Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Jumat, 29 Juli 2011

Kadis Lantik Tiga Kepala Sekolah



Sebanyak tiga kepala sekolah SD dan SMP di Jakarta Timur, hari ini menjalani proses mutasi yang dipimpin langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto. Dari tiga kepala sekolah yang dimutasi dua merupakan kepala sekolah SD, yaitu Rotua Siregar yang dimutasi dari Kepala SDN Bambuapus 04 Cipayung, Jakarta Timur, karena desakan sejumlah orangtua murid yang menuntut transparansi dana BOS/BOP ke SDN Gedong 01 Pasarrebo. Sedangkan jabatan yang ditinggalkannya, diisi Ismiatun yang sebelumnya Kepala SDN Gedong 01 Pasarrebo.

Sedangkan satu kepala sekolah SMP yang dimutasi adalah Kepala Sekolah SMPN 91 Pekayon, Komar, yang saat ini sedang sakit. Sementara jabatannya yang kosong diisi Sudarto yang merupakan mantan guru olahraga di SMPN 184 Kalisari.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan mutasi kepala sekolah adalah hal biasa dalam dinamika sebuah organisasi. Proses mutasi ini juga berjalan sesuai dengan regulasi yang ada berdasarkan pemantauan, pertimbangan dan keputusan yang cermat. Mutasi juga merupakan proses awal pelaksanaan tugas bagi kepala sekolah yang baru. “Tentunya mereka diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik di tempat yang baru,” ujarnya saat memimpin proses mutasi di SMP 255, Durensawit, Jakarta Timur, Jumat (29/7).

Khusus terhadap Rotua Siregar, ia menyebutkan, ini bagian dari akumulasi penilaian secara keseluruhan. Prosesnya sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, hanya saja pelaksanaan mutasi baru dapat dilakukan hari ini.

"Perlu kami tegaskan mutasi Rotua Siregar ini tidak sepenuhnya karena adanya tuntutan dari orangtua murid agar mundur dari jabatannya. Sekali lagi mutasi ini adalah hal biasa, tidak bisa dikaitkan dengan adanya desakan dari orangtua murid," kilahnya.

Terkait pemutasian dirinya, Rotua Siregar, menepis jika itu tidak ada kaitannya dengan desakan mundur dari ratusan orangtua murid di sekolahnya. Mutasi ini adalah proses perjalanan dinas dengan mengedepankan sistem dan aturan yang berlaku. Ia sendiri melihat mutasi ini adalah hal yang positif bagi dirinya.

"Saya tunduk pada aturan sehingga apapun keputusan dinas harus dihormati. Mutasi ini yang mengatur Dinas Pendidikan, bukan karena sikap Murtono (mantan Ketua Komite Sekolah)," tukasnya. /Yadi/
Read More...

Kamis, 28 Juli 2011

Selama Ramadhan Jam Pelajaran Dikurangi 10 Menit


Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberlakukan aturan pengurangan jam pelajaran selama bulan suci Ramadhan 1432 Hijriah. Selain menjaga konsentrasi siswa agar tetap tinggi selama berpuasa, kebijakan ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang beragama Islam meningkatkan ibadah. Pengurangan jam pelajaran ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto, menyebutkan, bulan suci Ramadhan akan dijadikan media ibadah bagi komunitas pendidikan. Sehingga perlu ada penyesuaian waktu antara kegiatan yang bersifat akademik dan non akademik. Ia juga mengajak seluruh siswa agar benar-benar memanfaatkan bulan puasa ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Kami ingin bulan suci Ramadhan benar-benar dimanfaatkan komunitas pendidikan untuk meningkatkan amal ibadah," ujar H. Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta kepada Gema, Rabu (27/7).

Setiap jam pelajaran akan dikurangi selama 10 menit. Jam pelajaran untuk siswa SD yang semula 40 menit per mata pelajaran menjadi 30 menit. Sedangkan jam pelajaran SMP dan SMA yang semula rata-rata 45 menit menjadi 35 menit. Sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 hingga pukul 11.00 atau mundur setengah jam dari biasanya.

Selain pengurangan jam pelajaran selama bulan puasa, Dinas Pendidikan DKI juga menggelar berbagai perlombaan seperti lomba MTQ tingkat SD-SMA, menghafal AlQuran, lomba dai bagi guru dan marawis. Kegiatan ini dimaksudkan untuk untuk menyemarakkan bulan Ramadhan, meningkatkan pembinaan kesiswaan, serta meningkatkan iman dan taqwa siswa.

Sementara itu, berdasarkan kalender pendidikan, seluruh siswa akan diberikan libur sekolah satu hari sebelum Ramadhan dan dua hari di awal Ramadhan. Libur juga akan dinikmati siswa enam hari sebelum lebaran Idul Fitri dan enam hari setelah Idul Fitri 1432 H. "Hendaknya libur Ramadhan ini dapat dimanfaatkan siswa dengan berbagai kegiatan yang bersifat religius dan sosial," ungkap H. Taufik Yudi Mulyanto./Yadi/
Read More...

Gubernur Beri Apresiasi pada 92 Siswa Berprestasi


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan apresiasi khusus kepada siswa berprestasi. Ya, penghargaan diberikan kepada 92 siswa tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK yang meraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN), meraih medali emas dari perlombaan tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Selain itu, ada juga 8 sekolah negeri dan swasta tingkat SD, SMP, SMA dan SMK mendapatkan penghargaan karena berhasil meraih nilai rata-rata tertinggi pada UN 2011.

Penghargaan diberikan langsung Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Balaikota DKI, Kamis (28/7). Seluruh siswa berprestasi mendapatkan piagam penghargaan dan laptop yang merupakan hasil rakitan siswa SMK Jakarta. Sedangkan 8 sekolah peraih nilai UN tertinggi mendapatkan satu televisi layar datar yang juga merupakan hasil rakitan SMK Negeri 5.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan ada sebanyak 92 siswa yang berhak mendapatkan apresiasi atas prestasi yang dicapainya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, olahraga, dan akademis.

Ke-92 siswa berpretasi tersebut, terdiri dari 13 peserta didik yang meraih nilai tertinggi dalam UN 2011 dengan rincian 3 siswa SD, 2 siswa SMP, 6 siswa SMA dan 2 siswa SMK. Lalu ada 53 siswa yang meraih medali emas dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2) Provinsi dan Olimpiade Olahraga Siswa (O2S) Provinsi. Dengan rincian ada sebanyak 47 siswa meraih medali emas di FLS2 Provinsi, terdiri dari 3 siswa SD, 24 siswa SMP, 13 siswa SMA dan 7 siswa SMK. Sedangkan siswa meraih medali emas dalam O2S Provinsi ada 6 orang, terdiri dari 2 siswa TK Luar Biasa dan 4 siswa SD.

Sementara itu peraih medali emas even FLS2 tingkat Nasional, O2S Nasional dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) ada sebanyak 20 orang yang terdiri dari 3 siswa SD, 10 siswa SMP, 1 siswa SMA, dan 6 siswa SMK.

Selain itu, ada 6 siswa SMA Negeri 48 yang berhasil meraih juara II pada Kompetisi Think Quest Internasional. Keenam siswa ini membuat karya ilmiah berbahasa Inggris tentang pembuatan bioplastik dan kertas ramah lingkungan dari bahan ganggang, bambu dan kentang.

“Prestasi tersebut dapat diraih karena bimbingan dari para pembina, para guru, dan para kepala sekolah dalam mendidik para peserta didik dalam mencapai kecerdasan yang menyeluruh dan terpadu. Yaitu meliputi kecerdasan intelektual, moral, sosial, mental dan kecerdasan spiritual,” kata Taufik Yudi.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang telah diraih siswa DKI Jakarta di berbagai ajang perlombaan di tingkat provinsi, nasional, dan internasional. “Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kualitas pendidikan Kota Jakarta sangat tinggi, dan mengharumkan nama Jakarta. Juga meningkatkan citra dan martabat bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional. Untuk itu, saya berterima kasih atas jerih lelah payah kalian,” kata Fauzi Bowo.

Dia mengimbau agar seluruh siswa tersebut terus mengikuti berbagai kompetisi yang digelar di tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Sebab dengan mengikuti berbagai kompetisi, akan mempertajam, mengasah dan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan ilmu pengetahuan yang telah didapat. Tidak hanya itu, mereka akan bertambah kreatif, berinovasi dan cerdas dalam bidang pengetahuan dan keterampilan yang ditekuninya.

“Saya yakin dengan membuka peluang kompetisi seluas-luasnya bagi para peserta didik di DKI Jakarta, kita akan melihat ternyata anak-anak yang cerdas dan hebat sangat banyak di ibu kota,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Pemprov DKI tetap berkomitmen terus menjadikan dunia pendidikan sebagai program unggulan dalam pembangunan daerah dan akan terus meningkatkan alokasi anggaran pendidikan setiap tahun. Tahun ini saja, anggaran pendidikan mendapatkan alokasi tertinggi dari keseluruhan APBD DKI 2011. Jumlahnya mencapai 27 persen dari total APBD sebesar Rp 28,51 triliun. /Yadi/
Read More...

Selasa, 26 Juli 2011

Hatta Rajasa Bangkitkan Semangat Siswa SMA


Keberanian dan rasa percaya diri itu sangat penting. Itu modal untuk melompat lebih maju dan berlari lebih cepat. Berpikir positif, membuat dua poin di atas terasa lebih bermakna. Itulah kalimat bersambung yang disampaikan Hatta Rajasa, saat berbicara di Acara Jambore Kewirausahaan Pelajar Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur.

MENKO Perekonomian itu membakar semangat anak-anak SMA yang dihelat selama dua hari, 22-23 Juli kemarin, dengan 800 siswa dari 17 provinsi di Indonesia. Pelajar tidak boleh melempem, menghadapi problem masa depan yang lebih kompleks, dan lebih pelik. Tidak ada yang perlu ditakuti, karena problematika itu adalah keniscayaan. Cepat atau lambat akan juga bertemu. “Yang penting, bangkitkan spirit percaya diri dan berpikir positif akan perjalanan bangsa ini. Kita harus mampu bersaing, saya percaya kalian mampu. Jadilah manusia yang unggul, tidak minder, percaya diri tetapi tidak tinggi hati, responsif, dan mau membantu.

Karena orang yang suka membagi akan mendapatkan keuntungan dalam arti yang luas,” tutur Hatta dalam di Gedung Pandan Wangi, Cibubur. Program yang melibatkan anak-anak usia remaja itu adalah bagian dari salah satu program kerja Hatta di Kementerian Koordinator Perekonomian, bekerja sama dengan Badan Pekerja Pusat Persatuan Alumni OSIS se-Indonesia. Sambutan 30 menit itu cukup menyedot perhatian peserta seminar dan panitia. Kali ini Hatta tidak berbicara soal perekonomian negeri ini yang menjadi wilayah koordinasinya. Dia lebih banyak membangkitkan spirit kemandirian dan rasa percaya diri sebagai bangsa, soal kepemimpinan, dan jiwa entrepreneurship kepada generasi muda.

