Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Sabtu, 23 April 2011

Gubernur Pantau UN SMA/SMK/MA




Ujian Nasional (UN) menjadi sebuah keharusan setiap pelajar untuk mengakhiri jenjang pendidikan pada setiap tataran. UN pantas dianggap sebagai gelar prestasi siswa. Tak ada yang perlu diistimewakan karena tradisi ini menjadi bagian integral dari sistem pelayanan pendidikan di tanah air. Wajar, pengawasan perlu didukung fakta akurat sebagai bukti keseriusan pemerintah terhadap peningkatan prestasi anak bangsa. Kucuran APBD dan APBN untuk pos ini memang cukup besar. Tak berlebihan bila pemantauan, dukungan dan sulut semangat berprestasi disemai di tengah-tengah pelajar yang bertarung mengasah otak meraih kelulusan yang ideal.
Gelar UN SMA/SMK/MA di hari pertama pun tak luput dari perhatian Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo yang melihat langsung mulai dari persiapan hingga memberi motivasi bagi para siswa. Gubernur didampingi Kepala Dinas Pendidikan, H. Taufik Yudi Mulyanto, Walikota Jakarta Selatan, Kakanwil Depag, dan jajaran pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta berkunjung ke SMAN 109, SMKN 62 dan MAN 13 yang berada di wilayah Jakarta Selatan.
H. Fauzi Bowo menjelaskan UN SMA/SMK/MA di ibukota diselenggarakan serentak di 1.129 sekolah terdiri dari SMA sebanyak 473 sekolah, SMALB sebanyak 9 sekolah, SMK 567 sekolah, MA 80 sekolah dan diikuti oleh 122.497 siswa.
Adapun rinciannya, tutur H. Fauzi Bowo, untuk SMA berjumlah 53.976 siswa (Jakarta Pusat 5.808 siswa, Jakarta Utara 7.031 siswa, Jakarta Barat 11.460 siswa, Jakarta Selatan 12.822 siswa, dan Jakarta Timur 16.857 siswa), MA sebanyak 4.679 siswa, SMALB berjumlah 141 siswa, dan SMK sebanyak 63.699 siswa (Jakarta Pusat 7.594 siswa, Jakarta Utara 7.329 siswa, Jakarta Barat 12.614 siswa, Jakarta Selatan 15.539 siswa dan Jakarta Timur 20.623 siswa).
Di MAN 13, H. Fauzi Bowo menyempatkan diri berdialog dengan para siswa sebelum bel masuk dimulainya UN. Penuh keakraban Gubernur menyulut semangat anak MAN 13. Ia berharap mereka bisa mengerjakan soal dan memberikan pencerahan bagi prestasi anak Jakarta.
Gubernur, H. Fauzi Bowo dalam penjelasannya kepada para wartawan yang berlangsung di SMAN 109 menyatakan keyakinannya bahwa hasil yang diperoleh para peserta UN tahun ini akan meningkat dari tahun sebelumnya. “Tahun ini diharapkan siswa dapat lulus 100 persen”, tutur H. Fauzi Bowo
Sebagai perbandingan, H. Fauzi Bowo mengungkapkan bahwa tahun lalu prosentase kelulusan SMA mencapai 98,65%, SMK sebesar 99,77% dan MA sebesar 98 %. Untuk tahun ini diharapkan ada peningkatan bukan saja dari presentase kelulusan tapi juga nilai rata-rata UN.
Ungkapan yang sama dituturkan H. Taufik Yudi Mulyanto disela-sela kunjungan di SMAN 109. Menurutnya “Kita berharap ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Ini bukan saja dari presentase angka kelulusan tapi juga nilai rata-rata siswa”.
Lebih lanjut, H. Taufik Yudi Mulyanto mengungkapkan, distribusi soal-soal UN yang berlangsung hari ini, berlangsung aman dan lancar. Bahkan, hingga siang ini, seluruh soal-soal UN telah selesai didistribusikan ke 27 sekolah rayon di DKI Jakarta. Ke-27 rayon itu terdiri dari, 17 rayon SMA, 8 rayon SMK dan 2 rayon MA.
H. Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, pendistribusian soal UN ke wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu juga berlangsung aman dan lancar. Setibanya di rayon, soal-soal UN kemudian dikelompokkan untuk masing-masing sekolah serta diletakkan di ruangan khusus dengan pengamanan dan penjagaan yang ketat dan melibatkan petugas keamanan.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto berpesan, agar siswa tidak terpengaruh dengan adanya isu bocoran soal maupun kunci jawaban. Karena semuanya sudah diminimalisir dengan membuat lima jenis soal yang berbeda, ditambah dengan satu soal cadangan, sehingga dipastikan siswa tidak mengetahui akan mendapat soal yang mana. Karena jika kedapatan menyalahi aturan, siswa yang bersangkutan bisa dianulir dari peserta UN. "Itu malah akan merugikan diri sendiri dan orang tua," tandasnya.


