Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Kamis, 19 Mei 2011

SDN Keagungan 01 Jalin Kebersamaan dalam Kekeluargaan




Kompak. Kata tersebut pantas disandangkan buat SDN Keagungan 01 Pagi yang berada di Jalan Kerajinan No. 44, Tamansari, Jakarta Barat. Betapa tidak dalam rangka memeriahkan Hari Kartini beberapa waktu lalu seluruh stake holders sekolah tersebut menyatu di halaman sekolah.
Kebersamaan dan kekeluargaan tampak mewarnai perhelatan tersebut. Mereka duduk bersama dalam aura keceriaan. Hal ini sempat dipantau Gema yang hadir pada acara yang dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni khas anak-anak yang memiliki potensi dan kreativitas serta dikemas dalam suasana keceriaan.
Ini semua menurut Kepala SDN Keagungan 01 Pagi, H. Miyono, S.Pd, M.M, sebagai wujud kepedulian sekolah terhadap potensi para siswa. Mereka patut diberi kesempatan dalam upaya mengasah keterampilan dan kreativitas mereka. Kita coba salurkan bakat siswa pada hal yang positif dan melatih keberanian siswa untuk tampil di atas panggung, tutur H. Miyono. Namun, tambah H. Miyono, semua ini dapat terwujud atas dukungan dari orang tua murid.
Ungkapan yang sama juga diutarakan Ketua Komite SDN Keagungan 01 Pagi. Menurutnya kesadaran orang tua siswa menjadi kunci kerberhasilan acara ini. Lihat saja mereka (orang tua siswa) saling memberi dukungan. Tidak peduli siapa yang tampil. Ini juga dalam rangka mempererat ukhkuwah Islamiah antara guru, siswa dan orang tua dalam rangka memajukan mutu sekolah. Ia juga menyadari sarana dan prasarana harus terus ditingkatkan. Menurutnya acara ini berhasil apabila setelah acara ini selesai akan ada perubahan dalam diri (guru, siswa, orang tua) menuju yang lebih baik.
Perayaan Kartini yang berlangsung meriah menurut Budi Susanto diisi dengan berbagai aneka kegiatan seperti lomba masak berpasangan antara siswa dan orang tua dengan menu dasar mie instant, lomba kreasi daur ulang dan fashion show.
Dari hasil pemantauan Gema, kebersamaan memang terpancar jelas dalam perayaan Kartini yang digelar di halaman sekolah. Para guru, siswa dan orangtua bersatu dalam aura kekeluargaan. Mereka tampak saling bersenda gurau satu sama lain. Tidak ada aroma persaingan diantara mereka.
Kebersamaan ini memacu H. Miyono, untuk melakukan perubahan. Langkah awal yang ia lakukan, yakni mengubah wajah sekolah dengan melakukan pengecatan, membuat pelabelan wahana pembelajaran dan pemasangan kalimat pemacu vitalitas belajar siswa. Upaya ini terus dipergencar dengan menambahan wahana pembelajaran.
Selanjutnya H. Miyono, mencanangkan visi, misi dan moto sekolah guna dijadikan pijakan arah pembelajaran. Pencerahan visi, misi dan moto sekolah pun bukan sekadar retorika belaka. Konsistensi ini terus digulirkan melalui program pembinaan guru secara sistematik, terukur yang mengacu kepada bagaimana meningkatkan mutu anak didik dan menjadikan sekolah sebagai wahana belajar para siswa.
Setelah itu, ia mulai mengembangkan potensi, minat dan bakat anak didik. Implementasi pengembangan bakat minat ini diperkuat dengan berbagai kegiatan menarik, solusif dan menantang seperti pramuka, marawis dan sanggar tari. Bahkan tahun ajaran baru nanti, H. Miyono berencana menambah wahana baru bagi pengembangan bakat para siswa yakni membuat parfum dan sabun cair.
Tidak berlebihan bila sekolah yang memiliki 10 orang guru dan tiga karyawan dengan membina 348 orang siswa ini terus melakukan perubahan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah melalui kebersamaan dalam aura kekeluargaan. ◙ /Yadi/P.02/

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community