Menurutnya, kewirausahaan adalah gate menuju Indonesia lebih maju dan mandiri. “Bangsa ini bangsa yang besar, memiliki peradaban sejarah yang panjang. Kita harus jadi generasi yang percaya diri dan mencintai negeri sendiri,” seru Hatta disambut tepuk tangan meriah dari para peserta. Hatta yang juga pernah menempati jabatan sebagai Menristek, Menhub dan Mensesneg ini menyebutkan, bahwa kemandirian adalah ciri seorang pemimpin. Karena dengan kemandirian maka seseorang tidak bergantung kepada siapapun. “Kemandirian bukan hanya sekadar menciptakan produk sendiri, tapi seberapa jauh kita bisa bersaing? Dalam keadaan apapun? Di manapun?,” kata pria yang terinspirasi oleh karyakarya musik klasik Beethoven itu. Sementara seorang pemimpin, kata dia, adalah orang yang selalu menggerakkan atau menciptakan momentum dan memberikan peluang bagi orang lain. “Jadilah manusia unggul. Pupuk idealisme, jangan pernah kehilangan idealisme, karena idealisme adalah nyawa untuk mencapai tujuan.

Orang yang kehilangan idealisme bisa terjerembab dalam pragmatisme. Tanpa idealisme, pragmatisme bisa jadi oportunisme, jauhkan itu,” pinta ketua Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu. Dia juga berharap generasi muda bisa mempersiapkan diri untuk selalu tampil ke depan, memupuk rasa setia kawanan. Setia kawan adalah energi yang maha dahsyat. “Tidak ada orang yang berhasil tanpa memperhatikan kesetiakawanan. Semakin banyak manfaat, semakin tinggi derajat kita,” imbuh Hatta yang juga Ketua Umum DPP PAN ini. Menurut Hatta, agenda ini tidak sekadar pelatihan semata, tetapi syarat dengan nilai-nilai pembentukan karakter anak muda. “Sebuah bangsa tidak memiliki masa depan kalau generasinya tidak memiliki masa depan,” tambah bapak empat anak itu. Pria yang lahir di Palembang, Sumsel, ini sangat concern dengan kemandirian anak-anak muda. Dia berpendapat, semangat berwirausaha itu harus sudah ditularkan sejak usia dini. Tidak boleh terlambat. Mereka harus sudah memiliki bekal menjadi seorang wirausaha. /Yadi/
Read More...

Pensi di Ancol Disaksikan 1.800 Pelajar DKI


Sedikitnya 1.800 pelajar di DKI Jakarta kemarin memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di Hall Rama-Shinta, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Mereka yang terpilih berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera Jakarta serta calon peserta program pengembangan diri Yayasan Putera Bahagia (YPB) Jaya. Dalam kesempatan itu, mereka disuguhkan Pentas Seni Anak Jakarta bertajuk “Cerdas Ceria”. Pentas kali ini berupa drama musikal yang diangkat dari beragam lagu anak–anak. Didukung oleh Steny Agustaf, drama musikal ini mengisahkan tentang usaha untuk meningkatkan kepercayaan diri, keberanian, kreativitas, disiplin diri, dan empati dalam kepribadian anak-anak. ’’Pagelaran ini merupakan yang kali kelima dilakukan. Siswasiswi dari Kepulauan Seribu juga ikut,’’ ujar Ketua YPB Tatiek Fauzi Bowo, Senin (25/7).

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya ingin menghidupkan kembali dunia musik anak-anak Indonesia melalui pentas yang diperankan oleh alumnus program YPB Jaya tahun lalu ini. ’’Diharapkan anak-anak Indonesia dapat mengapresiasi dan kembali menikmati lagu anak-anak yang belakangan sudah semakin langka. Karena tergusur oleh maraknya tontonan yang kurang mendidik dan tidak sesuai untuk dunia anak,’’ ujar Tatiek. Pentas seni ini kata dia, juga merupakan sebuah tribute dari anak-anak Jakarta untuk anak-anak Indonesia. Pentas seni merupakan salah satu program yang sudah diadakan kali kelima oleh YPB Jaya. Diharapkan dapat menjadi medium bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera di Jakarta untuk tampil percaya diri menunjukkan talenta, kemampuan, dan kreativitas mereka dalam dunia seni, bersama artis-artis ternama ibu kota.

’’Kami percaya, bila diberi kesempatan dan medium yang tepat, anak-anak dari keluarga pra-sejahtera ini memiliki talenta dan kreativitas yang hebat,’’ ujar Tatiek. Saat ini anak usia sekolah dari keluarga pra-sejahtera di Jakarta mencapai hampir 180.000 anak. Pihaknya terus giat mengadakan berbagai program untuk mengembangkan potensi dan hasrat berprestasi mereka. ’’Dalam kesempatan ini, kami mengajak berbagai pihak, termasuk pihak korporasi, untuk dapat mendukung dan bekerja sama dalam program-program ini demi kemajuan anak-anak bangsa. Terima kasih untuk Ancol Taman Impian yang telah menjadi tuan rumah bagi anak-anak yang belum beruntung ini,’’ pungkasnya. Sementara itu, usai pentas seni, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kemarin resmi melepas sedikitnya 1.800 anak-anak dari keluarga pra-sejahtera dan 180 guru pembimbing yang telah terpilih tersebut untuk ikut dalam program pengembangan diri ’’life skills’’. Program tersebut diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui YPB Jaya di Cimacan, Jawa Barat.

Dalam program ini anak-anak tersebut dibangun rasa percaya dirinya untuk menggali potensi diri dan berprestasi serta menjadi pemimpin dan agent of change dalam lingkungannya kelak. ’’Apa kabar anak-anak Jakarta, saya minta dijawab, cerdas ceria yah,’’ ujar Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, saat menyapa para siswa kemarin. Dia mengatakan, setiap orang harus mempunyai cita-cita setinggi mungkin. Untuk mencapai itu perlu sekolah. ’’Selain sekolah perlu juga mengembangkan bakat yang ada di diri kita. Yang dilatih dan diberdayakan pada saat mengikuti perkembangan diri di Cimacan,’’ ujar Foke. ’’Kita juga perlu menjaga persatuan dan kesatuan. Lagu yang dimainkan tadi Aku Bangga Jadi Anak Indonesia, sekarang mari kita wujudkan hal itu,’’ pungkas Foke. Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya mendukung terlaksananya HAN 2011 di Dunia Fantasi. Pihaknya memberikan dukungan dan apresiasi terhadap program pengembangan diri YPB Jaya. Yayasan Putra Bahagia didirikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pada 24 April 1952. Ditujukan untuk mengadakan program peningkatan gizi dan menambah wawasan.

Sejak ada perubahan mengenai Undang-Undang Yayasan, berubah menjadi Yayasan Putera Bahagia Jaya dan mengelola program pengembangan diri anak-anak penduduk pra-sejahtera Jakarta. Beberapa kegiatan yang rutin diadakan oleh YPB Jaya adalah pengadaan program pe-ngembangan diri dan semi outbound life skills bagi anak-anak tersebut dan juga bagi para guru pembimbing yang menginginkan perubahan bermanfaat bagi siswa. Sejak 2004 tercatat telah 9.800 siswa dan 980 guru yang telah mengikuti program yang diadakan di Cimacan, Jawa Barat. Dalam program ini, selain diberikan pemeriksaan kesehatan dan peningkatan gizi, para siswa dan guru juga diberi pelatihan dan kegiatan untuk mengembangkan potensi diri, meningkatkan rasa percaya diri dan hasrat berprestasi, serta untuk dapat bertanggung jawab atas diri dan masa depannya. Selesai menjalani program ini para peserta pelatihan diharapkan dapat menjadi pribadi-pribadi tangguh dan menjadi pemimpin serta agent of change untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik.
Read More...

Muthia dan Dellyan Remaja Ceria 2011



PEMILIHAN Remaja Ceria DKI 2011 akhirnya jatuh kepada Muthia Septiani dari Jakarta Timur dan Dellyan Putra dari Jakarta Barat. Penghargaan kepada kedua remaja itu diberikan oleh Deputi Gubernur, H. Margani M. Mustar yang mewakili Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Auditorium TVRI, Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Margani, Program Remaja Ceria itu sangat positif lantaran menyuguhkan kehebatan para remaja. Baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan, wawasan tentang kehidupan, maupun talenta. Indonesia dan Jakarta akan hebat jika remajanya juga hebat. Sehingga, Pemprov DKI sangat mendukung pelaksanaan kegiatan tahunan tersebut Pihaknya berharap, para pemenang kontes Remaja Ceria dapat menjadi wakil Provinsi DKI Jakarta di ajang-ajang pemilihan tingkat nasional.

“Tugas Remaja Ceria DKI akan mendampingi aktivitas Pemprov DKI dalam mempromosikan kegiatan- kegiatan Kota Jakarta, baik dalam maupun luar negeri,” ujar Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Ratiyono. Remaja Ceria merupakan program kegiatan yang diselenggarakan untuk menyiapkan sumber daya manusia potensi pemuda DKI Jakarta yang berkualitas dengan kriteria CERIA (cerdas, energik, responsif, inovatif, dan adaptif).

Kepala Bidang Kepemudaan Disorda DKI, Firmansyah menambahkan, para peserta grand final Remaja Ceria mewakili potensi puluhan ribu remaja berusia 15-19 tahun di Provinsi DKI Jakarta. Mereka telah mengikuti seleksi yang sangat ketat. Mulai dari seleksi tingkat wilayah kota administrasi, mengikuti pembekalan materi, serta observasi dan apresiasi kepada masyarakat. Pihaknya berharap, para Remaja Ceria tumbuh menjadi remaja berkualitas yang kokoh iman dan taqwanya, berakhlak mulia, dan berkepribadian tangguh. “Diharapkan, mereka juga dapat dipersiapkan menjadi Duta dan Benteng Budaya Nusantara serta Duta Antinarkoba,” pungkasnya./Yadi/
Read More...

Jumat, 22 Juli 2011

Korpri DKI Gelar Lomba Lintas Alam di KBT


Jika selama ini lomba lintas alam biasa digelar di kawasan puncak atau pegunungan, kali ini Korpri DKI melakukan gebrakan dengan menggelar lomba lintas alam di bantaran Kanal Banjir Timur (KBT), Sabtu (23/7). Kegiatan yang merupakan rangkaian HUT ke-484 DKI ini, diharapkan menjadi ajang untuk mengajak warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Sekretaris DP Korpri DKI Jakarta, Hari Jogja mengakui biasanya lomba lintas alam dilakukan di luar Jakarta, seperti di Puncak dan Cibodas, Jawa Barat. Sementara untuk tahun ini akan digelar di KBT, dengan posisi start di pintu KBT Marunda Jakarta Utara dan finish di pintu KBT Ujungmenteng Jakarta Timur.

"Kita pilih di KBT agar bisa melihat langsung aliran KBT yang merupakan proyek kebanggaan DKI Jakarta. Keberadaan KBT ini juga telah dirasakan manfaatnya oleh warga Jakarta, serta mampu mengurangi jumlah titik genangan air akibat curah hujan yang tinggi, yang selama dekade terakhir selalu menjadi momok menakutkan. Terutama bagi warga yang berdomisili di bantaran sungai," kata Hari, disela-sela acara

Sesuai dengan tema HUT ke-484 DKI yakni Jakarta Kita (Kian Tertata Kian Dicinta), pihaknya akan melihat langsung program penataan lingkungan yang telah diupayakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dengan begitu, diharapkan semakin meningkatkan kesadaran warga terhadap lingkungan hidup di ibu kota sejalan dengan program Jakarta Go Green.

