Rotasi, promosi dan demosi merupakan bagian dari dinamika penyelenggaraan manajemen organisasi sehingga pelaksanaannya bukan merupakan hal istimewa dan ditakuti apalagi dihindari. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto saat melantikan 475 orang kepala sekolah dan Pengawas di Aula Gedung Nyi Ageng Serang belum lama ini.
Namun, ungkap H. Taufik Yudi Mulyanto, pelantikan adalah kejadian yang harus disyukuri karena ini merupakan cermin dari hasil kerja keras serta perjalanan kinerja yang telah Saudara baktikan. Selain itu, dalam upaya revitalisasi dan reposisi dari penyelenggaraan pendidikan sekaligus untuk menciptakan situasi penyegaran serta melakukan pengisian jabatan kepala sekolah yang disebabkan pensiun, kepala sekolah yang telah selesai masa tugasnya maupun diangkat dalam jabatan lain.
Seorang guru yang diangkat/diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah hendaknya dapat menghayati jabatan yang diemban karena ini menggambarkan seorang yang dianggap mampu untuk memimpin lembaga pendidikan dalam penyelenggaraan proses kegiatan belajar mengajar. Pemilihan Saudara, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, telah diawali melalui pemantauan, pengamatan dan penilaian secara sistematik yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto meminta para kepala sekolah untuk dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.
Dalam menjaga kesinambungan kinerja organisasi agar tetap optimal, enam bulan pertama kinerja Saudara akan dinilai. Ini dimaksudkan untuk membuka ruang diadakannya koreksi dan tindakan internal demi pencapaian misi organisasi. Terkait dengan penilaian kinerja, secara konsisten Dinas pendidikan menerapkan kebijakan reward and punishment.
Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
Ditangan Saudara, jelas H. Taufik Yudi Mulyanto satu komunitas satuan tugas akan dikendalikan, kemana arah tujuan dan berlabuh kendalinya dapat dicapai dengan cepat, tepat dan akurat. Berpijak pada realitas posisi ini sangat strategis dalam pencapaian tujuan suatu biduk dari Dinas Pendidikan. Ia berharap para kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru-guru terkait kehadiran dan disiplin dalam proses pembelajaran; memberikan pemahaman kepada semua warga sekolah untuk tetap dan terus bersinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan; dan mempersiapkan kegiatan penerimaan peserta didik baru agar berjalan tertib, lancar, transparan, obyektif dan akuntabel.
H. Taufik Yudi Mulyanto, meminta para kepala sekolah untuk sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang termasuk terhadap tuntutan keterbukaan dalam pengelolaan anggaran sekolah yang berasal dari BOP dan BOS. Sudah saatnya dalam penerimaan dan pengeluaran di sekolah melibatkan pihak perbankan. Hal ini untuk menumbuhkan kepercayaan para stakeholders terhadap manajemen sekolah.
Untuk itu, ia meminta agar dalam menyusun RAPBS hendaknya konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan Dinas pendidikan yaitu melalui musyawarah-mufakat, penyusunan program didasarkan pada kebutuhan bukan keinginan, melakukan subsidi silang, jika terjadi permasalahan hendaknya diselesaikan secara lokal dan yang terpenting tidak boleh mengeluarkan siswa karena tidak mampu dari sisi ekonomi.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto menuturkan tentang hasil UN yang belum lama ini berlangsung. Menurutnya hasil prosentase kelulusan UN tahun ini sangat memuaskan. Untuk SMP prosentase kelulusan mencapai 99,99 persen dan menjadikan prosentase kelulusan SMP menjadi prosentase kelulusan tertinggi pada tingkat nasional. Untuk SMA prosentase kelulusan mencapai 99,48 persen dan SMK mencapai 99,84 persen.
Di sela-sela acara usai pelantikan Kepala Bidang Tendik, Hj. Ida Hidayati mengungkapkan bahwa kepala sekolah yang hari ini dilantik harus bisa merespon segala permasalahan yang berkembang di masyarakat. Namun, mereka harus konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan yang telah digariskan Dinas Pendidikan.
Adapun rinciannya yang dilantik, tutur Hj. Ida Hidayati adalah sebanyak 429 orang kepala sekolah SD, satu orang kepala sekolah SLB, dua orang kepala sekolah SMP, 12 orang pengawas TK, 25 orang pengawas SD, dua orang pengawas SLB, sembilan orang pengawas SMP, tiga orang pengawas SMA dan dua orang pengawas SMK.
Pelantikan 475 kepala sekolah dan Pengawas yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan itu dihadiri Pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan ini akhirnya ditutup dengan doa dan ramah tamah serta foto bersama. ◙ /Yadi/Damas/P.02/
Posting Komentar