Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Jumat, 25 Maret 2011

Konferensi PGRI Cabang Kebayoran Baru




Memasuki tahun 2011, PGRI Cabang Kebayoran Baru kian ditantang oleh sebuah tuntutan untuk mengusung harapan baru menuju ketenangan dan jaminan dalam mengemban tugas mulia. Untuk menjawab tantangan dan tuntutan tersebut PGRI Cabang Kebayoran Baru mengadakan konferensi guna melanjutkan estafet roda organisasi. Pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru periode 2010 – 2015 sudah harus diganti mesin kepengurusannya.
Sejalan dengan agenda kerjanya, maka belum lama ini (26/3) konferensi PGRI Cabang Kebayoran Baru digelar di Gedung Guru Jakarta dengan mengangkat tema “dengan konferensi PGRI Cabang Kebayoran Baru kita tingkatkan profesionalitas guru yang bermartabat dan terlindungi” dan dibuka Kasi Dikdas Kecamatan Kebayoran Baru, Syamsul Arifin.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Guru dan Kode Etik Guru Indonesia seakan menggiring karsa peserta ke satu titik tujuan yakni pengabdian total demi bangsa dan negara melalui profesi keguruan.
Dalam laporannya Ketua Panitia Hendra mengungkapkan bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya Konferensi adalah untuk memenuhi amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI Bab XIX Pasal 59 yang menyatakan Konferensi PGRI diadakan tiap 5 (lima) tahun sekali dan membahas dan menetapkan Laporan Pengurus PGRI Provinsi, menetapkan Program Kerja, dan memilih Pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru masa bakti 2010-2015 (ART PGRI Bab XIX Pasal 62).
Konferensi, tutur Hendra dilaksanakan selama satu hari dan diikuti 23 ranting ini merupakan wahana urun rembug sumbang saran untuk menyusun program PGRI Cabang Kebayoran Baru lima tahun ke depan secara cermat dan sebaik mungkin sesuai dengan tuntutan zaman
Menurutnya suksesnya penyelenggaraan konferensi ini tidak ditentukan semata-mata oleh Panitia, melainkan ditentukan juga oleh disiplin seluruh anggota PGRI Cabang Kebayoran Baru. Panitia mengharapkan kerjasama peserta sehingga pelaksanaan Konferensi dapat berjalan lancar dan sukses.
Harapan yang sama dituturkan Ketua PGRI Cabang Kebayoran Baru, Hj. Betty. Ia juga melaporkan berbagai kegiatan yang telah dijalankan. Salah satunya keberhasilan dan dirasakan manfaatnya oleh anggota adalah PGRI Cabang Kebayoran Baru cukup sukses menyelenggarakan pelatihan penulisan karya ilmiah dan penelitian tindakan kelas serta berhasil melunaskan tunggakan iuran anggota.
Menurut Ketua PGRI Kota Administrasi Jakarta Selatan, Sukirman, kepengurusan PGRI Cabang Kebayoran Baru telah mampu mengukir keberhasilan dalam perjuangannya yang harus dapat dipertahankan dan dilanjutkan pada masa bakti berikutnya. Disamping ada keberhasilan, ungkapnya tentu juga masih ada hal-hal yang belum terlaksana yang masih harus diselesaikan oleh pengurus yang akan datang. Untuk itu, ia berharap pengurus PGRI yang akan terpilih nanti benar-benar orang-orang yang memiliki komitmen dan dedikasi untuk memajukan roda organisasi PGRI di masa mendatang.
Selain itu, Sukirman juga meminta agar pengurus yang baru dapat membangun konsolidasi dan merapatkan barisan. “dalam diri kita harus mengalir darah PGRI dan dalam hati kita harus terukir dan melambangkan jatidiri PGRI”, tuturnya. Jangan sampai ada lagi anggota yang bertanya apa sih kerjanya PGRI.
PGRI, ungkap Sukirman telah banyak berbuat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Ia lalu memberi contoh tentang sertifikasi yang merupakan buah kerja PGRI. Sertifikasi, tutur Sukirman, lahir dari adanya UU Guru dan Dosen yang merupakan produk yang dirancang, dirumuskan dan diperjuangkan oleh PGRI.
Terkait TKD, Sukirman mengungkapkan bahwa PGRI tidak tinggal diam. Ketua dan Sekretaris PGRI DKI Jakarta (H. Moh. Arief dan H. Adi Dasmin) terus melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait seperti BKD dan kita patut bersyukur TKD guru aka nada perubahan mengingat Pergubnya sudah ditandatangani Gubernur.
Selain itu, PGRI berjuang agar Dirjen PMPTK sebagai rumahnya guru agar tidak dibubarkan oleh Kementerian Nasional dan anggaran pendidikan dalam APBN harus 20 persen. Ini semua membutuhkan perjuangan. Untuk itu, ia meminta agar apa yang telah diperjuangkan oleh PGRI dapat disampaikan kepada anggota lainnya.
Harapan yang sama juga dituturkan Syamsul Arifin. Menurutnya ini sangat penting agar apa yang telah diperjuangankan dapat diketahui oleh seluruh anggota. PGRI, ungkap Syamsul Arifin merupakan organisasi yang kuat dan disegani. Oleh karena itu, pada setiap kegiatan, PGRI pasti dilibatkan.
Untuk itu, Syamsul Arifin meminta agar PGRI Kebayoran Baru tetap eksis dan solid. Ia berharap pengurus PGRI yang baru, benar-benar diisi oleh orang-orang yang mau bekerja dalam mengemban misi dan visi organisasi.
Konferensi di lanjutkan dengan Sidang pleno diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru masa bakti 2005 – 2010 yang diterima dan ditanggapi secara baik oleh para peserta Konferensi. Walaupun banyak catatan-catatan yang harus diperbaiki dan ditindaklanjuti, Sidang pleno dan dilanjutkan sidang komisi.
Setelah pemilihan Pengurus PGRI Cabang Kebayoran Baru yang berlangsung lancar , aman dan tertib namun juga menegangkan. Acara penutupanpun berlangsung dengan suasana keakraban dan keceriaan karena pemilihan Pengurus baru itu memuaskan semua pihak. ◙/ Yadi/ Damas/ P.02/

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community