"Ini juga momentum penting untuk meningkatkan semangat korps, kekompakan, dan rasa kebersamaan, khususnya sesama anggota Korpri DKI Jakarta," ujarnya.

Lomba lintas alam diikuti oleh 6 ribu anggota Korpri DKI Jakarta. Mereka berjalan kaki di bantaran KBT sejauh delapan kilometer. Selain itu diserahkan pula bantuan sosial kepada 200 anak yatim piatu di sekitar KBT. /Yadi/
Read More...

Kamis, 21 Juli 2011

Kiat Sukses "Menciptakan" Anak Sukses


Banyak anak ingin cerdas dan kreatif, tetapi hanya berhenti pada keinginan saja. Menurut psikolog Tika Bisono, hal itu disebabkan suatu "penyakit" yang mendorong anak selalu mengatakan "tidak bisa" sebelum memulai sesuatu karena tidak percaya diri, dan selalu mengatakan tidak mau kerena alasan gengsi. Selain itu, kurangnya kesadaran untuk berkreasi juga merupakan masalah lain yang memicu anak tidak kreatif. Tika menilai, anak-anak usia remaja perlu menyalurkan potensi ekspresif dan agresifnya pada hal-hal yang positif sehingga kemudian dapat melahirkan sebuah prestasi yang membanggakan. Ia menegaskan, orangtua jangan memandang daya kritis anak-anaknya sebagai sebuah bentuk perlawanan.

"Orangtua dan lingkungan jangan membunuh usaha remaja untuk menjadi kreatif dengan memberikan label nakal, aneh, ataupun nyeleneh," kata Tika, saat menjadi pembicara dalam talkshow "Sukses Mengawal Perkembangan Remaja Melalui Pendekatan Strength Base Parenting" yang digelar PPM School of Management, Sabtu (16/7/2011), di Menteng, Jakarta Pusat.

Tika mengatakan, orangtua harus mampu menjadi seorang creator education bagi anak-anaknya. Jadikan kegagalan orangtua sebagai sebuah referensi berharga untuk anak-anak agar kelak ia tidak mengulangi dan mengulangi kegagalan tersebut.

"Kegagalan orangtua harus dijadikan referensi agar anak-anak tidak mengulanginya. Pribadi kreatif dan best parenting tidak bisa dipisahkan. Itulah mengapa pengalaman orangtua sangat diperlukan," ujarnya.

Dalam talkshow ini, Tika membeberkan tiga pilar utama dalam pendekatan strength base parenting. Pertama, orangtua harus memiliki visi dirinya ingin dipandang sebagai orangtua seperti apa oleh anak-anaknya. Sebagai orangtua yang otoriter, submisif, atau demokratis. Menurutnya, visi antara anak dan orangtua bisa berbeda sehingga ini sangat berguna untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan tersebut.

Kedua, orangtua dan anak harus selalu bersikap positif dan memfokuskan diri pada kelebihannya. Ketiga, orangtua harus membangun hubungan yang kuat secara bersama-sama dengan anak-anaknya.

"Itulah tiga pilar yang saya ambil dan sudah diterapkan di seluruh dunia," kata Tika.

Sementara itu, pengajar Human Resources dan Organizational Behaviour PPM School of Management, Dwi Idawati, mengatakan, kunci sukses strength base parenting dalam pendidikan adalah mencari titik temu antara orangtua dan anak-anak. Menurutnya, banyak orangtua yang terlalu sibuk bekerja sehingga anak-anak seperti berkembang dengan sendirinya.

"Bisakah mereka (orangtua) menjelaskan apa kekuatan dari anak-anaknya. Sebagai orangtua, kita harus tahu dukungan apa yang ingin kita berikan kepada anak. Create sebuah program dan ciptakan suatu visi untuk kebahagiaan anak-anak di masa depan," ujarnya.

Seharusnya, sambung Ida, orangtua harus memberikan informasi pandangan sebanyak-banyaknya terhadap anak-anak khususnya ketika ingin memilih sebuah pendidikan lanjutan. Biarkan anak berpikir dan mengambil keputusan, lalu berikan pandangan terhadap keputusan yang akan dipilihnya. Biasanya, anak tidak mempunyai atau kekurangan informasi tentang apa yang akan dipilihnya.

"Yang terpenting, jangan bandingkan anak-anak dengan orang lain. Me is me," tandasnya. /Yadi/
Read More...

Job Fair Siapkan 5000 Lowongan Kerja


Berbagai upaya terus dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta untuk menekan pengangguran sebanyak satu persen setiap tahun. Salah satunya dengan menggelar job fair yang kali ini diselenggarakan di Kantor Balai Pelayanan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) Disnakertrans DKI Jakarta di Jl Raya Bogor, Jakarta Timur. Job fair berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (20/7) hingga Jumat (22/7). Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 5.000 lowongan kerja di luar negeri disediakan bagi para pencari kerja.

Kepala Disnakertrans DKI Jakarta, Deded Sukandar mengatakan, pihaknya terus berupaya menyelenggarakan kegiatan bursa tenaga kerja yang melibatkan unit kerja perangkat daerah (UKPD) di bawah Disnakertrans DKI Jakarta. “Job Fair ini diadakan khusus untuk menjaring tenaga kerja asal Jakarta yang akan disalurkan ke luar negeri,” ujar Deded, usai membuka kegiatan ini di gedung BP2TKI Disnakertrans DKI Jakarta, Rabu (20/7).

Dirinya berharap, para pencari kerja yang mendatangi job fair ini mampu memenuhi kualifikasi maupun syarat yang ditetapkan perusahaan-perusahaan yang menjadi instansi penyalur kerja resmi. Sekitar 5.000 lowongan kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, Qatar, Kanada, Amerika Serikat, Taiwan, serta negara-negara di Eropa dan Timur Tengah disediakan dalam bursa tenaga kerja ini.

Kepala BP2TKI Disnakertrans DKI Jakarta, Saut Tambunan mengungkapkan, kegiatan ini spesifik untuk memfasilitasi pencari kerja dengan pemberi kerja sehingga kedua belah pihak dapat berinteraksi mendapatkan informasi dan pemenuhan lowongan kerja yang tersedia. Adapun tujuan kegiatan ini, untuk menempatkan tenaga kerja asal Indonesia di negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja formal, profesional, dan memiliki keahlian.

Dijelaskan Saut, ada sebanyak 50 perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja swasta (PPTKS) yang mengikuti kegiatan ini. Secara umum, mereka mencari tenaga kerja formal lulusan SMA hingga perguruan tinggi. “Negara tujuan yang paling diminai para pencari kerja di antaranya adalah Qatar. Selain, memiliki undang-undang ketenagakerjaan yang sangat melindungi tenaga kerja dari luar Qatar, ternyata gaji tenaga kerja di negara ini cukup besar. Setiap tahunnya, Qatar menawarkan 5 ribu lowongan kerja kepada BP2TKI Disnakertrans DKI. Adapun jenis pekerjaan yang ditawarkan antara lain di bidang konstruksi, minyak dan gas serta pariwisata,” ungkap Saut.

PT Balanta Budi Prima, salah satu perusahaan PTKS yang ikut dalam kegiatan ini menawarkan sedikitnya 1.000 lowongan kerja di Kanada, Qatar, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Taiwan dan lain sebagainya. “Setiap tahun kami mendapatkan order dari negara-negara itu untuk mencari tenaga kerja asal Jakarta sebanyak 1.200 orang. Namun kami hanya mampu mengirimkan 1.000 tenaga kerja,” ujar Andi Siahaan, salah seorang staf PT Balanta Budi Prima.

Dalam job fair kali ini, para perusahaan PTKS menawarkan sejumlah pekerjaan nyang bergerak di bidang konstruksi, perhotelan, restoran, industri, teknologi, arsitektur, kedokteran, farmasi, pekerja sosial dan lain sebagainya. “Tentunya, para pencari kerja harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang ditentukan minimal mampu berbahasa Inggris,” kata Andi.
Read More...

Aulia dan Aprily Remaja Ceria Jakarta Pusat 2011


Setelah melalui seleksi ketat, Aulia Darmawan dan Deyuri Aprily akhirnya terpilih sebagai pasangan Remaja Ceria Jakarta Pusat 2011. Aulia, pelajar SMA Negeri 14 Jakarta dan April, siswi SMA Negeri 1 Jakarta berhasil menyisihkan 30 finalis lainnya pada malam final pemilihan Remaja Ceria Jakarta Pusat, di Gedung Auditorium TVRI, Jl Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat.

Selain Aulia dan April, dewan juri yang terdiri dari unsur Dinas dan Sudin Olahraga dan Pemuda, serta UPT Gelanganggang Remaja Jakarta Pusat, juga memutuskan Andra Satrio Utomo dari SMA Negeri 66 dan Lulu Nabila dari SMK Negeri 27 sebagai Wakil I Remaja Ceria Jakarta Pusat 2011. Sedangkan Wakil II Remaja Ceria diraih pasangan Faturrachman dari SMA Sunda Kelapa dan Ayu Armelia dari SMK Negeri 27. Juara Harapan I diraih pasangan Andre Casal dari SMA Negeri 5 dan Putri Aulia dari SMA Negeri 1 Jakarta. Juara Harapan II diraih pasangan Wido Avianto dari Universitas Bina Nusantara dan Sinta Kartika Wanti siswi SMAN 24.

Sedangkan the best catwalk diraih Dicky Ivangkia dari SMA Negeri 1 dan Imami Vania siswi SMP Lab School Jakarta. Sementara untuk kategori foto genik terbaik diraih oleh Muhammad Sulaeman dari Akademi BSI Jakarta dan Kholofah Marsela dari SMA Negeri 49 Jakarta. Untuk pemenang Favorit diraih oleh pasangan Muhammad Diyas Edward dari SMA Negeri 7 Jakarta dan Afristi Ramdani dari SMA Negeri 68 Jakarta.

Walikota Jakarta Pusat, Saefullah, berharap prestasi para pemenang Remaja Ceria Jakarta Pusat dapat dipertahankan. Sehingga mampu bersaing dan menjadi pememang pada pemilihan Remaja Ceria tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dirinya juga berharap, kepada para orangtua agar memberikan kesempatan kepada putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan positif agar terhindar dari hal-hal yang negatif. “Ajang ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh UPT Gelanggang Remaja Jakarta Pusat setiap tahun,” kata Saefullah.

Dijelaskannya, pada awal pemilihan tercatat sebanyak 250 peserta mendaftar dalam ajang tersebut, yang kemudian disaring lagi menjadi 15 pasang finalis putra dan putri. Selanjutnya, para pemenang nantinya akan mewakili Jakarta Pusat di tingkat Provinsi DKI Jakarta untuk bersaing dengan wilayah lainnya./Yadi/
Read More...

