Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Selasa, 13 September 2011

Pesantren Ilmiah SMA se-Jakarta Utara di SMAN 80


Pesantren Ilmiah adalah salah satu program kerja dari KIR SMAN 80, yang menggabungkan sisi keilmiahan dan spiritual siswa. Siswa diharapkan akan menjadi siswa yang berkarakter, mandiri dan berpola pikir ilmiah serta mempunyai bimbingan iman dan ketaqwaan. Kegiatan ini adalah kegiatan yang juga mempertegas bahwa ekstrakurikuler KIR tidak hanya kegiatan ekstrakurikuler yang harus membuat karya tulis, dan seolah kutu buku.
”KIR adalah kegiatan yang menyenangkan, karena kita dapat mengembangkan pola pikir kita dengan landasan ilmiah, namun di kemas secara mengasyikkan melalui game edukasi ilmiah” Pernyataan Tiara Syifa Novitalia salah satu siswa SMAN 80 dan juga merupakan ketua dari Penanggung Jawab acara Pesantren Ilmiah yang digelar di SMAN 80 dan dihadiri KIR SMAN 40, KIR SMAN 72, KIR SMAN 83, KIR SMAN 115, dan KIR SMA Al-Khairiyah yang kesemuanya merupakan sekolah di wilayah Kota Administratif Jakarta Utara.
Selama ini kegiatan ekstrakurikuler KIR selalu dikenal dengan orientasi keilmiahan dengan siswa yang dituntut membuat karya tulis ilmiah yang berlembar-lembar dan cenderung rumit. Padahal secara tujuan, kegiatan ekstrakurikuler KIR sesuai dengan apa dari defenisi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) KIR merupakan suatu kelompok yang bertujuan untuk menumbuhkan dan membimbing para remaja dalam melakukan penelitian dan diarahkan untuk menanmkan sikap dan perilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach terhadap pengaruh dan dampak sesuatu permasalahan yang sederhana di sekitar mereka hingga tataran rumit dengan pembekalan teori dan metodologi penelitian. Dari definisi tersebut, remaja diharapkan mampu berkarya dan mengembangkan sesuatu dengan pola pikir ilmiah secara sederhana hingga tingkatan lanjut.
Untuk mengembangkan jiwa tersebut, KIR sudah seharusnya memberikan kebebasan siswa dalam menjalankan sikap ilmiah, dan salah satu diantaranya adalah metode games edukasi dengan menyampaikan muatan-muatan ilmiah yang teraplikasi terhadap permainan-permainan. Siswa diharapkan menjadi problem solver dan bukan hanya sekedar observer. Pada kegiatan ini lah, KIR terasa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan ajang silahturahmi antar siswa.
Betapa menyenangkan rangkaian acara yang dilaksanakan, diantaranya adalah kegiatan-kegiatan yang sebagian besar adalah permainan aplikatif dari sebuah masalah. Kegiatan dengan diawali dibuka oleh Pembina KIR SMAN 80 Tri Hesti handayani, M.Pd dan Pembina Teknis KIR SMAN 80 Bayu Satriyawan,S.Kom. dilanjutkan dengan pembagian dan pembauran siswa berbeda sekolah menjadi beberapa kelompok, yang mana masing-masing kelompok akan menerima materi berupa games edukasi dan kekompakkan kerjasama yang muatan kegiatan tersebut juga terindikasi siswa harus logis, kritis dan suka bekerja sama dalam menyelesaikan tahapan permainan.
Di akhir sebagai penutup KIR menyuguhkan materi tausyiah yang menekankan pada motivasi spiritual dan bagaimana membimbing remaja mempunyai mental kritis dan berjiwa yang amanah serta berpikir positif dalam menghadapi segala hal. Materi yang berisikan muatan ilmiah dan penggabungan dengan kerohanian turut menjadi porsi lebih dan salah satu terobosan dari ekstrakurikuler KIR.
“Selama ini kita hanya tahu KIR adalah kegiatan penelitian dan yang berhubungan dengan rohani adalah ROHIS, namun kini KIR dengan kekuatan dan program kerja terarah serta binaan dari Pembina teknis dan Pembina sekolah mampu menyuguhkan sesuatu metode pembelajaran berkarakter dan menyenangkan” ucap Ibu Tri Hesti Handayani, M.Pd member komentar dengan antusias atas terselenggaranya acara ini.
KIR yang selama ini identik dan dipandang oleh beberapa orang adalah ekstrakurikuler untuk anak pintar dan membosankan, sepertinya sudah harus dibuang jauh-jauh. Dengan program terarah, visi, misi dan tujuan yang jelas, KIR mampu mengedepankan dan memberi out put adalah pembelajaran yang menarik, menjadikan siswa lebih berkarakter, siswa lebih terinspirasi, siswa mampu mengembangkan ide-ide dan yang terpenting siswa merasa senang dan nyaman lewat pemberian program kerja yang berorientasikan games education termasuk pesantren ilmiah remaja yang telah sukses diselenggarakan dan menjalin silahturahmi antar KIR SMA di Jakarta Utara./Yadi/

Related Post



1 komentar:

  • Mantap. Sudah waktunya kir berbenah dan menciptakan banyak remaja berpotensi.

    Sudah saatnya pula suku dinas turut memperhatikan keberlangsungan pelaksanaan kegiatan kesiswaan dalam ekstrakurikuler, salah satunya KIR yang juga mendalami metodologi penelitian yang bisa diajukan sebagai muatan lokal dalam intra kurikuler agar saat menjalani perkuliahan siswa sudah siap dan bersaing guna.

  • Posting Komentar

    Pesan


    ShoutMix chat widget

    Pengunjung

     

    Behind This Blog

    GEMA ONLINE
    Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
    Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
    Lihat profil lengkapku

    Reader Community