Untuk kesekian kalinya jajaran pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan Hardiknas yang digelar di Halaman Dinas Pendidikan dengan inspektur upacara, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Agus Suradika.
Upacara yang berlangsung hikmat ini diikuti oleh pejabat dan staf di lingkungan Dinas Pendidikan, para pinisepuh pendidikan, anggota Dharma Wanita dengan pemimpin upacara H. Didi Sugandi dengan pengibar bendera dan paduan suara siswa-siswi SMAN 39.
Dalam sambutannya H. Agus Suradika menyatakan bahwa kita semua telah memahami bahwa dalam dunia pendidikan itu, manusia sebagai pemeran utamanya, baik sebagai subyek sekaligus sebagai obyek. Keilmuan sebagai medianya, memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuannya, dan kemampuan untuk menjawab berbagai persoalan yang sifatnya kekinian maupun antisipasi masa depan sebagai keniscayaannya. Itulah sebabnya mengapa dunia pendidikan itu kompleks, menantang namun sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus berkembang, seiring dengan perjalanan zaman, oleh karena itu kita semua harus secara bersama-sama terus menerus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, negara dan umat manusia.
Di sisi lain, kita juga memahami dan menyadari tentang tantangan global dan internal yang sedang dihadapi, yang mengharuskan kita semua untuk lebih memperkuat jati diri, identitas dan karakter sebagai bangsa Indonesia. Demikian juga kesempatan yanag sangat terbuka untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, demokratis dan sejahtera. Oleh karena itu, dengan optimisme yang kuat, kerja keras dan cerdas serta semangat kebersamaan, Insya Allah cita-cita mulia itu bisa kita wujudkan.
Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri semata, akan tetapi secara bersamaan membangun karakter yang ingin kita bangun bukan hanya kesantunan tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan kepenasaran intelektual sebagai modal untuk membangun kreativitas dan daya inovasi.
Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya.
Itulah alasan mengapa tema hari Pendidikan nasional tahun 2011 ini adalah pendidikan karakter sebagai pilar kebangkitan bangsa dengan sub tema raih prestasi junjung tinggi budi pekerti.
Tema ini mengingatkan kembali kepada kita semua tentang hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan nasional kita yaitu Ki Hajar Dewantoro yang hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan nasional. Pendidikan kata Ki hajar Dewantoro adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellec) dan jasmani anak didik.
Menyikapi perkembangan aktual terhadap munculnya perilaku destruktif, anarkis dan radikalis, pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, kami ingin mengajak kepada para pemangku kepentingan pendidikan terutama kepala sekolah, guru, pimpinan perguruan tinggi dan dosen harus memberikan perhatian dan pendampingan lebih besar kepada peserta didik dalam membentuk dan menumbuhkan pola pikir dan perilaku yang berbasis kasih sayang, toleransi terhadap realitas keanekaragaman yang dibenarkan oleh peraturan dan perundangan.
Perhatian itu bisa dalam bentuk memberikan ruangan aktivitas yang positif, sehingga bisa dicegah tumbuhnya pemikiran dan perilaku destruktif, anarkis, kekerasan dan radikalisme.
Dengan tema peringatan tersebut, kita tidak ingin peringatan Hari Pendidikan nasional 2011 hanya seremoni biasa, tetapi kita ingin wujudkan dalam kegiatan nyata. Insya Allah mulai tahun 2011/2012, pendidikan berbasis karakter kita jadikan sebagai gerakan nasional, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan perguruan tinggi termasuk didalamnya pendidikan non formal dan informal.
Bersamaan dengan gerakan pendidikan berbasis karakter, sekaligus kita siapkan generasi Indonesia 2045 yaitu pada saat menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka. Dan itu harus kita mulai dengan memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak usai dini. Merekalah, nantinya yang akan melanjutkan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Diakhir sambutan, H. Agus Suradika mengucapkan selamat memperingati hari Pendidikan nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air.
Usai memimpin upacara yang ditutup dengan doa tersebut Wakil Kepala Dinas, H. Agus Suradika menghampiri pemimpin upacara, H. Didi Sugandi, pembaca pembukaan UUD 1945 dan teks Pancasila, serta paduan suara dan paskibra lalu memberikan ucapan selamat. Setelah itu H. Agus Suradika menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Upacara yang berjalan hikmat tersebut diakhiri dengan ramah tamah. ◙ /Yadi/P.02/
Posting Komentar