Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI Jakarta kembali menggelar acara Wisuda Sarjana untuk yang ke-30 kalinya. Wisuda seperti biasa diselenggarakan di Gedung Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) beberapa waktu lalu berjalan hikmat dengan nuansa yang kemas secara apik dan edukatif.
Hadir pada kesempatan itu Ketua YPLP/PPLP Pusat, H. Sugito yang diwakili Dr Unifah Rosyidi, Ketua PGRI DKI Jakarta, H. Moh. Arief yang diwakili Sekretaris Umum, H. Adi Dasmin, Ketua YPLP PT PGRI DKI Jakarta, H. Diding Zainuddin beserta jajaran pengurus YPLP PT PGRI DKI Jakarta.
Rektor Unindra PGRI, Prof. Dr. H. Sumaryoto pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa pada era globalisasi saat ini, Unindra PGRI dihadapkan pada tantangan multidimensional yang salah satunya adalah dapat meluluskan sarjana yang profesional dan kompetitif secara global.
Untuk itu, tutur H. Sumaryoto, peningkatan sumber daya manusia untuk segala bidang mutlak perlu mendapat prioritas dalam penanganannya. Maka, setiap lulusan sarjana pendidikan harus menghayati benar tugas dan kewajibannya sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional dan penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas.
Selain itu, ungkap H. Sumaryoto, guna menunjang kompetensi bagi setiap lulusan, penambahan pengetahuan dan peluasan wawasan harus senantiasa berlangsung secara terus menerus seperti pepatah yang diciptakan oleh seorang filsuf, Dimana saya berada adalaah sekolahku, dengan siapa saya bicara adalah guruku.
Tak lupa, H. Sumaryoto berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati serta orang tua/keluarganya yang telah menunjang penyelesaian studi untuk senantiasa menjaga nama baik almamaternya yakni Unindra PGRI. Jadilah kebanggaan keluarga dimanapun kalian berada.
Harapan yang sama juga dituturkan Dr Unifah Rosyidi mewakili Ketua YPLP/PPLP Pusat. Pada kesempatan itu Unifa atasnama PPLP PGRI dan juga PB PGRI menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Menurut Unifa, wisuda sarjana ini juga merupakan referensi utama menjadikan mahasiswa menjadi manusia yang baru.
Unifah berharap Unindra PGRI dapat membangun kerjasama yang sinergis dengan pengurus PGRI di segala tingkatan, pengurus YPLP/PPLP Dikdasmen, lembaga pendidikan PGRI dan lembaga pendidikan di luar PGRI sehingga keberadaan perguruan tinggi PGRI dapat dirasakan manfaatnya bukan saja oleh anggota PGRI tapi juga masyarakat pada umumnya sehingga kepercayaan masyarakat pada PGRI semakin baik.
Tak lupa, Unifa menyampaikan pesan kepada para wisudawan: “Wisudawan adalah calon guru. Karena itu saya harapkan agar para lulusan Unindra PGRI meluruskan niat untuk menjadi guru yang baik. Karena guru adalah profesi yang mulia, dan dari guru lah peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud”, tambahnya.
Wisuda, menurut H. Adi Dasmin mempunyai makna yang penting dan strategis dalam rangka mengembangkan jati diri PGRI bersamaan dengan upaya membangun dunia pendidikan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan para lulusan/alumnus Unindra PGRI dapat menunjukkan kompetensi kinerjanya yang profesional, bermutu, dan memiliki prestasi yang membanggakan.
Tahun 2011, tutur H. Adi Dasmin merupakan momentum penting bagi eksistensi dan perkembangan PGRI ke depan. Hal ini mengingat telah bergabungnya eks guru bantu, seluruh tenaga honorer, guru taman kanak-kanak, guru madrasah, guru swasta, tenaga administrasi sekolah dalam organisasi PGRI. Jadi, baik pendidik maupun tenaga kependidikan adalah anggota PGRI.
PGRI, ungkap H. Adi Dasmin sedang menyelesaikan pendataan anggota lengkap dengan KTA nya. PGRI harus memastikan sebagai organisasi profesi guru yang baik, yang mampu melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana tercantum dalam pasal 24Undang-Undang Guru dan Dosen.
Pada kesempatan itu, H. Adi Dasmin mengungkapkan beberapa kegiatan PGRI DKI Jakarta yang baru dan akan berlangsung seperti Pelatihan Kepemimpinan Organisasi, pelatihan penulisan karya ilmiah, lomba paduan suara, dan peringatan HGN Nasional.
Prosesi wisuda dilanjutkan dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh salah seorang anggota senat dan dosen Unindra PGRI yakni Prof. Dr. Wan Usman, MA yang mengupas tentang perkembangan pemikiran dalam ilmu ekonomi.
Adapun jumlah mahasiswa yang diwisuda berjumlah 909 orang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahua Sosial berjumlah 341 dengan rincian Program Studi Bimbingan dan Konseling 133 orang, Program Studi Pendidikan Ekonomi 184 orang, dan Program Studi Pendidikan Sejarah 24 orang. Fakultas Teknik Matematika dan lmu Pengetahuan Alam berjumlah 302 orang terdiri dari Program Studi Pendidikan Matematika 85 orang, Program Studi Pendidikan Biologi 51 orang, Program Studi Pendidikan Fisika 24 orang, Program Studi Teknik Informatika 125 orang dan program studi Teknik Industri berjumlah 17 orang. Fakultas Bahasa dan Seni berjumlah 166 orang terdiri dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 82 orang, dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 83 orang,
Sedangkan untuk Program Pasca Sarjana meliputi Program Magister Pendidikan IPS sebanyak 51 orang, Program Magister Pendidikan MIPA berjumlah 25 orang dan untuk Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia berjumlah 24 orang. ◙/Yadi/