Dalam alih tugas, pemilihan dan penempatan personal di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta disebutkan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto ditempuh melalui proses seleksi dengan pertimbangan secara cermat dari berbagai segi, yaitu kepemimpinan, kapabilitas, etos kerja, kredibilitas, kondisi fisik personal dan kompetensi serta prestasinya.
Kepala Sekolah yang saya lantik tutur H. Taufik Yudi Mulyanto merupakan hasil terbaik melalui seleksi oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) dengan mekanisme dan prosedur pemilihan yang ada saat ini. Disebutkan H. Taufik Yudi Mulyanto bahwa, dalam waktu “enam” (6) bulan pertama kinerja Kepala Sekolah yang dilantik akan dinilai. Terkait dengan penilaian kinerja tersebut Dinas Pendidikan secara konsisten akan menerapkan reward and punishment sistem sebagai penghargaan terhadap prestasi kerja, dan menerapkan sanksi tegas bagi pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan. Oleh karena itu, kepala sekolah yang dilantik harus bisa mengakomodir partisipasi masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan. Kepala Sekolah harus konsisten berpegang pada rambu-rambu kebijakan yang telah digariskan Dinas Pendidikan.
Ditegaskan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto selaku kepala sekolah berkedudukan pula sebagai manajer harus memahami dan mampu mengelola manajemen penyelenggaraan pendidikan secara utuh, baik itu diukur dari aspek kepegawaian, keuangan, sarana prasarana maupun dari metode pendidikannya sendiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah dibutuhkan semangat rasa kebersamaan yang tinggi. Meningkatkan budaya kerja, motivasi dan disiplin. Bekerjalah lebih sungguh-sungguh dengan mengembangkan inovasi sistem dan prosedur baru serta tetap memelihara semangat yang benar-benar solid.
H. Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan itu meminta para kepala sekolah dalam mejalankan manajemen pendidikan di sekolah tetaplah berpatokan kepada aturan baku yang berlaku dan selalu melakukan koordinasi dengan pejabat teknis terkait di lingkungan Dinas Pendidikan, jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat apalagi dapat menimbulkan gejolak sosial secara luas. Kepala sekolah, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, memiliki tugas antara lain sebagai manajer, organisator, evaluator, supervisor, di depan harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa atau ide dan di belakang dapat memberikan dorongan untuk pembaharuan dan kemajuan.
H. Taufik Yudi Mulyanto berharap agar para kepala sekolah menjadikan lingkungan sekolah sebagai lingkungan wawasan wiyatamandala dengan menerapkan konsep Green School; menumbuhkan nilai-nilai spiritual, patriotisme, nasionalisme dan budaya nasional untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa kepada seluruh peserta didik.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda ini juga meminta para kepala sekolah harus sigap dan tanggap terhadap berbagai hal yang berkembang, termasuk tuntutan keterbukaan dalam pengelolaan anggaran sekolah. Sudah saatnya penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat dengan melibatkan pihak perbankan. Hal ini untuk menumbuhkan kepercayaan pada stakeholders terhadap manajemen sekolah. Untuk itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tata nilai dalam layanan pendidikan yaitu amanah, professional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengucapkan terima kasih kepada para kepala sekolah yang telah habis masa kepemimpinan dan menjadi guru. Ia berharap mereka dapat membantu, membimbing dan memotivasi di tempat mereka bertugas. Karena bila mereka memiliki dedikasi yang baik tidak menutup kemungkinan bisa diangkat kembali menjadi kepala sekolah. Contohnya sudah ada yang tadinya kepala sekolah menjadi guru dan akhirnya diangkat kembali menjadi kepala sekolah.
H. Taufik Yudi Mulyanto juga meminta agar para kepala sekolah ikut aktif berpartisipasi dalam menyukseskan Sea Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Bentuk partisipasinya, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto memberi penugasan pada siswa untuk memanfaatkan event Sea Games sebagai media pembelajaran bagi semua bidang studi bukan saja bidang studi Penjaskes.
Sekolah, ungkapnya dianjurkan mengajak siswanya menyaksikan lomba yang diikuti oleh kontingen Indonesia, sehingga bisa menjadi suporter pemberi semangat bagi kontingen Indonesia. Para siswa harus didampingi guru tanpa mengesampingkan akomodasi dan keselamatan siswa. Namun hendaknya, hanya siswa kelas 7 dan 8 untuk SMP, kelas 10 dan 11 untuk SMA dan SMK. Sedangkan siswa kelas 9 dan 12 hendaknya mempersiapkan diri untuk menghadapi UN.
Adapun jumlah kepala sekolah yang dilantik, menurut Kasi Manajemen pada Bidang SMP/SMA berjumlah 111 orang kepala sekolah yang terdiri dari SMP berjumlah 57 orang, SMA berjumlah 30 orang dan SMK sebanyak 24 orang. Dari 111 kepala SMP, SMA dan SMK yang dilantik, tutur H. Lardi, sebanyak 32 orang merupakan kepala sekolah promosi dengan rincian untuk SMP sebanyak 18 orang, SMA 10 orang dan empat orang dari SMK.
Pelantikan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tersebut dikemas dengan nuansa kekeluargaan itu dihadiri Wakil Kepala Dinas, H. Agus Suradika, Kepala Bidang SMP/SMA, H. Moh. Arief, Kepala Bidang SMK, Hj. Rita Aryani, Kepala Bidang Tendik, Hj. Ida Hidayati dan para Kasudin serta pejabat lainnya di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akhirnya ditutup dengan doa dan ramah tamah ◙ /Yadi/