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) KIR merupakan suatu kelompok yang bertujuan untuk menumbuhkan dan membimbing para remaja dalam melakukan penelitian dan diarahkan untuk menanmkan sikap dan perilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach terhadap pengaruh dan dampak sesuatu permasalahan yang sederhana di sekitar mereka hingga tataran rumit dengan pembekalan teori dan metodologi penelitian. Dari definisi tersebut, remaja diharapkan mampu berkarya dan mengembangkan sesuatu dengan pola pikir ilmiah secara sederhana hingga tingkatan lanjut.
Untuk mengembangkan jiwa tersebut, KIR sudah seharusnya memberikan kebebasan siswa dalam menjalankan sikap ilmiah, dan salah satu diantaranya adalah metode games edukasi dengan menyampaikan muatan-muatan ilmiah yang teraplikasi terhadap permainan-permainan. Siswa diharapkan menjadi problem solver dan bukan hanya sekedar observer. Pada kegiatan ini lah, KIR terasa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan ajang silahturahmi antar siswa.
Betapa menyenangkan rangkaian acara yang dilaksanakan, diantaranya adalah kegiatan-kegiatan yang sebagian besar adalah permainan aplikatif dari sebuah masalah. Kegiatan dengan diawali dibuka oleh Pembina KIR SMAN 80 Tri Hesti handayani, M.Pd dan Pembina Teknis KIR SMAN 80 Bayu Satriyawan,S.Kom. dilanjutkan dengan pembagian dan pembauran siswa berbeda sekolah menjadi beberapa kelompok, yang mana masing-masing kelompok akan menerima materi berupa games edukasi dan kekompakkan kerjasama yang muatan kegiatan tersebut juga terindikasi siswa harus logis, kritis dan suka bekerja sama dalam menyelesaikan tahapan permainan.
Di akhir sebagai penutup KIR menyuguhkan materi tausyiah yang menekankan pada motivasi spiritual dan bagaimana membimbing remaja mempunyai mental kritis dan berjiwa yang amanah serta berpikir positif dalam menghadapi segala hal. Materi yang berisikan muatan ilmiah dan penggabungan dengan kerohanian turut menjadi porsi lebih dan salah satu terobosan dari ekstrakurikuler KIR.
“Selama ini kita hanya tahu KIR adalah kegiatan penelitian dan yang berhubungan dengan rohani adalah ROHIS, namun kini KIR dengan kekuatan dan program kerja terarah serta binaan dari Pembina teknis dan Pembina sekolah mampu menyuguhkan sesuatu metode pembelajaran berkarakter dan menyenangkan” ucap Ibu Tri Hesti Handayani, M.Pd member komentar dengan antusias atas terselenggaranya acara ini.
KIR yang selama ini identik dan dipandang oleh beberapa orang adalah ekstrakurikuler untuk anak pintar dan membosankan, sepertinya sudah harus dibuang jauh-jauh. Dengan program terarah, visi, misi dan tujuan yang jelas, KIR mampu mengedepankan dan memberi out put adalah pembelajaran yang menarik, menjadikan siswa lebih berkarakter, siswa lebih terinspirasi, siswa mampu mengembangkan ide-ide dan yang terpenting siswa merasa senang dan nyaman lewat pemberian program kerja yang berorientasikan games education termasuk pesantren ilmiah remaja yang telah sukses diselenggarakan dan menjalin silahturahmi antar KIR SMA di Jakarta Utara./Yadi/
Read More...

Senin, 05 September 2011

Ilmuwan Jepang Ciptakan Otak Transparan

Ilmuwan Jepang berhasil menciptakan otak transparan. Dengan menggunakan larutan bernama Sca le, ilmuwan itu megubah otak putih tikus yang semula berwarna keruh menjadi sebening kristal.

Otak transparan yang diciptakan bisa membantu ilmuwan melihat penanda fluorescent yang disisipkan pada tikus putih. Medical imaging memasuki era baru dengan penciptaan otak transparan ini.

"Penelitian kami saat ini memang fokus pada otak tikus, namun aplikasinya tak terbatas pada tikus maupun otak," kata Atsushi Miyawaki, peneliti RIKEN Brain Institute Jepang yang menciptakan otak transparan ini.

"Kami bisa mengembangkan pemakaian Sca le untuk organ lain seperti jantung, otot dan ginjal serta pada jaringan dari primata dan sampel biopsi manusia," lanjut Miyawaki seperti dikutip National Geographic.