Rabu, 20 Juli 2011

Lokakarya Jurnalistik Anak SMA se-Jakarta Barat



Terobosan penting dilakukan anak-anak SMA se-Jakarta Barat melalui gelar lokakarya jurnalistik sehari. Kegiatan berbasis berani menulis menghadirkan tiga narasumber PosKota, Republika dan Gema Widyakarya. Ketiga narasumber tersebut sengaja dihadirkan atas prakarsa Sudin Pendidikan Jakarta Barat melalui Kasi SMA. Drs. Jusen Hardiman, M.Pd Kasi SMA Jakarta Barat menyatakan, bahwa lokakarya jurnalistik ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang pernah digelar tahun lalu.
Kegiatan ini berlangsung di SMA Al-Kamal, Kembangan Jakarta Barat media Juli 2011. H. Herman Budhi wartawan PosKota dalam sesi pertama memberikan motivasi luas agar siswa berani menulis. Kunci utama terletak pada bagaimana menyajikan berita secara sistematis. H. Herman Budhi hanya memberikan sebuah format latihan menulis berita secara piramida terbalik. Format ini menurutnya sangat mangkus dalam menyajikan berita secara detail. Herman juga menekankan pada prinsip bahasa jurnalistik yang bisa ‘menjual’.
Menurut Herman, bahasa jurnalistik merupakan bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian surat kabar dan majalah. Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang panjang dan bertele-tele. Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap. Semua yang diperlukan pembaca sudah tertampung di dalamnya. Menerapkan prinsip 5 wh, membuang kata-kata yang mubazir dan menerapkan ekonomi kata.
Sederhana, artinya bahasa pers sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit dan kompleks. Kalimat yang efektif, praktis, sederhana pemakaian kalimatnya tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis). Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga.
Menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup, tumbuh dan berkembang. Menghindari kata-kata yang sudah mati. Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak umum (pembaca). Struktur kalimatnya tidak menimbulkan penyimpangan/pengertian makna yang berbeda, menghindari ungkapan bersayap atau bermakna ganda (ambigu).
Dipandang dari fungsinya, bahasa jurnalistik merupakan perwujudan dua jenis bahasa yaitu seperti yang disebut Halliday (1972) sebagai fungsi ideasional dan fungsi tekstual atau fungsi referensial, yaitu wacana yang menyajikan fakta-fakta. Terdapat empat prinsip bahasa jurnalistik (retorika tekstual) yang dikemukakan Leech, yaitu prinsip prosesibilitas, prinsip kejelasan, prinsip ekonomi dan prinsip ekspresifitas.
Prinsip ini dipertegas Teguh Setiawan, wartawan senior harian Republika. Teguh menyatakan, menulis itu gampang yang penting punya kemauan. Kuasai bahasa, pertajam sajian melalui latihan terpadu. Jangan ragu untuk menulis apa saja asal masuk akal dan bisa dijual. Teguh secara tegas mendorong anak-anak SMA berani mencoba menulis dalam berbagai bentuk.
Gunawan, guru SMPN 61 yang juga wartawan senior di majalah Gema Widyakarya secara sistematis mendeskripsikan kunci sukses menjadi penulis andal. Diawali dengan rajin membaca, membanding-bandingkan tulisan orang lain, mencoba menulis, yakin dan menghargai tulisan orang lain menjadi sebuah langkah awal yang manis. Gunawan yang dikenal sebagai penulis beberapa buku pedagogis terbitan swasta, menyatakan tanggungjawab pelajar bukan hanya pada komitmen mewujudkan perubahan. Artinya, pelajar harus bisa menulis. Kuncinya, terletak pada niat, percaya diri dan mau berkorban apabila tulisan tersebut gagal dimuat di surat kabar atau majalah.
Ide Gunawan dan Teguh memang bertumpu pada pentingnya latihan dan terus mencoba. Tidak pernah puas menjadi landasan bagi proses meniti karier sebagai penulis. Pengalaman Teguh berangkat dari kontemplasi ide, membaca lalu menuliskan ide tersebut, sedangkan Gunawan berangkat dari menemukan tema aktual, menentukan arah tulisan yang baru yang mengoda langsung menuliskannya dengan benar melalui rambu-rambu pakem bahasa jurnalistik seperti yang dipaparkan Herman.
Kreatif menulis seperti menurut Jusen Hardiman harus menjadi sebuah kegiatan ekstrakurikuler khususnya di SMA. Program ini harus dirumuskan oleh setiap sekolah dengan asupan rencana alokasi dana yang bisa dikontrol. Menulis menjadi sebuah keharusan masa depan dalam mengubah nasib anak bangsa ini, papar Jusen ketika menutup kegiatan tersebut. (bach)
Read More...

Guru Berprestasi DKI Jakarta Tahun 2011


Setiap tahun gelar pemilihan guru berprestasi di DKI Jakarta menjadi event yang menarik. Selayaknya memang event ini menjadi aktualisasi bagi penunjukkan kinerja dan prestasi setiap guru. Tak ayal, sepanjang penyuluhan demi penyuluhan selalu didengungkan pentingnya menjadi guru yang mumpuni, berprestasi, berdedikasi dan bisa membawa perubahan.

Tahun 2011 menjadi salah satu momen yang tak kalah pentingnya bagi setiap kota administrasi untuk melakukan seleksi. Agenda ini akan melahirkan deskripsi dari format pemilihan yang selektif. Terbukti, setiap kota administrasi di lima belahan DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu menggelar babak eliminasi atau semacam audisi bagi penentuan guru berprestasi.

Setiap kota administrasi diharuskan melahirkan satu pemenang yang terdiri dari guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, PLB dan ini dibarengi dengan pemilihan kepala sekolah serta pengawas berprestasi. Mereka yang terpilih sebagai juara I akan mewakili kota administrasi masing-masing untuk diuji sebagai guru berprestasi tingkat DKI Jakarta.

Momen Juni hingga pertengahan Juli menjadi waktu yang sangat menentukan. Para juara tersebut akan diuji melalui sistem penjaringan guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi. Walhasil, dari gelar pemilihan tingkat DKI Jakarta telah menghasilkan para guru berprestasi.

Tingkat taman kanak-kanak tercatat, Dra. Tri Yuni Iswanti Nur dari TK Labschool Jakarta Timur sebagai guru berprestasi. Tingkat SD tercatat Edi Kusyanto, SPd. dari SD Menteng 01 Jakarta Pusat sebagai guru berprestasi. Tingkat SMP tercatat Dra. Indarwanti,MPd dari SMPN 7 Jakarta Timur sebagai guru berprestasi. Tingkat SMA tercatat Drs. Dayat dari SMAN 35 Jakarta Pusat sebagai guru berprestasi. Tingkat SMK tercatat nama Dra. Murni Astuti, MM dari SMK 37 Jakarta Selatan sebagai guru berprestasi. Tingkat PLB tercatat Agus Abdoel Rakhman, S.Pd dari SLB YPAC Jakarta Selatan sebagai guru berprestasi.

Predikat kepala sekolah berprestasi, antara lain diboyong oleh : Hj. Entin Kartini dari TK Aisyiyah 21 Jakarta Timur, Drs. Jaya Rahmat, MPd dari SD Cipinang Cempedak 06 pg Jakarta Timur, Drs. Bambang Sutopo dari SMPN 170 Jakarta Utara, dan Dra. Elfrida Manurung, MPd dari SMAN 22 Jakarta Timur.

Pengawas berprestasi, antara lain : Drs. Supardi, MM (pengawas TK/SD dari Jakarta Timur), Drs. R. Wirawan (pengawas SMP dari Jakarta Timur) dan Drs H. Anwari JS, MM (pengawas SMA/SMK Jakarta Utara). Para guru berprestasi tersebut akan memperoleh penghargaan khusus dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Penghargaan ini menurut Kabid Tendik Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Hj. Ida Hidayati, tak lepas dari pengakuan langsung Dinas Pendidikan dan bukan sekadar sertifikat. Artinya, mereka akan dipromosikan sebagai kepala sekolah. Promosi ini berdasarkan kriteria penjenjangan keprestasian.

Hj. Ida Hidayati, menjelaskan, para guru ini nantinya akan mengikuti seleksi pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. Bila mereka mampu menyandang predikat nasional, maka secara langsung mereka akan memperoleh penghargaan dan promosi seperti yang dijanjikan.

Hj. Ida Hidayati pun mendeskripsikan penghargaan itu, yakni guru berprestasi I, II, III tingkat nasional dapat langsung diangkat sebagai kepala sekolah tanpa seleksi. Guru berprestasi I, II, III tingkat provinsi dapat langsung disertakan mengikuti tes seleksi sebagai kepala sekolah tahap IV. Guru berprestasi harapan I dan II tingkat provinsi dapat disertakan seleksi kepala sekolah tahap III. Guru berpredikat I tingkat kota administrasi dapat langsung mengikuti seleksi calon kepala sekolah tahap III. Guru berprestasi II dan III tingkat kota administrasi dapat langsung mengikuti seleksi calon kepala sekolah tahap II. Demikian papar Hj. Ida Hidayati, ketika ditemui Gema di kantornya.

Di sisi lain, pemilihan guru berprestasi ini menurut Kasi Pendagun, H. Kusno, menjadi sebuah harapan bagi Dinas Pendidikan DKI Jakarta agar setiap sekolah atau setiap guru bisa mendenyutkan kinerja sekaligus mengirimkan kandidatnya. Ini diharapkan memiliki implikasi yang kuat bagi pentingya sebuah upaya pencerahan bagi kaderisasi dan estafet kepemimpinan berbasis prestasi yang mumpuni. /yadi/
Read More...