Mendiknas H. M. Nuh meluangkan waktunya untuk melakukan pantauan di beberapa sekolah di ibukota. M. Nuh didampingi Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyambangi SMAN 70 dan SMALB. Pada kesempatan itu, M. Nuh menyulut semangat agar para siswa bisa menunjukkan prestasi dan tak perlu takut menghadapi ujian.
Wakil Mendiknas, H. Fasri Jalal pun meninjau pelaksanaan UN di SMAN 79 yang berada di kawasan Menteng Pulo Ujung, Setia Budi, Jakarta Selatan didampingi Kepala Bidang SMP/SMA, H. Amsani Idris dan Kasi SMA Sudin Dikmen Jakarta Selatan, H. Nasruddin.
Menurut H. Amsani Idris, kriteria kelulusan tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini untuk SMA, rata-rata nilai rapor semester 3, 4, 5 dipresentase menjadi 40% ditambah nilai ujian sekolah yang dipresentase menjadi 60%. Penggabungan nilai ujian sekolah dan rata-rata nilai rapor tersebut disebut menjadi nilai sekolah.
Nilai sekolah dipresentase menjadi 40% sedangkan nilai ujian nasional dipresentase sebesar 60%. Penggabungan nilai sekolah dan nilai ujian nasional tersebut menjadi rujukan kelulusan siswa dengan memperhatikan nilai akhlak mulia. Dengan catatan rata-rata minimum 5,5 dan tidak ada nilai di bawah 4,0.
Sedangkan kriteria kelulusan untuk SMK, menurut Hj. Rita Aryani, rata-rata nilai rapor semester 3, 4, 5 dipresentase menjadi 40% ditambah nilai ujian sekolah yang dipresentase menjadi 60%. Penggabungan nilai ujian sekolah dan rata-rata nilai rapor tersebut disebut menjadi nilai sekolah.
Nilai sekolah dipresentase menjadi 40% sedangkan nilai ujian nasional dipresentase sebesar 60%. Penggabungan nilai sekolah dan nilai ujian nasional tersebut menjadi rujukan kelulusan siswa dengan memperhatikan nilai akhlak mulia. Dengan catatan rata-rata minimum 5,5 dan tidak ada nilai di bawah 4,0.
Sedangkan nilai Uji Kompetensi Kejuruan Gabungan 70% nilai ujian praktik kejuruan ditambah 30 % nilai teori kejuruan. Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian gabungan antara Nilai Sekolah dan Nilai UKK ≥ 7.00.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo kembali melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Utara didampingi Walikota Jakarta Utara, Kepala Dinas Pendidikan, H. Taufik Yudi Mulyanto.
Tahun ini, UN tingkat SMP di Jakarta diikuti sebanyak 135.196 siswa yang berasal dari SMP, MTs, dan SMP Luar Biasa. Pemprov DKI Jakarta optimis bisa mempertahankan angka kelulusan UN SMP yang tahun lalu mencapai seratus persen. Optimisme itu bukan tanpa alasan, karena sebelum mengikuti UN, seluruh siswa telah mengikuti try out UN sebanyak 4-5 kali di sekolah masing-masing.
“Kelulusan tahun lalu mencapai seratus persen. Ini tidak bisa ditingkatkan lagi. Oleh karenanya, target kami untuk mempertahankan persentase tersebut. Saya optimis, karena sebelum mengikuti UN, para peserta didik telah dibekali try out. Saya yakin soal-soal dalam UN bukanlah soal yang sama sekali baru, tinggal kesiapan para siswa untuk teliti dalam membaca soal dan memberikan jawaban yang tepat,” ujar H. Fauzi Bowo, usai meninjau pelaksanaan UN di MTsN 39 Sunter dan SMPN 120 Kamal Muara, Jakarta Utara.
Saat meninjau di SMPN 120, secara khusus H. Fauzi Bowo memberikan semangat kepada 276 siswa peserta UN. Dirinya kembali mengimbau kepada peserta UN agar tetap percaya diri dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan dalam UN. “Jangan sekali-kali punya rasa ragu dan takut. Saya percaya Anda semua akan lulus dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, seorang siswa bernama Intan sempat membacakan puisi berjudul, Balada Gubernur sebagai hadiah bagi Fauzi Bowo yang mau turun langsung memberikan dukungan dan semangat bagi para siswa yang menempuh UN.
Saat mengunjungi MTsN 39 di Jalan H Amsir, Sunter, H. Fauzi Bowo dan rombongan tidak dapat memasuki ruang ujian karena UN tengah berlangsung. Tidak ingin kedatangannya mengganggu dan memecah konsentrasi para siswa, Fauzi dan rombongan hanya menyaksikan para siswa mengerjakan soal UN dari luar ruangan.
Dari hasil tinjauan itu, ditegaskan H. Fauzi Bowo, pihaknya tidak menemukan kejanggalan dalam penyelenggaraan UN. Bahkan, dirinya menjamin tidak ada kebocoran soal. “Sampai detik ini, kami memonitor tidak ada kebocoran soal. Pengawas independen sudah melakukan pengecekan sampai pagi ini tidak ada kelainan dalam distribusi soal,” tegasnya.
Untuk format kelulusan yang baru, mulai tahun ini kelulusan ditentukan 60 persen dari UN dan 40 persen dari nilai sekolah. Menurutnya, cara demikian jauh lebih adil bagi para siswa. Sebab, prestasi di sekolah turut menentukan kelulusan siswa. Artinya, kelulusan siswa tidak sepenuhnya tergantung dari UN.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto, memaparkan, jumlah sekolah penyelenggara UN ada sebanyak 1.229 sekolah. Terdiri dari 998 SMP, 223 MTs, dan 8 SMPLB. Adapun total siswa yang mengikuti UN tercatat sebanyak 135.196 siswa, terdiri dari 119.736 siswa SMP, 15.237 siswa MTs dan 223 siswa SMP Luar Biasa.
◙ /Yadi/P.02/

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community