Sca le merupakan larutan yang terbuat dari bahan yang relatif sederhana. Komposisinya adalah urea (senyawa utama pada urin), gliserol (senyawa yang juga terdapat pada sabun) dan deterjen yang disebut Triton X. Untuk membuat otak transparan, organ otak direndam selama 2 minggu dalam larutan ini.

Tak seperti larutan lain yang juga digunakan untuk membantu melihat otak, Sca le tak menghilangkan penanda fluorescent. Selama ini, penanda fluorescent dipakai untuk membantu fluorescent imaging.

Teknik fluorescent imaging sendiri digunakan untuk memetakan arsitektur otak, mulai jaringan saraf, pembuluh darah dan struktur lain.

Otak transparan yang diciptakan bisa membantu pemetaan arsitektur otak. Lebih luasnya, organ transparan bisa membantu pencitraan awal sebelum melakukan pencitraan yang lebih mahal seperti CT Scan dan MRI.

Aplikasi untuk penanganan penyakit, dokter bisa menganalisa apakah perawatan yang diberikan benar-benar berdampak pada organ target. Ini hal yang belum bisa dilakukan sebelumnya dalam dunia medis.

Meski banyak manfaatnya, larutan Sca le tidak akan digunakan segera secara luas. Miyawaki mengatakan, Sca le saat ini masih terlalu toksik untuk digunakan.

"Saat ini kami sedang mencari kandidat reagen lain yang memungkinkan kita mempelajari jaringan hidup dengan cara yang sama dengan transparansi yang lebih rendah," jelas Miyawaki. Penemuan Miyawaki dipublikasikan di Jurnal Nature Neuroscience.
Read More...

16 PNS DKI Mangkir

Sebanyak 16 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta kedapatan membolos pada hari pertama masuk kerja usai libur lebaran. Sebab, hingga jam kerja berakhir atau hingga pukul 16.00, ke-16 PNS ini tidak memberikan keterangan apapun terkait ketidakhadirannya pada Senin (5/9). Dengan demikan, para PNS yang kedapatan membolos itu terancam sanksi administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Meski begitu, jumlah PNS yang mangkir kerja pada hari pertama masuk kerja usai libur lebaran tahun ini, jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan jumlah PNS yang tidak masuk kerja pada hari pertama usai libur lebaran tahun 2010 lalu yang jumlahnya mencapai 126 PNS. “Artinya, disiplin PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dari tahun ke tahun semakin baik,” ujar Budhihastuti, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Senin (5/9).


Berdasarkan data rekapitulasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Senin (5/9), dari hasil absensi PNS di 702 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) di jajaran Pemprov DKI Jakarta, dari 80.846 pegawai, hanya 909 orang yang tidak masuk dengan alasan sakit, cuti, izin, dan alpa. Rinciannya, dengan keterangan sakit sebanyak 271 pegawai, cuti sebanyak 512 pegawai, izin sebanyak 110 pegawai dan alpa atau tidak ada keterangan apa pun sebanyak 16 pegawai. “Jadi yang alpa atau tidak masuk tanpa keterangan hanya 0,019 persen saja. Jumlah tahun ini menurun dari tahun lalu,” katanya.

Terkait adanya 512 PNS yang cuti, dijelaskan Budhihastuti, pengambilan cuti bukan berkaitan dengan libur lebaran melainkan, cuti yang berkaitan dengan perawatan rumah sakit karena sakit dan melahirkan. “PNS yang cuti bukan mengambilnya khusus karena lebaran. Karena Gubernur melarang PNS mengambil cuti berbarengan dengan sembilan hari cuti bersama. PNS yang cuti diambil karena mereka sakit sehingga dalam perawatan rumah sakit tidak bisa hadir kerja serta cuti melahirkan selama tiga bulan,” jelasnya.

Untuk 16 PNS yang mangkir kerja, Budihastuti menegaskan, pihaknya akan melaporkan hasil verifikasi data tersebut kepada Inspektorat Provinsi DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan begitu, Inspektorat Provinsi DKI Jakarta yang dapat mengetahui apakah ada pegawai yang melakukan kesalahan yang sama pada tahun lalu, kemudian mengulanginya kembali di tahun ini.

Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Franky Mangatas Panjaitan menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap ke-16 PNS yang bolos kerja tersebut. Pihaknya akan memberikan sanksi sesuai PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan peraturan itu, lanjutnya, sanksi akan diakumulasikan dalam satu tahun. Apabila PNS bolos selama lima hari kerja dalam setahun, tentu akan dikenakan peringatan lisan. Jika tidak masuk tanpa keterangan hingga 10 hari dalam setahun akan diberikan teguran tidak puas terhadap kinerja. Apabila tidak masuk kerja tanpa keterangan sebanyak 46 hari kerja selama satu tahun, pegawai yang bersangkutan dapat diberhentikan alias dipecat.

“Selain itu, mereka juga mendapatkan sanksi langsung dari tempat bekerjanya berupa pelanggaran disiplin ringan. Sanksinya, teguran lisan hingga peringatan tidak puas. Pelanggaran disiplin sedang, hukumannya pemotongan gaji dan penurunan pangkat. Pelanggaran berat, hukumannya tidak mendapat kenaikan pangkat selama tiga tahun,” kata Franky.

Terkait dengan ketidakhadiran para pegawai khususnya di lingkungan Pemkot Jakarta Barat, Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin menyayangkan hal tersebut. Ia menilai, hendaknya para aparat pemerintah sudah sepatutnya meningkatkan kinerja. Terlebih, libur yang dilalui selama cuti bersama perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah cukup panjang. "Jadi, seharusnya tidak ada alasan untuk tidak masuk kerja," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono. Menurutnya, bagi PNS yang kedapatan melanggar ketentuan sesuai PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS tentu harus dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan tersebut. "Bagi PNS yang cuti dan memang sedang sakit, yang diketahui dengan keterangan dari dokter rumah sakit maka masih diperbolehkan. Namun, jika tidak ada keterangan apapun tentu yang bersangkutan dinyatakan bolos," tandasnya.
Read More...

Minggu, 21 Agustus 2011

Gedung Pendidikan Putra Fatahillah Diresmikan



Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meresmikan Gedung Putra Fatahillah serta Perpustakaan The Fatwa Center di Komplek Gedung Fatahillah, Jl Kramat Pulo Gundul K 14-15, Joharbaru, Jakarta Pusat, Minggu (21/8).

Gedung yang berdiri di tanah seluas 2.160 meter persegi ini, merupakan wakaf dari keluarga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DKI Jakarta, AM Fatwa. Adapun tujuan dibangunnya gedung ini sebagai pusat pendidikan terutama kaitannya dengan dakwah Islam. "Di kawasan yang tergolong kumuh ini, saya sangat bangga berdiri satu pusat pendidikan," ujar Fauzi, saat meresmikan gedung itu, Minggu (21/8).

Menurut Fauzi, pemerintah sangat mendukung jika ada pihak non pemerintah yang membantu pembangunan di bidang pendidikan. Karena dengan pendidikan, kebodohan dan kemiskinan akan bisa diberantas. "Pemprov DKI Jakarta sendiri sangat besar memberikan anggaran untuk pendidikan yakni 27 persen dari APBD 2011 yang kami alokasikan untuk memajukan pendidikan di Jakarta," tuturnya.

Peran lembaga pendidikan swasta, menurut Fauzi sangat membantu. Terlebih saat ini Pemprov DKI Jakarta juga tengah mendorong pendidikan kejuruan yang sebelumnya dipandang sebelah mata. "Alhamdulillah saat ini untuk sekolah kejuruan meningkat peminatnya sebesar 49 persen," tukasnya.

Sementara, A.M Fatwa sebagai pendiri gedung Putra Fatahillah mengatakan, dirinya sangat bersyukur akhirnya bisa mendirikan gedung tersebut. Menurutnya, pusat pendidikan ini diharapkan bisa menjadi poros dalam meningkatkan kualitas SDM dan mencetak pemimpin bangsa yang baik. "Pada awal peletakan batu pertama, saya hanya mempunyai dana Rp 500 juta. Alhamdulillah, banya donatur yang siap membantu hingga gedung ini berdiri," katanya.

Ke depannya, Fatwa ingin lebih meningkatkan jenjang pendidikan yang diselenggarakan di gedung tersebut. "Mudah-mudahan bisa didirikan sekolah tinggi ilmu ekonomi dan perbankan syariah nantinya. Dan harapan saya gedung ini bisa membiayai dirinya sendiri dalam hal operasional," pungkas Fatwa.

Di kesempatan tersebut juga dicanangkan gerakan penanaman satu juta pohon di wilayah DKI Jakarta. Selain Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, hadir juga Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, dan Ketua MK Mahfud MD, serta pejabat lainnya./Yadi/
Read More...

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community