Sabtu, 16 Juli 2011

MGMP Bahasa Indonesia DKI Jajaki Poros Jakarta-Kebumen


MGMP bahasa Indonesian tingkat SMP DKI Jakarta terus membangun kinerja melalui berbagai terobosan. Tak pelak, pentingnya mengusung perubahan menjadi tuntutan masa depan. Salah satu program nyata yang terus digelindingkan yakni meningkatkan kualitas kompetensi dan komitmen. Berbagai produk nyata dari program ini sukses diwujudkan sepanjang tahun. Mulai dari pembinaan siswa dalam program FL2SN hingga pelatihan berbasis penajaman kompetensi akademik telah langsung dirasakan oleh semua guru bahasa Indonesia DKI Jakarta.
Drs. Ismatohir ketua MGMP bahasa Indonesia DKI menyatakan, program MGMP dirumuskan berdasarkan acuan standar isi, pengelolaan dan kompetensi. Program ini terus dikembangkan dalam berbagai kegiatan atraktif dan solusif. Salah satu produknya yang telah digunakan oleh seluruh siswa DKI yakni buku panduan penyelesaian ujian nasional.
Menurut Ismatohir yang juga kepala SMPN 179, buku ini secara khusus diramu berdasarkan kepentingan penajaman kompetensi siswa. Setiap tahun buku ini direvisi melalui rapat kerja yang mengusung perubahan dalam pembelajaran berbasis masa depan. Tak ayal, melalui program ini pun banyak kegiatan digelar secara sistemik. Bisa dimaklumi, hasil penjualan buku ini menjadi salah satu pundi dana bagi proses pembiayaan kegiatan.
Keberterimaan buku ini pun telah meluas hingga kawasan Babotabek (Banten, Bogor, Tangerang dan Bekasi). Memasuki paruh tahun 2011 MGMP ini pun menggelindingkan program kerjasama kabupaten Kebumen. Tak ayal lagi, kunjungan kerja yang berlangsung 17-19 Juni 2011 lalu mendapat sambutan hangat dari MGMP bahasa Indonesia kabupaten Kebumen.
Dra. Endang Hario G, salah seorang pengurus MGMP DKI menyatakan, program kunjungan kerja ini pun dibarengi dengan temu sastra bertajuk seminar pendidikan karakter yang mendatangkan ahli sastra dari Universitas Yogyakarta. Prof. H. Haryadi sengaja dihadirkan sebagai narasumber dalam seminar yang berlangsung di Hotel Van Der Wijk Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Endang Hario juga menjelaskan, inti kegiatan tersebut terfokus pada pengembangan inovasi berbasis pertukaran informasi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.
Rombongan guru SMP DKI Jakarta diterima langsung oleh para guru bahasa Indonesia yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia Kebumen. Drs. Rokhmat Ketua MGMP Kebumen secara langsung menyambut kerjasama ini sebagai sebuah program solusif. Ia menandaskan buku panduan penyelesaian soal ujian nasional karya MGMP DKI merupakan jembatan bagi terkuaknya kemungkinan kerjasama di masa mendatang.
Kerjasama ini menurut Drs. Santiyo, M.Pd guru SMPN 177, bisa jadi sebagai sebuah terobosan baru. Terobosan ini pun bukan semata menekankan kepada alur kerjasama progresif. Lebih jauh, alur silaturohim poros Jakarta-Kebumen menjadi alternatif dalam mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia. Kerjasama ini diharapkan bisa menghasilkan sebuah nota kesepahaman bagi upaya pertukaran informasi kedua belah pihak. Benar, ini diwujudkan dalam gelar penetapan anggaran dasar rumah tangga MGMP DKI Jakarta yang disepakati di hotel tua yang terletak di pinggiran kota Kebumen. Hotel Van Der Wijk menjadi wahana dalam merumuskan program tahunan yang sekaligus menjadi momentum penyemaian tekad guru DKI dalam menaikkan kompetensi dan kinerja.
Satu hal yang patut dicatat, yakni kunjungan tersebut sukses mengantongi butir-butir analisis pembelajaran sastra berbasis membangun karakter bangsa. Narasumber Prof. H. Haryadi mendeskripsikan indikator pembelajaran apresiasi sastra berbasis pembangunan karakter. Haryadi sangat menyesalkan fenomena katerpurukan bangsa akhir-akhir ini. Munculnya sejumlah aksi yang mengarah pada dehumanisasi dan benih instabilisasi meruah sebagai bentuk kekecewaan dalam berbagai tatanan kehidupan.
Di sisi lain Haryadi juga melihat makin tersisihnya pengajaran sastra lama. Padahal nilai-nilai integritas dan kemanusiaan dalam sastra lama sangat kental. Ini perlu dibumikan kembali sebagai sebuah kata resis dalam pengajaran sastra Indonesia. Haryadi sengaja menampilkan dongeng pelanduk peninggalan nenek moyang yang banyak menyimpan nilai-nilai kemanusiaan, kejujuran dan komitmen dalam membentuk watak generasi baru. Secara tematis, Haryadi mengencangkan pentingnya keteladanan para guru dalam menjembatani kesenjangan di tengah arus destruktivisme yang menggerus nilai-nilai ketimuran.
Dongeng pelanduk tegas menyisipkan pentingnya pembangunan watak bangsa yang amanah, fatonah, tawadu, tablik dan ……… Nilai ini bukan hanya dalam pelajaran budi pekerti dan agama. Sastra memiliki daya lentur dalam meneruskan nilai-nilai tersebut. Dongeng atau cerita-cerita lama memiliki pelajaran moral yang sangat berharga. Secara tegas, Haryadi menurunkan pikirannya dalam sebuah makalah sepanjang sembilan halaman.
Seminar tersebut juga menjadi sebuah pencerahan bagi poros Jakarta-Kebumen. Fuad Ismail direktur penerbit Akasia Jakarta yang hadir dalam acara tersebut sangat terkesan dan mendukung gelar kerjasama para guru Jakarta dan Kebumen. Fuad tegas menjanjikan pentingnya kerjasama terutama dalam penerbitan buku sebagai sebuah tanggungjawab masa depan. Pihaknya akan mendukung kerjasama ini melalui mekanisme jarring program yang telah mendapat kesepakatan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Drs. Nasrudin, M.Pd mantan ketua MGMP yang kini menjabat sebagai Kasi SMA di Kotif Jaksel, menyatakan saatnya MGMP bahasa Indonesia di tingkat SMP mampu menjawab tantangan masa depan. Pembentukan poros Jakarta-Kebumen menjadi landasan utama bagi kemungkinan perluasan program inovasi berbasis pertukaran informasi bagi kemajuan pembelajaran bahasa Indonesia. Program ini seharusnya dihidupkan sebagai sebuah kesadaran kolektif yang akan mencerdaskan anak didik. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah menarik dan menyenangkan. Ini terupang pada niat guru. Terobosan MGMP bahasa Indonesia DKI Jakarta merupakan hal yang kali pertama digelar dengan melibatkan kerjasama di luar provinsi. Kemungkinan besar kerjasama ini pun akan berlanjut dalam berbagai even yang melibatkan para guru dari 33 provinsi di tanah air. Idealnya, ini menjadi harapan bagi terbentuknya MGMP bahasa Indonesia tingkat nasional.◙/gun/
Read More...

MOS yang Solutif-Inspiratif


Masa Orientasi Siswa (MOS) yang menjadi salah satu event tahunan di setiap sekolah bukanlah masa ‘bulan-bulanan’ alias perpeloncoan bagi siswa baru. Kegiatan ini menjadi fase awal siswa dalam mengenal lingkungan sekolah. Wajar, setiap sekolah mempersiapkannya secara apik sebut saja SMPN 61, SMPN 49 memasukkan agenda penyuluhan narkoba sebagai elemen pembinaan siswa. SMPN 69, SMPN 130 dan SMPN 267 memasukkan agenda joy school alias sekolah yang menyenangkan serta SMAN 38 yang memberikan bantuan sembako kepada masyarakat sekitar.

Ini menjadi sebuah wahana yang solutif dan inspiratif. Drs. Marintang Gaja kepala SMPN 130 tegas menyatakan sekolahnya terus ditata melalui program penghijauan sekaligus sebagai wahana belajar yang menyenangkan. Marintang telah menyusun format sekolah hijau walaupun SMPN 130 terbilang sekolah yang ‘mungil’ menyembul di tengah perkampungan Kota Bambu Selatan. Sekolah ini akan jadi idaman siswa melalui format pembinaan sekolah hijau berwawasan lingkungan.
Senafas dengan Marintang, Drs. H. Wawan Setiawan kepala SMPN 69 menjelaskan, konsep joy school hanya akan bisa terwujud dengan format pembinaan guru terhadap prinsip belajar kuantum. Artinya, suasana yang menyenangkan bersumber dari ketersediaan sarana dan prasarana pendukung berdasarkan siswa. Subjek belajar terletak pada siswa guru yang menjadi inspirator yang bisa membawa perubahan bagi pembinaan masa depan siswa. Wawan lebih menekankan pada kegiatan MOS yang terpadu pada kesiapan siswa terhadap suasana yang menyenangkan.
Konsep ini bisa dipadukan dengan konsep SMPN 61 yang menggelar atraksi MOS dalam kegiatan interaktif mulai dari penyuluhan hidup sehat, menghindarkan diri dari narkoba hingga demonstrasi semua kegiatan ekskul. Drs. Yurianto, MM kepala SMPN 61 lebih memfokuskan pada pentingnya perubahan paradigm mewujudkan sekolah sehat, berkepribadian dengan hasil yang memuaskan. Format seperti ini menjadi acuan bagi pentingnya penggelindingan program ekskul dan bridging course pada mata pelajaran matematika, IPA dan bahasa Inggris.
Parade ekskul juga menjadi bagian dari pengenalan program sekolah di SMAN 38. SMA yang dipimpin Drs. Rachmat HDP ini secara empati memasukkan kegiatan bakti social sebagai proses mendekatkan siswa baru terhadap lingkungannya. Program ini direncanakan sebagai pendukung bagi kelanjutan pembentukan karakter bangsa seperti yang dirumuskan oleh sekolah. Hal ini mememiliki harapan agar orang tua bias memahami konsep pelaksanaan MOS yang inovatif dan solusif.
Harapan untuk memanfaatkan MOS sebagai ajang pembekalan siswa benar-benar diwujudkan dalam program pembinaan terpadu. Ini seperti yang dilakukan di SMPN 267. Kepala SMPN 267 Drs. Sukirman yang juga sebagai aktivis PGRI secara tegas menyatakan, bahwa sekolahnya telah memformulasikan kegiatan MOS pada kesiapan siswa dalam mewujudkan sekolah sehat, bersih, hijau dan berwawasan masa depan.
Diakui Sukirman, sekolahnya sangat kondusif dalam melayani kebutuhan pendidikan. Semua program dijalankan melalui mekanisme pelaksanaan manajemen berbasis sekolah. Sukirman yang sudah tiga tahun memimpin sekolah ini banyak melakukan terobosan baru. Mulai dari gerbang sekolah, perbaikan ruang guru, ruang belajar, masjid hingga kantin dilakukan secara bertahap. Saat ini kantin SMPN 267 sangat representatif bisa memenuhi harapan siswa, guru dan karyawan. Sukirman tidak menampik, bahwa kendala utama di sekolahnya pada akses jalan yang membelah sekolah ini. Jangan aneh, setiap pagi di depan sekolah selalu padat dengan kendaraan dan para pedagang yang nangkring di kiri-kanan jalan. Ia sudah menghubungi pihak kelurahan untuk menertibkan. Hingga kini belum ada penyelesaian.
Di sela acara MOS SMPN 267, Muhammad Aldiansyah Fahreza siswa kelas VII yang mahir membaca Qur’an dan menjadi peringkat I dalam seleksi masuk ke sekolah ini, menyatakan sangat terkesan atas kegiatan MOS. Siswa yang gemar membuat kartun ini berharap agar sekolahnya bisa menjembatani prestasi para siswa. Asal tahu saja, SMP binaan Sukirman memiliki 23 program ekskul dan menjadi pelanggan juara Paskibra.
Kegiatan ekskul yang seabrek itu bukan tidak beralasan, karena ini berdasarkan analisis kebutuhan siswa. Para pelatihnya pun sangat professional. Sukirman sengaja menggelar MOS secara inspiratif dan solusif sebagai wahana menuju pencerahan kualitas sekolah binaannya. (yadi/gun)
Read More...

