Anak-anak di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat tak perlu jauh-jauh mencari SMA plat merah berwawasan global. Tidak jauh dari Terminal Kalideres, tepatnya di Jalan, Semanan Raya, Kalideres, Jakarta Barat berdiri kukuh sebuah SMA negeri berlantai empat lengkap dengan sarana/prasarana pendukung yang memadai. Kelengkapan ini pun didukung kualifikasi guru, karyawan dan tingkat kinerja yang teruji.
Soal konsep pembinaan siswa di sekolah yang dinahkodai Dra. Hj. Nurlaena, Msi ini mengacu kepada kecepatan belajar (multiage), kecerdasan (intelligence), dan kemampuan/bakat/minat (talent). Muara format ini didasari oleh koridor pentingnya penguatan budi pekerti (iman-taqwa) dan semangat hidup memasuki era persaingan terbuka.
Implikasi dari proses penguatan itu memang secara signifikan telah melahirkan etos belajar dan daya juang siswa dalam mengangkat gengsi sekolah. Buktinya, dalam kurun waktu dua tahun terakhir disiplin dan prestasi akademik para siswa sangat tinggi. Hal ini cukup beralasan mengingat setiap bulan, dilakukan evaluasi total tentang progresivitas budi pekerti dan prestasi akademik. Evaluasi ini menjadi bahan untuk melakukan terapi khusus dalam memompa iklim bersaing dalam belajar.
Dengan begitu, tuntutan perbaikan mutu memang sejalan dengan konsep meninggikan gengsi/martabat siswa (human dignity) yang berguna bagi pengembangan hidupnya (human being). Singkatnya, produk SMAN 94 akan menghasilkan prestasi siswa yang kreatif-produktif, kritis, berakhlakul karimah dan berotak encer.
Guna mendorong akselerasi kemajuan sains dan iptek strategi pembelajaran merujuk pada optimalisasi penggunaan media audiovisual yang kreatif melalui media ini pula anak-anak Kalideres bisa lebih cepat mengaktualisasikan kecerdasan mereka.
Belum lama ini Kepala Dinas, H. Taufik Yudi Mulyanto bersama Sekko Jakarta Barat, H. Firdaus, Kasudin Dikmen Jakarta Barat, H. Abdul Hamid, Kasi SMA Sudin Dikmen, Yusen Hardiman, Lurah Semanan, para kepala sekolah SMA se-Jakarta Barat melihat langsung berbagai fasilitas kekinian yang ada di SMAN 94 dan menyempatkan diri berdialog dengan para guru dan siswa.
Baik H. Taufik Yudi Mulyanto, H. Firdaus dan H. Abdul Hamid menyatakan kekagumannya dengan berbagai fasilitas yang ada di sekolah ini. Mereka berharap meski secara geografis letak sekolah berada dipinggiran Jakarta namun sarana dan prasarana serta prestasinya jangan ikut pula menjadi pinggiran.
Saat dialog dengan para guru dan para kepala sekolah, H. Taufik Yudi Mulyanto, meminta para guru dan kepala sekolah mempersiapkan para siswanya guna menghadapi ujian nasional dengan baik. Ia menyebutkan ada empat kompetensi yang dibutuhkan oleh guru yakni : cara mengajar agar dapat dengan mudah dipahami murid, profesionalitas dengan meningkatkan kapasitas sebagai tenaga pendidik, sosial yaitu dapat dengan baik melakukan interaksi pada siswa dan lingkungan serta pribadi untuk membentuk karakter positif siswa. Bila para guru sudah menguasai keempat komponen ini, H. Taufik Yudi Mulyanto yakin angka kelulusan akan mencapai 100 persen. Namun yang patut dicatat peningkatan bukan saja dari jumlah persentase tapi juga nilai rata-rata ujian ada peningkatan pula.
Memang, sekolah yang membina 780 siswa dan memiliki 56 guru dan 12 karyawan ini sarana prasarana cukup refresentatif. Di sini perpustakaannya telah berbasis internet (digital library), ditambah lagi laboratorium IPA, laboratorium bahasa, ruang komputer, dan sarana penunjang lainnya.
Selain itu, suasana kebersamaan yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan terus dipupuk. Ini masih ditambah dengan kerindangan dan penataan taman sekolah semakin menambah kesejukan dan keindahan sehingga suasana belajar mengajar semakin kondusif. ◙ /Yadi/P.02/
Posting Komentar