Masyarakat di kawasan Rorotan Cilincing sejak tahun 1998 sangat fanatik untuk menyekolahkan anaknya di SMK PGRI 11. Ini bukan karena murah atau tempat prakteknya yang serba modern. Disiplin dan kepastian mendapat pekerjaan menjadi magnet sekolah yang kini dipimpin Zulfahmi. Tak ayal, SMK yang dulu dikenal sebagai sekolah teknik milik PGRI kini bagai pusat belajar sekaligus bengkel yang mempersiapkan tenaga kerja profesional.
SMK PGRI 11 memiliki luas tanah 2.700 meter persegi. Studio, sentral bisnis dan bengkel teknik audio video, permesinan, perlistrikan dan mekanik otomotif dengan perlengkapan mutakhir selalu berdenyut sepanjang hari belajar. Didukung para guru berkualifikasi sarjana berpengalaman, SMK yang memiliki 990 siswa selalu mendapat kepercayaan dari mitra kerja dari berbagai perusahaan bonafid. Wajar, bila sepanjang tahun para lulusannya tak ada yang menjadi pengangguran.
Alasan ini pula yang membuat masyarakat Rorotan Cilincing kepincut untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Fanatisme masyarakat bukanlah pepesan kosong atau weasel words di siang bolong. Terbukti saat ini sudah terdaftar 300 calon siswa yang menjadi daftar tunggu. Padahal ujian nasional dan penerimaan siswa baru belum dimulai.
Siapa saja yang tidak percaya dipersilakan datang ke base camp SMK yang memiliki 60 tenaga guru dan 13 orang tenaga kependidikan di Jalan Rorotan VI Cilincing Jakarta Utara. Mewujudkan keterjaminan pelayanan masyarakat, Zulhami menjelaskan, bahwa visi SMK ini yakni mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk mengejar kualitas yang unggulan. Visi ini dipertegas dengan kekuatan misi menyiapkan tamatan yang berkualitas profesional yang dapat menjadi faktor unggulan tenaga kerja pada dunia usaha industri dalam menghadapi persaingan pada era global masa sekarang maupun masa mendatang.
Standar menjalankan visi dan misi mengacu kepada pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang diformulasikan dengan beberapa produk hukum dan peraturan yang mengikat bagi terselenggaranya proses pendidikan. Dengan demikian, SMK yang memiliki total bangunan 3.200 meter ini secara otonom memiliki daya dukung indtitudi pendidikan di bawah bendera PGRI. Seluruh perlengkapan dan fasilitas belajar disediakan secara swadaya melalui berbagai kerjasama stakeholder berbagai perusahaan bonafid.
Program studi yang menjadi konsentrasi binaan Zulphami meliputi : teknik audio/video, teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, teknik pemanfaatan listrik, akuntansi dan administrasi perkantoran. Wakasek Latif Abdul Kadir menjelaskan, bahwa format disiplin para siswa dan guru di sekolah ini sangat ketat. Tanpa ampun siswa yang selama 30 hari tidak masuk sekolah langsung dikeluarkan. Disamping itu, keandalan program benar-benar diuji langsung oleh 28 perusahaan yang menjadi pendukung.
Kepercayaan ini mendapat apresiasi dari Universitas Indraprasta PGRI melalui kerjasama program studi politeknik. Para lulusannya mendapat prioritas untuk kuliah selama satu tahun di Unindra. Selanjutnya mereka langsung ditempatkan di beberapa perusahaan yang menjadi stakeholder. Itu sebabnya, SMK 11 PGRI sangat terkenal sangat terkenal sebagai SMK favorit anak-anak Rorotan. Wajar, bila secara turun temurun para siswanya umumnya adalah anak, cucu, keponakan bahkan saudara dari masing-masing komunitas atau warga pendidikan. Ini bukan KKN karena memang SMK ini dipercaya memiliki tradisi pelayanan dan jaminan mutu secara prima.
Bukan itu saja, bakat/minat para siswa pun sangat dijamin melalui beberapa program pokok maupun pendukung. Terbukti, dalam juara LKS se-Jakarta Utara, anak-anak teknik dan otomotif sukses memborong piala juara pertama dan kedua. Di bidang kesenian mereka pun tampil sebagai juara pertama FLS2N se-DKI Jakarta untuk cabang menyanyi. Kepercayaan menyelenggarakan program studi unggulan berbasis penyediaan tenaga kerja di sini benar-benar mendapat pengakuan baik dari pemerintah maupun swasta.
Secara sistematis SMK ini menjadi satelit atau sisterschool SMK 4 yang letaknya berdekatan. SMK 11 PGRI dan SMKN 4 bisa dikatakan saudara kembar. Bedanya, SMK 4 milik negara sedangkan SMK 11 PGRI milik swasta murni. Anak-anak SMK 11 PGRI dan SMKN 4 menjalin pertautan saudara senasib seperjuangan. Mereka pun kompak meraih masa depan melalui berbagai kegiatan kerjasama dalam praktek. Tak ayal, di kawasan kedua sekolah ini sepanjang hari berdenyut suara deru mesin dan detak kerja di pusat layanan ekonomi dan teknik audio. Mereka pun sangat terkenal antitawuran dan antinarkoba. Semua ini memungkinkan karena proses pembinaannya sangat disiplin dan berwawasan masa depan. ◙ /Yadi/Gun/P.02/
Posting Komentar