SMAN 38 menyemai Etos Sekolah Sehat dan Asri



Mewujudkan sekolah yang maju dengan segudang prestasi adalah sebuah mimpi buruk tanpa dilandasi wujud sekolah sehat dan asri. Tegasnya, sekolah harus sehat dan asri dulu, baru menggenjot prestasi. Ucapan Drs. Rachmat HDP sangat postulatis atau kebenaran yang tak perlu diuji tersebut dilontarkan di sela-sela acara MOPDB beberapa waktu lalu. Namun, tidak semua kepala sekolah berani mengambil resiko besar untuk mengejawantahkan sosok sekolah sehat dan asri
Apa iya? Rachmat HDP, pria kelahiran Banyumas tidak main dadu mempertaruhkan ucapannya dalam menyembulkan nama SMAN 38 sebagai sekolah sehat dan asri. Sejak tahun 2010 tamatan sarjana IKIP Jakarta ini beristikomah mengibarkan semangat baru bagi 825 orang siswa, 55 guru dan 17 karyawan. Semangat untuk melahirkan etos sekolah sehat dan asri ini dengan format ‘sehat dan asri untuk semua’.
Kegiatannya terfokus pada pendidikan kesehatan (kegiatan UKS) dan pembinaan lingkungan sekolah sehat dan asri (kegiatan green school). Kedua program ini juga mendapat dukungan infrastruktur dari para orangtua siswa yang diwujudkan dalam bentuk percantikan taman, penambahan koleksi tanaman hias dan boga, daur ulang dan sarana/alat kesehatan penunjang.
Keseriusan menampilkan wajah baru SMAN 38 tampak jelas pada perilaku seluruh warga di sekolah. Jangan heran, di sini para siswa, guru siapa saja wajib hukumnya membuang sampah pada tempatnya, tidak ada satupun siswa membawa makanan/minuman ke dalam kelas; setiap hari di gelar operasi semut; setiap minggu wajib dilakukan kerja bakti di lingkungan sekolah dan ruang kelas; toilet selalu bersih dan wangi; petugas UKS lengkap dengan obat-obatan/perlengkapan selalu siap; setiap siswa memahami ancaman bahaya narkoba.
Kenyamanan belajar mengajar yang kondusif ikut dipersegar dengan hijaunya lingkungan sekolah. Pendeknya sekolah sejuk yang terletak di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini memang tengah berupaya memberi garansi total terhadap sebuah terobosan baru melalui UKS dan pembinaan green school. Salah satu bukti pengakaran kegiatan ini menurut Markorijasti, Pembina KIR sekaligus Pembina Green School, jelas terlihat melalui pencangkokan tanaman, karantika tumbuhan, kreasi daur ulang, melakukan penyaringan air limbah, penanaman pohon di lingkungan sekolah bahkan sekolah ini berencana melakukan penanaman pohon di stasiun-stasiun kereta dan penanaman pohon merambat di pohon-pohon sepanjang jalan Lenteng Agung.
Komitmen menuju etos sekolah sehat dan asri ini secara signifikan telah melambungkan nama SMAN 38 sebagai juara I dan favorit lomba daur ulang sampah kertas dan plastik evanasting ACT BEM UI, juara I lomba karya tulis farmasi se-Jabotabek, juara I lomba pengolahan air bersih, finalis sekolah pelopor lingkungan, penelitian terbaik se-Asia Tenggara tentang propotipe elektronik untuk menyerap dan menghilangkan senyawa karbon dari udara menggunakan zeolit untuk mengurangi efek pemansan global di Malaysia.
Prestasi ini, menurut Diane, Wakil Bidang Humas masih dipercantik dengan prestasi lain seperti juara I pencak silat se-DKI Jakarta, juara I bidang rekayasa teknologi, juara I lomba fotografi dan membuat madding, juara II lomba menulis cerpen, juara I basket, juara I karate pada O2SN Jakarta Selatan, juara I basket, juara I tari saman, juara II CSUI Robot Competition, juara I cepat tepat astronomi dan masih banyak lagi piala yang diraih para siswa yang haus akan prestasi.
Bahkan prestasi tersebut masih dipersolek dengan hasil UN yang di atas nilai US dan sebanyak 126 orang siswa diterima di universitas negeri melalui jalur mandiri. Ini masih ditambah siswa yang melalui UNPTN. Sebagai perbandingan tahun lalu 90 persen siswanya melanjutkan kuliah dan sisanya bekerja.
Diakui Diane, sejak kedatangan Rachmat HDP, semangat para guru, karyawan dan siswa seperti terpacu. Ini karena, Rachmat HDP selalu memberi keteladanan dan menjalin tali kekeluargaan bukan saja terhadap guru, karyawan, siswa dan orang tua tapi juga pada lingkungan sekolah.
Bahkan, lanjut Diane, ia menanamkan suasana keramahan di lingkungan sekolah. Jadi, jangan heran bila ketika kita memasuki gerbang sekolah kita akan disambut senyum dan tutur kata sopan dari seluruh civitas SMAN 38. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

KIR SMAN 38, Permata yang Belum Terasah


Batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.
Demikian pula halnya dengan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 38 atau nama bekennya di kalangan siswa SMAN 38 dengan sebutan KIRSTAL. Kelompok ini sudah berdiri sejak tahun 2000, namun keberadaannya kurang terekspos meski telah banyak menghasilkan penelitian gemilang dan prestasi yang mengagumkan.
KIRSTAL yang dinahkodai Dra. Markorijasti bila diibaratkan permata kurang mendapatkan polesan sehingga keberadaanya tidak terlalu menonjol.dibandingkan dengan kegiatan ektrakurikuler lainnya yang ada di sekolah yang kini dipimpin Drs. Rachmat HDP.
Salah satu penelitian yang dilakukan KIRSTAL adalah meneliti salah satu sungai yang membelah kota Jakarta yang apabila musim hujan tiba akan mendatang musibah banjir. Ya, sungai Ciliwung, sungai yang mengalir dari hulunya di Kota Bogor ini menjadi objek penelitian KIRSTAL bekerjasama dengan salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan.
Menurut hasil penelitian, pencemaran kali Ciliwung semakin hari semakin memprihatinkan. Limbah cair maupun lainnya dibuang sembarangan di kali tersebut. Bahkan memasuki wilayah pertengahan Jakarta hingga ujung Jakarta air kali sudah hitam pekat. Penelitian dilakukan selama tiga bulan,” kata Markorijasti yang juga guru fisika sekaligus kordinator Green School di SMAN 38.
Menurutnya, dalam melakukan penelitian para siswa yang tergabung dalam KIRSTAL bersama tim dari UNAS turun langsung ke lapangan. Penelitian dilakukan terhadap berbagai aspek, termasuk aspek penghijauan lingkungan di Kali Ciliwung dan kandungan oksigen di dalam air. Penelitian dilakukan mulai dari Hulu (Bogor) hingga ke hilir (kawasan Marunda Jakarta Utara).
Hasilnya, cukup memprihatinkan, sebab kali ciliwung mulai dari hulu hingga hilir oksigen sudah berkurang, limbah semakin bertambah prosentasenya. “”Ikan sapu-sapu yang sering hidup di kali Ciliwung yang kotor juga jumlahnya mulai berkurang. Bahkan sering kali ikan-ikan itu sering berusaha naik ke permukaan, sebab kandungan timbale semakin tinggi. Untuk itu, disarankan agar masyarakat hati-hati mengkonsumsi ikan sapu-sapu yang hidup di tempat air kotor,” ujar Markorijasti
Selain itu, air yang mengalir di kali Ciliwung berdasarkan hasil penelitian dari Bogor hingga kawasan Lenteng Agung atau kawasan tengah Jakarta masih layak untuk dikonsumsi. “Tetapi kalau sudah menuju hilir air Kali Ciliwung sudah terkontaminasi dan tidak layak untuk dikonsumsi” ujarnya.
Menurut Markorijasti dari hasil penelitian tersebut diharapkan masyarakat tidak membuat sampah sembarangan dan masyarakat juga hendaknya memanfaatkan lubang biopori di semua tempat yang mampu menampung air. “Masyarakat jangan membuang sampah sembarangan dan harus berhenti membuang limbah ke Kali Ciliwung,” ujarnya.
Meneliti kali Ciliwung merupakan salah satu buah karya KIRSTAL dari banyak buah karya lainnya seperti meneliti keunggulan gingseng Jawa dibanding ginseng Korea dan penelitian tentang propotipe elektronik untuk menyerap dan menghilangkan senyawa karbon dari udara menggunakan zeolit untuk mengurangi efek pemansan global di Penang Malaysia yang menjadi hasil penelitian terbaik se-Asia Tenggara, juara I lomba cepat tepat astronomi atas nama Moh. Dani Iskandarsyah, juara I dan juara favorit lomba daur ulang sampah kertas dan plastik evanasting ACT BEM UI dan masih banyak lagi kejuaraan yang berhasil diraih KIRSTAL.
Semua prestasi ini tentu menjadi kebanggaan anak-anak KIRSTAL yang berjumlah 120 orang siswa. Belum lagi dibimbing seorang peneliti ulung (Markorijasti) yang sudah melalang buana keliling dunia untuk melakukan penelitian seperti ke Belanda dan Amerika. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Kamis, 14 Juli 2011

Wamendiknas Buka Apel MOPDB DKI Jakarta

Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) atau yang lebih dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) merupakan ajang pengenalan siswa baru terhadap lingkungan sekolah. MOPDB menjadi salah satu kegiatan awal tahun ajaran baru yang digelar sebagai prasyarat pembekalan dan penyiapan siswa yang akan belajar di sekolah mereka. MOPDB bisa dikatakan sebagai wahana pembelajaran dan pendekatan komunikasi antarsiswa dengan guru, karyawan, kepala sekolah dan unsur terkait dalam naungan komunitas pendidikan tempat para siswa akan mengenyam pendidikan.


Suasana orientasi harus bernuansa pendidikan, terutama pendidikan karakter. Dalam pelaksanaan MOPDB tidak boleh ada kekerasan. Hal tersebut ditegaskan Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasri Jalal beberapa waktu lalu saat membuka apel persiapan MOPDB di SMAN 70 yang dihadiri sejumlah pejabat baik dari Kementerian Pendidikan nasional maupun Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Fasri Jalal meminta sekolah menjadi satu-satunya pihak yang menyelenggarakan MOPDB sekaligus bertanggung awab terhadap pelaksanaannya. ”Sekolah harus bertanggung awab penuh. Jangan diserahkan ke pihak ketiga, seperti alumni atau swasta”, ucapnya.


