Teka-teki pengganti H. Moh. Arief sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Pendidik Betawi (FSPB) akhirnya terjawab. Puncak Musyawarah Besar (Mubes) ke-3 yakni pemilihan ketua umum Periode 2011 - 2016. Momen ini menyedot perhatian seluruh anggota forum. Masuk akal karena sebelum Mubes digelar terus bergelinding rumor siapa tokoh baru yang bakal meneruskan tongkat kepemimpinan H. Moh. Arief yang kini menjadi Ketua PGRI Provinsi DKI Jakarta.
Mubes yang berlangsung di Hotel Santika tersebut dibuka secara resmi oleh Deputi Gubernur, H. Margani M. Mustar dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto, Penasehat FSPB, Hj. Sylviana Murni, Walikota Jakarta Pusat, H. Saefullah, Wakil Kepala Dinas Pendidikan, H. Agus Suradika dan anggota FSPB.
FSPB, ungkap H. Moh. Arief sebagai mitra Pemerintah Provinsi terpanggil untuk turut serta mengisi pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidikan dengan meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan. Sejalan dengan visi dan misi Jakarta yang wajib memiliki nilai lebih dari provinsi-provinsi lainnya di Indonesia serta yang sesuai dengan penduduk Jakarta yang dinamis, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kewajiban yang harus segera diwujudkan oleh segenap komponen warga Jakarta termasuk di dalamnya FSPB.
Menurut H. Moh. Arief, kepengurusan FSPB masa bakti 2006 - 2011 telah mampu mengukir keberhasilan dalam perjuangannya yang harus dapat dipertahankan dan dilanjutkan pada masa bakti berikutnya. Disamping ada keberhasilan, ungkapnya tentu juga masih ada hal-hal yang belum terlaksana yang masih harus diselesaikan oleh pengurus yang akan datang. Untuk itu, ia berharap pengurus FSPB yang akan terpilih nanti benar-benar orang-orang yang memiliki komitmen dan dedikasi untuk memajukan roda organisasi FSPB di masa mendatang.
Harapan yang sama diucapkankan Deputi Gubernur, H. Margani M. Mustar. “Tolong kembangkan organisasi FSPB menjadi organisasi yang kuat dan bermartabat di DKI Jakarta termasuk kepada pengurus baru yang akan dipilih pada Mubes ini agar dapat meningkatkan kinerja organisasi supaya FSPB dapat menjadi organisasi yang dapat dibanggakan”, tuturnya.
Menurut H. Margani M. Mustar, tuntutan pendidikan di DKI Jakarta sudah mengarah pada terwujudnya pelayanan pendidikan berkualitas tinggi. Untuk itu, sumbangsih dan pemikiran insan pendidikan khususnya para guru untuk mencapai sasaran tersebut sangatlah signifikan. FSPB sebagai salah satu wadah organisasi para guru harus mampu menjalin komunikasi dengan anggotanya. Karena tanpa dukungan dan partisipasi anggotanya, FSPB tidak akan berfungsi dengan baik.
Untuk itu, guru harus berpijak pada tiga pilar program pembangunan bidang pendidikan yakni (1) perluasan dan pemerataan pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Semua ini perlu diarahkan untuk mewujudkan pendidikan dan pelayanan yang berkualitas tinggi. Pemprov. DKI Jakarta, jelas H. Margani M. Mustar memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan serta kemampuan para guru.
Dalam paparannya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuat terobosan-terobosan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan antara lain program wajib belajar 9 tahun khususnya untuk sekolah negeri, peningkatan kualifikasi guru dan kompetensi guru; pengembangan bakat, minat dan kreatifitas siswa melalui pembinaan ektrakurikuler; pemakaian bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah; pengembangan mutu layanan berbasis ISO; pengembangan ICT dalam pembelajaran dan sistem administrasi; pengembangan sekolah berstandar nasional dan rintisan sekolah berstandar internasional.
Untuk itu, mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini berharap peran aktif FSPB dalam upaya memajukan mutu pendidikan dan SDM guru. Sehingga pendidikan di DKI Jakarta dapat menjadi mercusuar provinsi lain di tanah air.
Sedangkan Hj. Sylviana Murni pada kesempatan itu mengupas tentang bagaimana menjalankan rada organisasi dalam menghadapi era globalisasi. FSPB, menurut Hj. Sylviana Murni harus bisa mengikuti kemajuan zaman. Anggota FSPB harus bisa mengembangkan dirinya agar dapat bersaing dan memiliki kompetensi.
Pemilihan Ketua Umum FSPB sendiri berjalan seru dan menarik. Mengingat masing-masing peserta sudah memiliki jagoan masing-masing. Mereka saling berargumen tentang calon yang akan mereka ajukan menjadi ketua umum. Namun, akhirnya perbedaan pendapat tersebut mencair dan calon ketua umum pun mengerucut menjadi satu nama. Ya, H. Samlawi akhirnya dipilih secara secara aklamasi oleh seluruh anggota FSPB dan dipercaya menjadi Ketua Umum FSPB masa bakti 2011 – 2016 dan bersama dengan Dewan Penasehat dan Pembina serta tim pokja membentuk kepengurusan FSPB. Rencananya pengurus FSPB masa bakti 2011 – 2016 akan dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta.
Mubes yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan ini diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2006 – 2011 dan dilanjutkan dengan pengesahan AD/ART FSPB yang sebelum Mubes sudah digodok pada pramubes sebelumnya ini akhirnya ditutup dengan doa dan buka puasa bersama dengan penceramah, H. Agus Suradika. ◙ /Yadi/
Posting Komentar