Ia menyatakan, masa orientasi sudah jelas. Itu masa yang sangat kental untuk memperkenalkan bagaimana proses belajar mengajar yang dilalui di sekolah baru, bagaimana fasilitasnya, bagaimana memanfaatkannya dan bagaimana gurunya. Selain itu, masa orientasi juga untuk mengenal prinsip-prinsip kewirausahaan, kreativitas, dan pembangunan karakter. Fasri Jalal menghimbau agar kegiatan MOPDB memperhatikan kebutuhan siswa terhadap rasa ingin dihargai. ”Tidak boleh ada kegiatan yang menyebabkan siswa merasa direndahkan atau menjadi rendah diri”, tuturnya.
Sebagai kegiatan awal dalam tahun ajaran baru, lanjut Fasri Jalal, MOPDB diharapkan menjadi momentum untuk menumbuhkan karakter yang sesuai dengan nilai utama, seperti kedisiplinan, tanggung jawab, etos kerja, sopan santun dan lain sebagainya. Dia menyatakan, cara sekolah mengembangkan pendidikan karakter untuk siswanya bisa melalui berbagai kegiatan. Ada yang pintu masuknya kewirausahaan, keagamaan, sekolah hijau, palang merah remaja, atau kantin kejujuran. ”Itu kami serahkan ke masing-masing sekolah,” tuturnya.
Hal senada diucapkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Taufik Yudi Mulyanto disela-sela acara. Menurutnya setiap sekolah memiliki cara tersendiri dalam proses penyelenggaraan MOPDB. Ini bukan berarti pula bahwa setiap sekolah bisa seenaknya melakukan MOPDB. Dengan kata lain MOPDB harus lebih berorientasi pada program sekolah dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Tegasnya, MOS bukan media untuk mencari tren baru sekolah atau wahana untuk perpeloncoan. MOS merupakan wahana mengukuhkan jati diri siswa sebagai pelajar yang berbudaya dan berwawasan luas serta memiliki karakter.


Dunia pendidikan, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto diharapkan dapat menjadi motor penggerak untuk memfasilitasi pembangunan karakter, sehingga anggota masyakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis serta norma-norma sosial di masyarakat. Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya.
Di DKI Jakarta sendiri, ungkap H. Taufik Yudi Mulyanto, pendidikan karakter telah terintegrasi dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Tinggal bagaimana guru mengimplementasikan pada siswa. Mereka bisa berkreasi dan berinovasi dalam memberikan materi tentang pendidikan karakter. Pemberian materi pendidikan karakter, tambah H. Taufik Yudi Mulyanto, akan bermuara pada meningkatkan mutu, prestasi dan layanan prima.


Upacara apel MOPDB dengan pembina upacara Wakil Menteri Pendidikan Nasional dan pemimpin upacara, Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Moh. Arief ini berlangsung tertib dan hikmat, diisi pula dengan pembacaan ikrar Pendidikan Karater oleh guru, siswa dan tenaga kependidikan. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

Rabu, 06 Juli 2011

Dinas Pendidikan Perkuat Kemitraan dengan HL Internasional




Metode pembelajaran bahasa Inggris via internet yang dikembangkan Higher Learning Internasional (HL Internasional) melalui program Dynamic Education (DynEd) tampaknya memberi nuansa tersendiri bagi dunia pendidikan di DKI Jakarta.
Untuk lebih mengoptimalkan program DynEd tersebut di sekolah-sekolah beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin H. Taufik Yudi Mulyanto memperkuat Kemitraannya dengan HL Internasional melalui penandatanganan MoU yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya belum lama ini.
Hadir pada kesempatan itu Kabid Standikti, Hj. Istaryatiningtias, Kabid SMK, Hj. Rita Aryani, Kabid TK/SD/PLB, Hj. Novida, Kasudin Dikmen Jakarta Barat, H. Slamet Widodo, Kasudin Dikdas Jakarta Utara, Hj. Chandrawati, Kasudin Dikdas Jakarta Timur, Abdul Rasyid, Kasi Kurikulum SMP/SMA, H. Budiana, Kasi pada Bidang Standikti, H. Supriyatin dan 40 orang kepala sekolah baik dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK.
Pada kesempatan itu, H. Taufik Yudi Mulyanto mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menargetkan setiap lulusan sekolah di DKI Jakarta selain menguasai keterampilan bahasa Inggris juga dapat menggunakan dan memanfaatkan IT.
Mengingat, tutur H. Taufik Yudi Mulyanto, sejak tahun 2008 Dinas Pendidikan sudah melakukan kajian dengan melibatkan MGMP Bahasa Inggris guna mencari terobosan pembelajaran bahasa Inggris yang lebih interaktif. Setelah melakukan berbagai kajian, MGMP bahasa Inggris merekomendasikan program DynEd.
Sejak direkomendasikan MGMP bahasa Inggris itulah Dinas Pendidikan merespon dengan merekomendasikan 90 sekolah negeri dan swasta baik dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK di DKI Jakarta guna menggunakan program DynEd bagi pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut. Hasilnya ternyata cukup menggembirakan sehingga Dinas Pendidikan pun kembali memperkuat kemitraan dengan HL Internasional melalui penandatanganan MoU.
Penandatanganan ini, ungkap H. Taufik Yudi Mulyanto, merupakan payung hukum dan langkah awal dalam meningkatkan mutu dan kualitas dalam peningkatan kemampuan berbahasa Inggris berbasis IT di sekolah-sekolah.
Ia berharap pendidikan berbahasa Inggris di DKI Jakarta dapat berkembang dan meningkat. Mengingat, sekolah memiliki potensi yang sangat besar dalam memberikan layanan pendidikan berbahasa Inggris dengan menggunakan IT.
Lebih lanjut H. Taufik Yudi Mulyanto menuturkan bahwa pengalaman kunjungan para kepala sekolah SMA dan SMP ke Kantor Pusat DynEd di San Fransisco dan ke sekolah-sekolah di Negara Adidaya tersebut dapat menjadi tonikum bagi pencerahan pendidikan di DKI Jakarta. Mengingat program ini sudah diakses oleh lebih dari 85 negara di dunia.
Program DynEd, ujar H. Taufik Yudi Mulyanto ternyata dirancang dengan pendekatan Neuro Scientic sehingga pembelajaran bahasa Inggris dengan program DynEd dapat dilakukan lebih natural, namun menantang dan menyesuaikan dengan profesi individual sehingga siswa akan berkembang lebih aktual sesuai potensi dan kemajuan belajarnya. Sedangkan untuk para guru dan kepala sekolah akan berguna untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pendidikan dan pelatihan online.
H. Taufik Yudi Mulyanto berharap bagi sekolah-sekolah yang telah menggunakan program DynEd dapat menginformasikan dan member imbas pada sekolah-sekolah yang belum menggunakan program ini agar sekolah-sekolah tersebut mau menggunakan program DynEd. Ini dimaksud agar adanya pemerataan pembelajaran berbahasa Inggris melalui IT di seluruh sekolah di DKI Jakarta.
Penandatanganan MoU antara Dinas Pendidikan dan HL Internasional dilakukan oleh H. Taufik Yudi Mulyanto dan Ike Andriani yang mewakili Direktur HL Internasional, Indra Charismiadji dan dilanjutkan dengan seminar pembelajaran berbasis IT.  /Yadi/P.02/
Read More...

Gebyar 25 Tahun SMA Negeri 88





Di usianya yang ke-25, SMAN 88 bila diibaratkan seorang gadis sudah menginjak dewasa dan matang dalam hal pola pikirnya. Sekolah yang berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk ini sekarang sudah menjadi sekolah idaman. Malah kabarnya sekolah yang dipimpin Drs. Abdul Gani ini tengah mempersiapkan diri guna go internasional.
Prestasi ini bukan dengan mudah dapat diraih. Ini cukup beralasan karena selama dua tahun para siswa sempat mengungsi karena sekolah mereka di rehab total dan baru pada awal Februari 2010 mereka dapat kembali menempati gedung sekolah mereka yang kini berlantai tiga. Namun yang perlu dicatat sekolah yang memiliki 55 orang guru dan 24 orang karyawan serta membina 620 orang siswa ini masih mampu bertengger di urutan papan atas sekolah-sekolah unggulan.
Pemotongan nasi tumpeng yang diawali dengan peniupan lilin serta alunan lagu Selamat Ulang Tahun menghiasi puncak perayaan HUT SMAN 88 yang beralamat Jalan Sawo Indah, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Acara yang digelar di halaman sekolah tersebut dihadiri mantan kepala SMAN 88, komite sekolah, para alamuni dan para siswa.
Pada kesempatan itu Abdul Gani mengungkapkan bahwa SMAN harus merestropeksi diri dan melihat perkembangan yang ada serta berpacu meningkatkan mutu. Karena, tutur Abdul Gani sekarang ini kita berada di dalam iklim kompetisi karena tanpa kompetisi kita tidak bisa maju dan hanya jalan ditempat.
Untuk itu, tutur Abdul Gani, para guru dan karyawan SMAN 88 harus memiliki tekad dan motivasi untuk maju yakni dengan jalan melakukan perbaikan, meningkatkan kualitas kerja, menciptakan suasana belajar yang kondusif, menguasai dan mengikuti kemajuan teknologi serta menjalin komunikasi dengan baik dengan seluruh stakeholders. Alumni, ungkap Abdul Gani merupakan aset yang penting. Mengingat alumni SMAN 88 sudah banyak yang menjadi orang sukses.
Ungkapan yang sama dituturkan Wakil Kesiswaan, Hj. Nurhidayati. Menurutnya tinggal bagaimana menjalin komunikasi yang baik dengan para alumni. Maka dari itu, pada HUT ke-25 ini, dilaunching Himpunan Alumni SMAN 88 yang yang disingkat dengan HIMA SMAN 88. Lebih lanjut Hj. Nurhidayati menuturkan kalau kita ingin maju maka kita harus bercermin pada keberhasilan yang telah kita raih dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Jangan kita berpuas diri dengan apa yang telah kita raih. Ia berharap HUT kali ini menjadi momentum mengangkat citra dan prestasi SMAN 88.
Harapan yang sama dilontarkan Wakil Kurikulum, Tumpal Marpaung, M.Pd. Ia menambahkan dalam upaya mengangkat citra SMAN 88, ia bersama para guru dan karyawan terus berupaya meningkatkan prestasi para siswa, meningkatkan mutu SDM dan melengkapi sarana prasarana belajar serta berupaya membuat lingkungan sekolah menjadi nyaman bagi siswa.
Menyinggung mengenai prestasi, Tumpal Marpaung mengungkapkan dari segi akademik sekolah yang terakreditasi A ini terus berpacu meningkatkan prestasi yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Selain itu, tutur Tumpal Marpaung berbagai piala berhasil diraih anak didiknya baik di tingkat kecamatan hingga tingkat provinsi. Hasil UN pun diatas nilai US dan sebanyak 16 orang siswa diterima di universitas negeri melalui jalur mandiri. Ini masih ditambah siswa yang melalui UNPTN. Sebagai perbandingan tahun lalu 99 persen siswanya melanjutkan kuliah dan sisanya bekerja.
Perayaan HUT SMAN 88 sendiri, ungkap Tumpal Marpaung yang juga ketua panitia HUT dimeriahkan pula dengan kolaborasi seni khas anak-anak Kalisari. Selain itu ada pula donor darah. Adapun tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antara guru, karyawan, orang tua siswa, siswa dan para almuni sehingga mutu pendidikan di SMAN 88 dapat lebih baik lagi di masa mendatang. ◙ /Yadi/P.02/
Read More...

SMPN 19 Memasuki Gerbang SBI





Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah kian baik apabila sekolah itu mau terbuka. Salah satu keterbukaan yang memiliki nilai kekinian dan keakanan, yakni sekolah itu mau membuka akses seluas-luasnya dengan dunia luar. Akses ini bukan semata dicirii dengan kelengkapan sistem pelayanan berbasis komputer saja. Lebih diutamakan yakni bagaimana sekolah itu bisa membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama ini merupakan sebuah terobosan sekaligus tuntutan terhadap kebutuhan sekolah sebagai agen perubahan.
Ibukota memiliki banyak sekolah maju dan memiliki jaringan cukup luas. Sebut saja salah satu sekolah di Jakarta Selatan yakni SMPN 19 yang mau terbuka sekaligus memperbaiki citranya sebagai agen perubahan. Secara fisik sekolah ini memang sangat ideal karena memiliki infrastruktur yang memadai. Begitu pula dengan seperangkat programnya yang mengacu kepada kebutuhan masa depan. Salah satu keunggulan program akademik yang telah lama dirancang yakni berbagai bentuk kerjasama pendidikan secara internasional melalui program sekolah koalisi SEAMEO-QEE serta student exchange dengan Loyang Secondary School of Singapore.
Selain itu, sekolah yang memiliki 68 orang guru dan 22 orang karyawan ini terus menggenjot prestasi para siswanya baik akademik maupun nonakademik. Terbukti, sebagian besar siswanya diterima di SMA negeri Favorit yang ada di Jakarta dan jejeran piala yang terpampang di selasar sekolah hasil kerja keras para siswa yang haus akan prestasi.
Ini masih diperindah dengan hasil UN beberapa waktu lalu dimana sekolah dikepalai Drs. H. Muhammad Nur, MM ini berhasil mempertahankan tradisi kelulusan 100 % dan meraih peringkat 5 negeri dan swasta untuk tingkat provinsi. Bahkan tercatat banyak siswanya yang mendapatkan nilai 10. Peningkatan mutu di sekolah yang beralamat Jalan Bumi Blok E No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini bukan saja berlaku bagi para siswanya tapi juga guru dan karyawannya melalui pelatihan pengajaran berbasis ICT, lokakarya dan studi banding.
Dalam upaya merangsang prestasi dan minat siswa pihak sekolah mengadakan berbagai kegiatan yang terarah dan terprogram dengan baik melalui 26 kegiatan ekrakurikuler yang menantang dan menyenangkan seperti pramuka, KIR, taekwondo, melukis, paduan suara, marawis, futsal, tari saman, PMR, Paskibra, basket, broadcast, multimedia, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, English Club, aeromodelling dan seabrek kegiatan lainnya.
Untuk mengetahui berbagai kegiatan siswa, guru dan karyawan, setiap pembagian rapor kenaikan kelas, orang tua siswa diberikan laporan kegiatan dan prestasi selama satu tahun. Selain itu, pihak sekolah juga mengadakan ajang kreativitas siswa. Sehingga, ketika orang tua datang ke sekolah untuk mengambil rapor, mereka dapat langsung melihat berbagai kreativitas siswa selama satu tahun pembelajaran.
Tidak berlebihan bila sekolah yang berdiri dilahan seluas 4.506 meter persegi ini pun berhasil meraih ISO 9001 : 2008 dan dipercaya menyandang label RSBI. Semua ini, tutur H.Muhammad Nur adalah buah manis dari ketekunan dan kekeluargaan yang berhasil dibangun oleh para guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa.
Maka, untuk masuk sekolah ini memang tidak mudah. Ini bisa dilihat dari passing grade PPDB yang dipatok pihak sekolah. Tercatat siswa harus memiliki nilai rata-rata paling rendah 9,0. Otomatis hanya siswa berotak encer yang dapat mengenyam pendidikan di sekolah ini. Tidak berlebihan bila animo masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di sini cukup tinggi. Karena sekolah ini memang sudah pantas menyandang label Sekolah Bertaraf Internasional di DKI Jakarta. ◙ /Yadi/Daulat/P.02/
Read More...

SDN Tamansari 01 Pagi Fasilitasi Kreativitas Siswa





Dalam upaya mengevaluasi hasil pembelajaran, SDN Tamansari 01 Pagi yang beralamat Jalan Tamansari X No. 17A Rt 001/01, Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu menggelar pentas seni yang menampilkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang digeluti para siswa yang dikemas secara apik dan edukatif di halaman sekolah. Aneka kolaborasi seni disajikan oleh para siswa dihadapan Kasi Dikdas Kecamatan Tamansari, H. Hasanuddin, Pengawas TK/SD, H. Sofyan dan Achmad Wazir, Ketua Komite, Yunus Usman, tokoh masyarakat dan orang tua yang hadir.
Kepada Gema disela-sela acara, Kepala SDN Tamansari 01 Pagi, Hj. Nining Soleha, M.Pd menyatakan ini semua terwujud atas peran serta orang tua siswa, pihak sekolah hanya memfasilitasi saja. Tanpa partisipasi dari orang tua siswa mana mungkin kami dapat menggelar acara seperti ini. Lihat saja mereka bukan cuma mendukung tapi juga berperan serta hingga menambah semarak suasana.
Hj. Nining Soleha mengungkapkan bahwa semua siswa dilibatkan agar mereka percaya diri dan berani tampil juga bertujuan untuk menggali potensi, bakat dan kreativitas siswa serta memperlihatkan hasil kreasi siswa. Selain itu, bagi siswa yang berprestasi diberikan reward berupa sertifikat dan hadiah.
Acara yang dibungkus dengan nuansa kekeluargaan ini juga, tutur Hj. Nining Soleha sebagai ajang silaturahmi antara para guru, orang tua dan tokoh masyarakat sekitar sekolah yang muaranya untuk kemajuan anak didik.
Ungkapan sama juga dituturkan H. Hasanuddin. Ia mengungkapkan kegiatan ini sangat banyak manfaatnya bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Selain itu, tutur H. Hasanuddin dapat menjadi titian menuju pencerahan bagi sekolah dan menjadi tonikum bagi para siswa untuk lebih berkarya demi mengharumkan nama sekolah
Harapan yang sama dituturkan pula oleh Yunus Usman. Menurutnya, siswa juga perlu diberikan penyegaran melalui kegiatan yang positif agar talenta mereka yang selama ini mungkin masih terpendam dapat tersalurkan. Selain itu untuk melatih keberanian siswa untuk tampil dimuka umum, ungkap Yunus usman. Saya sangat mendukung kerja keras sekolah dalam upaya menggali potensi para siswa.
Prestasi sekolah yang membina 207 orang siswa ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini bisa dilihat dari jejeran piala yang tersusun rapi di ruang kepala sekolah seperti juara pencak silat, pramuka, bulu tangkis, tenis meja, tarian daerah dan assamble musik baik di tingkat kecamatan, kotamadya dan provinsi. Prestasi ini kian bersinar dengan diraihnya juara 2 Olimpiade Sains Nasional pada bidang studi Matematika.
Sarana dan prasarana sekolah yang memiliki 10 orang guru dan dua orang karyawan ini pun tergolong representatif seperti perpustakaan yang memiliki ratusan judul buku, ruang UKS, koperasi, ruang komputer yang telah tersambung internet, dan kantin yang bersih. Belum lagi didukung guru-guru yang handal. Terbukti, guru di sekolah yang memiliki visi Terwujudnya siswa yang bermutu, terampil, berbudi pekaerti dan Takwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Berbagai penambahan sarana dan prasarana pun terus didenyutkan Hj. Nining Soleha. Tidak berlebihan bila sekolah yang berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk ini bila dilihat sarana prasarananya yang memadai, prestasi yang cukup membanggakan dengan didukung SDM yang handal dan berbagai kegiatan yang bermuara pada peningkatan mutu anak didik serta dukungan dari seluruh stakeholders sehingga sudah sepantasnya sekolah ini menjadi sekolah idaman sekaligus rumah kedua bagi para siswa dalam mengasah kreatifitasnya. ◙ /Kosidin-Yadi/P.02/
Read More...

SDN Mangga Besar 03 Pagi Asah Potensi Lewat Pensi





”Berjumpa dengan cinta berpisah dengan doa”. Demikian tema yang diangkat SDN Mangga Besar 03 Pagi saat melepas siswanya yang telah menyelesaikan masa studinya di aula sekolah yang beralamat Jalan Sekolah Tengki No. 42, Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu dan dihadiri Pengawas TK/SD, H. Abdul Karim, Ketua Komite, Sudjarto, dan para orang tua siswa.
Pada kesempatan itu H. Abdul Karim menyambut baik digelarnya acara pensi yang diselenggarakan bertepatan dengan acara penglepasan siswa. Menurutnya kegiatan ini sangat banyak manfaatnya bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Selain itu, tutur H. Abdul Karim dapat menjadi titian menuju pencerahan bagi sekolah dan menjadi tonikum bagi para siswa untuk lebih berkarya demi mengharumkan nama sekolah
Ia juga menuturkan, siswa perlu diberikan penyegaran melalui kegiatan yang positif agar talenta mereka yang selama ini mungkin masih terpendam dapat tersalurkan. Selain itu untuk melatih keberanian siswa untuk tampil dimuka umum, ungkapnya. lebih lanjut H. Abdul Karim menuturkan ”saya sangat mendukung kerja keras sekolah dalam upaya menggali potensi para siswa”.
Dukungan demi kemajuan sekolah pun diungkapkan Sudjarto selaku Ketua Komite. Menurutnya komite siap mendukung upaya sekolah dalam rangka meningkatkan mutu peserta didik. ”Asal programnya jelas, kami siap mendukung”, tutur Sudjarto.
Kepala SDN Mangga Besar 03 Pagi, Sutara LK, S.Pd, MM pun menuturkan hal serupa. Menurutnya terselenggaranya acara ini tak lepas dari dukungan dan partisipasi orang tua siswa. Pihak sekolah hanya memfasilitasi saja. Tanpa dukungan dari orang tua siswa mana mungkin sekolah dapat menyelenggarakan acara seperti ini, tutur Sutara LK merendah.
Adapun tujuan digelarnya pensi, tambah Sutara LK dalam upaya mengevaluasi hasil pembelajaran dan melatih keberanian para siswa serta mencari talenta-talenta unggul untuk dipersiapkan guna mengikuti lomba baik di tingkat kecamatan, kotamadya atau provinsi.
Selain penglepasan siswa dan pentas seni yang menampilkan kolaborasi seni khas anak-anak Tamansari, acara ini juga dalam rangka melepas Siswanto, S.Pd yang mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah di SDN Keagungan.
Prestasi sekolah yang memiliki visi terbentuknya lulusan yang cerdas, terampil berlandaskan iman dan taqwa ini pun cukup baik. Ini bisa dilihat dari jejeran piala yang tersusun rapi di dalam lemari kaca di ruang kepala sekolah.
Tidak berlebihan bila sekolah yang memiliki 11 orang guru, tiga karyawan dan 200 orang siswa ini pun patut diperhitungkan dan layak disejajarkan dengan sekolah-sekolah elit lainnya bagi di Jakarta Barat maupun di DKI Jakarta. ◙ /Kosidin-Yadi/P.02/
Read More...

Pesan


ShoutMix chat widget

Pengunjung

 

Behind This Blog

GEMA ONLINE
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Majalah online yang disediakan khusus bagi semua kalangan di dunia pendidikan. email: gemawidyakarya@gmail.com
Lihat profil lengkapku

Reader Community